Daftar isi
Membahas tentang alam semesta rasanya tidak akan pernah habis sebab menyimpan begitu banyak misteri yang belum terpecahkan. Selain misterius, alam semesta juga menghadirkan berbagai macam fenomena-fenomena yang menakjubkan. Beberapa fenomena tersebut ada yang tidak dapat dinikmati setiap tahun dan tak jarang harus menunggu selama ratusan tahun.
Fenomena astronomi sendiri merupakan kejadian atau peristiwa yang berkaitan dengan benda-benda langit. Berikut ini adalah peristiwa astronomi yang paling langka.
1. Komet Lovejoy
Komet Lovejoy adalah salah satu komet paling langka di dunia dan tidak semua orang memiliki kesempatan untuk melihat komet ini. Diketahui Lovejoy masa periodik 900 tahun dan diketahui sebelumnya muncul sekitar 11.500 tahun yang lalu. Komet ini akhirnya menampakkan diri pada 15 Maret 2007 dan diperkirakan baru akan muncul kembali paling dekat pada 8000 tahun dari sekarang.
Komet ini diberi nama Lovejoy karena berdasarkan sang penemunya yakni Terry Lovejoy. Menurutnya komet ini adalah yang paling besar dan paling terang dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Ukuran dari Lovejoy yakni kepala 137 meter sedangkan bagian ekornya 4,5 juta kilometer.
Komet ini bergerak mendekat ke arah matahari hingga ke titik paling dekat sehingga seolah-olah menabraknya. Meski berada dekat dengan matahari namun ternyata komet ini selamat dan tidak hancur.
2. Hujan Meteor Leonid
Hujan Meteor Leonid adalah sebuah peristiwa astronomi yang terjadi akibat adanya serpihan benda langit yang berasal dari rasi bintang memasuki atmosfer Bumi. Peristiwa ini cukup langka karena hanya terjadi selama 33 tahun sekali. Saat peristiwa ini terjadi kita bisa menyaksikan ribuan meteor yang jatuh ke langit Bumi pada malam hari.
Hujan meteor Leonid terjadi terakhir kali pada tahun 2021 tepatnya sepanjang bulan November. Dengan intensitas maksimal 11–14 meteor per jam. Sebelumnya badai meteor in terjadi pada 18 November 1833 di langit Alabama dan dapat terlihat di seluruh penjuru Amerika. Kala itu meteor leonids jatuh sebanyak 14.000 per jam. Hal itu belum seberapa dengan yang terjadi pada 17 November 1966 meteor leonids jatuh sebanyak 500.000 per jam di langit Arizona.
3. Gerhana Matahari Total
Gerhana Matahari adalah salah satu peristiwa astronomi yang sudah banyak diketahui oleh masyarakat awam. Gerhana matahari terbagi menjadi berbagai macam yakni Jenis Gerhana Matahari Total, Cincin, dan Sebagian, serta Gerhana Bulan Total dan Penumbra. Gerhana matahari total pada umumnya terjadi setiap 18 tahun satu kali di antariksa dan akan terlihat dari permukaan Bumi.
Menariknya gerhana matahari total ini sangat langka karena hanya bisa terlihat di tempat yang sama pada 370–400 tahun satu kali. Jadi misalkan di tempat tinggalmu mengalami gerhana matahari total saat ini maka akan terjadi lagi pada 400 tahun berikutnya. Di Indonesia dalam kurun 30 tahun telah mengalami tiga kali gerhana matahari total 3 kali di 3 wilayah berbeda yakni Juni 1983, Oktober 1995, dan Maret 2016.
4. Komet Halley
Komet Halley adalah sebuah benda langit yang ditemukan oleh Edmund Halley pada tahun 1705. Komet ini merupakan komet pertama sebagai komet periodik yang diakui yakni pada tahun 1759 oleh seorang ahli astronom asal Perancis bernama Prancis Louis de Lacaille.
Penampakan komet Halley yang berhasil tercatat dalam sejarah yakni pada 240 SM dalam catatan sejarah Tiongkok. Namun banyak yang meyakini komet ini sudah muncul jauh sebelum itu yakni sekitar 468–466 SM. Komet periodik pendek ini dapat teratur terlihat dari Bumi dengan mata telanjang setiap 75 tahun–76 tahun sekali.
Komet dengan radius 5,5 km ini terakhir kali terlihat pada 1986 dan akan muncul kembali pada tahun 2061. Pada umumnya komet ini akan muncul bersamaan dengan hujan meteor Orionid dan meteor Eta Aquarids.
5. Super Blood Moon
Sebagian dari kalian mungkin sudah tidak asing lagi dengan fenomena super blood moon atau bulan super berdarah. Pasalnya peristiwa ini telah terjadi pada 25 Mei 2021 lalu. Jika kamu melihat peristiwa ini maka kamu sangat beruntung karena untuk melihatnya lagi harus menunggu selama 195 tahun.
Super blood moon ata gerhana matahari total terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan. Pada saat ini cahaya matahari akan disaring oleh atmosfer Bumi kecuali sinar merah dan yang memiliki panjang gelombang lebih besar. Sinar tersebutlah yang akan dipantulkan ke Bulan sehingga menjadikannya berwarna merah seperti berdarah. Pada saat ini juga Bulan akan terlihat 30 persen lebih besar dan lebih bercahaya dari biasanya.
6. Purnama Jupiter
Purnama Jupiter adalah peristiwa astronomi ketika posisi planet terbesar di tata surya kita berada di titik paling dekatnya dengan Bumi. Kondisi ini akan mensejajarkan Jupiter-Bumi-Matahari atau ketiganya berada di satu garis lurus. Ketika peristiwa ini terjadi Jupiter akan terlihat bulat sempurna dan lebih bercahaya.
Peristiwa ini tergolong langka karena hanya terjadi pada 11 tahun satu kali. Terakhir kali peristiwa langka ini terjadi pada Juli 2021 dan Oktober 2011.
7. Transit Venus
Fenomena transit Venus adalah peristiwa ketika planet Venus melintas di antara Matahari dan Bumi. Ketika hal ini terjadi planet bintang kejora ini akan terlihat seperti titik hitam yang bergerak melintasi Matahari dengan kecepatan yang relatif pelan.
Peristiwa ini menjadi fenomena yang paling langka karena akan berulang setiap 243 tahun sekali. Transit Venus pertama kali terlihat pada tahun 1639 dan berhasil diidentifikasi oleh ahli astronomi Jeremiah Horrocks. Peristiwa langka ini terakhir kali terlihat pada 5 dan 6 Juni 2012 dan diprediksi akan kembali terjadi pada Desember 2117 dan Desember 2125. Berkat adanya peristiwa ini ahli astronomi dapat memperkirakan luas dan besar tata surya.
8. Konjungsi Planet
Fenomena konjungsi planet adalah peristiwa ketika beberapa planet di sistem tata surya berada di garis sejajar yakni satu garis lurus. Peristiwa ini biasanya melibatkan dua sampai tiga planet sekaligus dan terjadi setiap 4 tahun sekali.
Namun pada tahun 2000 terjadi sebuah fenomena yang langka dimana tidak ada hanya dua planet saja yang sejajar namun ada Bulan, Mars, Merkurius, Venus, Jupiter dan Saturnus. Diketahui rangkaian seperti ini terjadi setiap 40 tahun sekali yang artinya baru bisa dilihat pada 2040 mendatang. Peristiwa serupa juga terjadi pada tahun 2011 yakni antara Jupiter, Merkurius dan Venus.
9. Micro Moon
Pada saat tertentu bulan akan terlihat lebih besar dari biasanya yang dikenal dengan istilah supermoon. Di waktu lain Bulan juga akan terlihat lebih kecil yakni 12,3 persen dari biasanya yang dikenal sebagai micro moon. Dalam dunia astronomi peristiwa micro moon memiliki nama resmi sebagai Bulan purnama apogean yakni ketika Bulan berada di titik apogea yang merupakan titik terjauhnya.
Fenomena micro moon terakhir terjadi pada 13 September 2019 dan peristiwa seperti ini akan terulang kembali pada 500 tahun yang akan datang.
10. Blood Moon Tetrad
Blood Moon adalah fenomena ketika satelit satu-satunya Bumi yaitu Bulan terlihat memiliki warna merah karena pembiasan cahaya matahari di atmosfer Bumi. Sementara itu blood moon tetrad adalah serangkaian fenomena bulan berdarah sebanyak 4 kali dan terjadi dalam satu tahun.
Terakhir kali peristiwa ini terjadi pada kurun waktu 2014 hingga 2015 dan ini merupakan yang ke 7 kalinya selama sejarah penanggalan Masehi sehingga dapat dikategorikan sebagai peristiwa astronomi yang sangat langka. Para ahli mengatakan kemungkinan kembalinya super blood tetrad ini terjadi pada tahun 2033.
11. Hujan Meteor Perseids dan Delta Aquarids
Hujan meteor umum terjadi di ruang angkasa namun tidak semuanya dapat terlihat dari Bumi. Salah satu fenomena hujan meteor yang terlihat dari Bumi adalah Hujan Meteor Perseids dan Delta Aquarids. Hujan meteor ini berasal dari serpihan partikel komet dan bit dari asteroid yang rusak kemudian bertemu dengan Bumi. Serpihan ini kemudian hancur karena melewati lapisan atmosfer Bumi.
Pada bulan Agustus tahun 2021 hujan ini terjadi pada masa Perseid yang berasal dari komet Swift-Tuttle. Berdasarkan keterangan para ahli fenomena langka ini akan terjadi lagi pada tahun 2136.
12. Komet Neowise
Komet Halley adalah yang paling terkenal karena kelangkaannya namun sebenarnya adanya yang lebih langka yaitu komet Neowise. Komet ini muncul di langit Bumi yakni dalam kurun waktu 6.800 tahun. Tak hanya langka komet ini juga unik karena memiliki ekor yang terlihat seperti terbelah.
Terbelahnya ekor Neowise dikarenakan komet ini memiliki dua tipe ekor yaitu gas dan debu. Komet ini terlihat di abad ke 21 dengan puncaknya terjadi pada 23 Juli 2020 lalu.