Tahapan Metamorfosis Lalat dan Gambarnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Metamorfosis Lalat

Sebelum membahas apa itu metamorfosis pada lalat ada baiknya melihat penjelasan tentang metamorfosis. Definisi dari metamorfosis itu sendiri adalah sebuah proses berubahnya bentuk dan fungsi hewan yang diawali dari fase telur, larva, hingga akhirnya bentuk hewan dewasa yang sempurna.

Tidak semua hewan mengalami proses metamorfosis, peristiwa tersebut kebanyakan terjadi pada serangga dan hewan amfibi seperti metamorfosis katak. Terdapat dua jenis peristiwa metamorfosis, yakni metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Ada perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna yang terjadi pada hewan.

Peristiwa perubahan fisik dan/atau struktur pada hewan secara biologis setelah lahir atau menetas dalam beberapa tahapan fase merupakan pengertian dari metamorfosis sempurna.

Sedangkan metamorfosis tidak sempurna hewan hanya mengalami proses dari telur yang menetas menjadi nimfa kemudian tumbuh berkembang menjadi imago. Metamorfosis tidak sempurna ini bisa ditemukan di metamorfosis belalang atau metamorfosis kecoa.

Selain metamorfosis kupu-kupu, lalat juga merupakan salah satu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna untuk serangga. Tahapan metamorfosis lalat dimulai dari telur, larva hingga menjadi bentuk dewasa.

Metamorfosis yang dilalui oleh lalat terbilang cukup cepat hanya dalam hitungan hari. Sedangkan habitat yang dipilih biasanya adalah tempat yang kotor dan bau, sehingga sering dianggap sebagai salah satu sumber penyakit.

Lalat merupakan jenis serangga yang tergolong Ordo Diptera –hewan bersayap dua– yang umumnya memiliki ukuran tubuh cenderung kecil. Lalat mempunyai sayap di bagian depan dan halter di bagian belakang yang berfungsi sebagai keseimbangan tubuh.

Lalat sendiri merupakan hewan unik yang mempunyai refleks kecepatan yang tergolong sangat cepat. Hal ini dikarenakan mata lalat mempunyai sel pendeteksi cahaya lebih banyak dibandingkan dengan hewan kecil lainnya.

Alasan inilah yang mendasari mengapa kita susah dalam menangkap lalat. Pada akhirnya, gerakan tangan kita yang cepat terlihat sangat lambat atau slow motion bagi lalat.  

Proses, Tahapan, Siklus Metamorfosis Lalat

1. Fase Telur                    

Fase Telur
Fase Telur

Fase metamorfosis pertama yang terjadi pada lalat adalah berbentuk telur. Telur lalat merupakan hasil perkawinan antara lalat jantan dan lalat betina.

Lalat betina nantinya akan menaruh telur-telurnya ditempat yang kotor yang secara tidak langsung memiliki dampak lalat bagi manusia seperti sampah, bangkai hewan yang telah mati hingga di kotoran. Dalam sekali reproduksi telur, biasanya lalat betina akan mengeluarkan telur hingga mencapai 500 buah.

Dalam satu periode bertelur, biasanya lalat betina akan mengeluarkan kurang lebih 150 butir telur. Lalat betina sendiri biasanya akan bertelur sebanyak enam kali selama hidupnya.

Telur yang telah dibuahi nantinya akan menetas ini bergantung ke tempat kotor tersebut sebagai sumber makanan mereka. Bentuk telur lalat lonjong, panjang dan berwarna putih dengan ukuran sangat kecil sekitar 1-2 mm.

Untuk proses penetasan telur sangat singkat, hanya membutuhkan waktu satu hari bagi telur untuk menetas. Atau jika bertempat di suhu ideal, telur lalat dapat menetas hanya dalam waktu 8 hingga 20 jam saja.

2. Fase Larva

Fase Larva
Fase Larva

Proses perubahan metamorfosis selanjutnya pada lalat adalah ketika telur-telur itu menetas, mereka akan berubah menjadi larva. Fase ini berhubungan dengan embrio dan dapat disebut juga dengan periode embrionik. Bentuk larva yang kecil dan bergerak secara menggeliat dan berwarna putih ini sering disebut juga dengan belatung.

Tidak jarang kita dapat menemui belatung ini pada bangkai hewan, atau makanan-makanan yang sudah membusuk karena dari sanalah belatung ini mendapat nutrisi makanan. Larva belatung nantinya akan mengalami proses pergantian kulit yang disebut juga dengan moulting.

Fase pergantian kulit ini akan terjadi beberapa kali hingga kulit larva berubah menjadi keras. Setelah pergantian kulit yang terakhir, larva ini akan mencari tempat persembunyian yang aman dari predator sebelum mereka berubah menjadi pupa. Butuh waktu dua hari bagi larva untuk berubah menjadi pupa.

3. Fase Pupa

Fase Pupa
Fase Pupa

Sebelum berproses menjadi pupa dengan mode inaktif, larva akan mencari tempat gelap yang terhindar dari sinar matahari secara langsung. Selain untuk melindungi diri dari predator, butuh waktu kurang lebih seminggu bagi pupa untuk berubah menjadi lalat.

Larva lalat yang berhasil bertahan hidup, akan melanjutkan proses metamorfosisnya berubah menjadi pupa atau kepompong. Moulting atau pergantian kulit pada fase pupa akan terjadi ketika larva melepaskan eksoskeleton untuk bertumbuhnya kulit yang baru. Proses pada larva lalat akan terjadi hingga pergantian kulit ketiga.

Belatung yang berwarna putih akan berubah menjadi sedikit lebih gelap diiringi dengan pertumbuhan tubuh yang sedikit lebih besar. Warna baru yang muncul saat menjadi kepompong biasanya variasi antara agak kecoklatan, kuning, merah, hingga hitam.

Setelah kurang lebih seminggu atau pada hari ketiga hingga kelima, perlahan akan terlihat sayap yang keluar dari tubuh kepompong dan bersiap berubah menjadi imago.

4. Fase Imago atau Lalat Dewasa

Fase Imago atau Lalat Dewasa
Fase Imago atau Lalat Dewasa

Fase imago ini adalah fase terakhir dari metamorfosis sempurna lalat. Lalat ini akan keluar dari kokon kepompongnya untuk mencari makan. Dalam proses ini imago diyakini dapat mencari makanannya sendiri.

Sumber pencarian makan untuk imago ini sendiri adalah di tempat-tempat yang kotor dan berbau tidak sedap. Sumber makanannya sendiri adalah zat-zat organik yang sudah membusuk.

Pada hari ketiga setelah keluar dari fase pupa, imago sudah dianggap sebagai lalat dewasa dan dianggap sudah siap untuk bereproduksi kembali. Masa hidup lalat terbilang cukup cepat, yakni hanya 21 hari saja.

Siklus hidup lalat dapat terjadi antara 7 hingga 10 hari dalam kondisi optimal atau pada suhu hangat 25 derajat maupun lebih. Meskipun lalat bukan hewan yang hidup di suhu dingin, namun jika kondisi suboptimal terjadi maka siklus tersebut memungkinkan waktu yang lebih lama, hingga 2 bulan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn