Daftar isi
Dalam kehidupan sosial yang meliputi interaksi yang terjadi antar individu atau kelompok, moral, akhlak atau susila tidak dapat dijauhkan dari manusia. Moral adalah nilai-nilai positif atau kebaikan yang ada dalam diri manusia yang mendorongnya untuk bersikap sopan, baik dan berperikemanusiaan di mana hal ini bisa didapat dari pandangan hidup, budaya turun-temurun maupun ajaran agama.
Dalam kehidupan bermasyarakat, individu maupun kelompok secara mutlak perlu memiliki moral untuk dapat menjalin hubungan antara satu sama lain secara penuh penghargaan dan penghormatan agar tercipta situasi dan kondisi yang damai dan tidak berkonflik.
Meski demikian, tetap ada segelintir individu atau kelompok yang tidak memiliki nilai-nilai kebaikan tersebut; dan istilah untuk orang-orang tidak bermoral adalah amoral. Dalam pengertian umumnya, moral adalah pengetahuan sekaligus penerapan tindakan yang baik dan benar.
Perilaku maupun perbuatan seseorang yang positif terhadap orang lain adalah sesuatu yang disebut moral, seperti tingkah laku yang berpegang pada budi pekerti. Orang-orang bermoral pun jelas pasti memahami apa saja perbuatan dan perilaku yang baik maupun buruk serta dapat membedakannya.
Pengertian Moral Menurut Para Ahli
Moral diartikan sebagai suatu pemahaman, pedoman dan dorongan untuk tahu melakukan hal yang baik dan menghindari yang buruk, namun moral menurut para ahli adalah sebagai berikut :
1. Imam Sukardi
Moral menurut Imam Sukardi adalah adanya suatu hal yang mengandung nilai kebaikan dan menjadikan itu sebagai karakteristik yang masyarakat utamakan. Masyarakat yang semula telah bersama-sama menetapkan sistem nilai tersebut kemudian menjunjung tinggi dari suatu hal bernilai baik tersebut dan menerapkan moral ini dalam kehidupan sehari-hari.
2. Maria J. Wantah
Moral menurut Maria J. Wantah adalah hal yang berhubungan dengan bagaimana seseorang mampu menentukan nilai-nilai yang baik atau buruk dan benar atau salah. Hal ini memengaruhi perilaku seseorang dalam menjalani kehidupan sosialnya di tengah masyarakat.
3. Zainuddin Saifullah Nainggolan
Moral yang dikenal sebagai hasil dari unsur agama tergambarkan melalui pengertian moral menurut Zainuddin Saifullah Nainggolan, yakni sebuah dorongan rohani dalam diri individu dalam masyarakat untuk berperilaku menurut standar dan norma yang berlaku.
Norma yang berlaku di tengah masyarakat dan yang menjadi pedoman individu maupun kelompok dalam berperilaku adalah norma agama, kesopanan, kesusilaan, dan hukum.
4. Elizabeth B. Hurlock
Moral menurut Elizabeth B. Hurlock merupakan sebuah kata dari bahasa Latin mores dengan makna “tata cara kehidupan”. Artinya, moral berkaitan dengan serangkaian adat istiadat, peraturan dan bahkan kebiasaan masyarakat yang mengatur perilaku mereka sehari-hari ketika bermasyarakat.
Sementara itu, menurutnya moralitas adalah kesadaran dan kemauan dari dalam diri sendiri untuk menerima lalu menerapkan tata cara kehidupan tersebut.
5. Dian Ibung
Menurut Dian Ibung, dalam kehidupan bermasyarakat ada nilai-nilai yang berlaku di mana hal ini telah ditetapkan bersama oleh masyarakat itu sendiri. Nilai-nilai tersebut menurutnya disebut dengan moral karena bertujuan mengatur dan mengendalikan perilaku individu maupun kelompok dalam kehidupan sosial.
6. Russel Swanburg
Moral menurut Russel Swanburg adalah suatu pemikiran atau juga suatu gagasan dan ide yang mendorong diri seseorang untuk berperilaku secara benar. Seseorang dapat berfungsi dan bekerja dalam masyarakat atau kehidupan sosialnya ketika memiliki perilaku yang diterapkan dari ide atau pemikiran yang baik.
7. Maria Assumta
Moral menurut Maria Assumta merupakan rangkaian aturan tentang bagaimana manusia seharusnya bersikap. Tidak hanya berfokus dan mengatur sikap, moral adalah suatu hal yang menjadi pedoman yang mengendalikan individu sebagai sosok manusia.
8. Merriam-Webster
Moral menurut Merriam-Webster adalah suatu perilaku manusia yang mengandung kebenaran dan/atau kesalahan. Moral adalah hal-hal yang masyarakat anggap baik dan benar, terutama dalam sebuah perilaku manusia sesuai dengan standar yang berlaku dan ditetapkan bersama dalam masyarakat tersebut.
Jenis Moral
Ada beberapa jenis moral yang ada dalam diri setiap individu maupun yang ada di dalam suatu masyarakat sebagai bentuk pengendali perilaku manusia dan berikut ini adalah jenis-jenis moral yang dimaksud.
1. Moral Etika dan Kesusilaan
Moral etika dan kesusilaan berhubungan dengan pemahaman, dorongan sekaligus penerapan tindakan yang sopan dan menjunjung tinggi kesusilaan. Dalam praktiknya di kehidupan sehari-hari, moral etika dan kesusilaan adalah tentang bagaimana masyarakat saling menghargai dan menghormati pendapat satu dengan lainnya.
Jenis moral yang mengutamakan kesopanan ini juga ditandai dengan bagaimana orang yang lebih muda menghormati orang yang lebih tua. Adat saat bertamu atau ketika berjumpa dengan orang lain lalu mengucap salam juga merupakan bentuk interaksi dorongan moral etika dan kesusilaan dalam diri seseorang.
2. Moral Ketuhanan
Moral ketuhanan lebih kepada pemahaman, dorongan dan penerapan segala tindakan yang berhubungan dengan keagamaan. Keyakinan yang dipeluk seseorang mengajarkan tentang moral dengan sifat religius, seperti halnya menaati ajaran agama yang diyakini.
Tidak hanya soal rajin beribadah, perwujudan dari moral ketuhanan juga tentang bagaimana manusia bisa saling menghargai. Toleransi antar umat beragama yang sama maupun berbeda dan hidup secara harmonis meminimalisir konflik juga merupakan bentuk dari moral ketuhanan dalam kehidupan sosial sehari-hari.
3. Moral Disiplin dan Hukum
Moral disiplin dan hukum adalah pemahaman, dorongan dan penerapan tindakan taat hukum dan aturan-aturan yang berlaku di dalam masyarakat. Suatu negara dan wilayah-wilayah yang ada di dalam negara tersebut memiliki aturan dan hukum yang berlaku sebagai pengatur masyarakat.
Maka masyarakat perlu memiliki moral disiplin dan hukum dengan menaati peraturan tersebut agar menciptakan kehidupan yang lebih tertib dan aman, tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain. Salah satu perwujudan moral disiplin hukum yang menguntungkan diri sendiri dan orang lain adalah mengenakan berkendara dengan perlengkapan lengkap serta mematuhi rambu lalu lintas.
4. Moral Ideologi dan Filsafat
Moral ideologi dan filsafat adalah pemahaman, dorongan dan penerapan tindakan setia serta patuh kepada bangsa dan negara. Indonesia adalah memiliki Pancasila sebagai dasar negara dan masyarakat dengan moral ideologi dan filsafatnya pasti memiliki semangat kebangsaan dengan menjunjuk tinggi nilai-nilai Pancasila. Penolakan masyarakat terhadap ideologi baru yang sebelumnya tidak pernah ada untuk Indonesia adalah perwujudan tipe moral ini.
Tujuan Moral
Moral begitu penting dimiliki setiap manusia dalam menjalani kehidupan bermasyarakat sebab moral bertujuan sebagai berikut.
1. Menjadi Landasan dan Pedoman Berperilaku Baik
Setiap individu perlu memiliki moral untuk dapat membedakan mana tindakan dan sikap yang baik atau buruk dan benar atau salah. Moral sebagai landasan atau pedoman berperilaku baik menjadikan seseorang tidak mudah bersikap sembarangan, terutama dengan tindakan-tindakan yang merugikan orang lain. Melalui adanya moral, seseorang dapat menghargai dan menghormati sesama terlepas dari perbedaan budaya, agama, maupun kepentingan yang dimiliki setiap individunya.
2. Menjamin Harkat dan Martabat Seseorang
Dengan seseorang tahu mana yang baik dan buruk serta mana yang benar dan salah lalu menerapkan segala tindakan yang baik dan benar adalah sebuah cara untuk mewujudkan harkat dan martabat diri orang tersebut. Memiliki moral artinya seseorang tersebut menerapkan nilai-nilai kebaikan dan kemanusiaan dalam kehidupan sosialnya sehingga harkat dan martabatnya terangkat.
3. Menciptakan Kebahagiaan Jasmani dan Rohani
Manusia bermoral dapat menciptakan kehidupan yang aman dan tertib karena selalu berperilaku atau bertindak berlandaskan nilai-nilai kebaikan dan kemanusiaan. Fungsi moral yang diterapkan secara maksimal juga bertujuan meminimalisir berbagai konflik, terutama yang timbul dalam diri sendiri.
Dengan mematuhi aturan-aturan yang ada dalam masyarakat dan selalu melakukan yang benar serta berbuat baik kepada sesama akan menciptakan perasaan lega dan bahagia tanpa rasa bersalah, penyesalan, maupun tekanan dalam bentuk apapun. Tidak hanya kebahagiaan secara jasmani, tindakan bermoral juga membuat diri seseorang lebih baik secara rohani.
4. Menciptakan Kerukunan Antar Sesama
Memahami apa itu moral dan terdorong untuk melakukan tindakan bermoral setiap saat adalah salah satu cara menciptakan, menjaga maupun meningkatkan kerukunan antar sesama. Moral selalu mendorong seseorang untuk hidup saling menghormati dan menghargai di mana kedua hal ini akan berujung pada hidup yang lebih harmonis dengan lebih sedikit konflik dan risiko perpecahan dalam masyarakat yang lebih kecil.
Contoh Moral dalam Kehidupan Sehari-hari
Moral adalah bagian dari kehidupan setiap manusia yang sebenarnya dapat dimiliki seseorang karena diturunkan dari anggota-anggota keluarga terdahulu seperti halnya budaya dan adat istiadat. Oleh sebab itu, sangat mudah untuk menemukan beberapa contoh moral di sekitar kita, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Sikap Sopan dan Jujur
Bersikap sopan kepada orang yang lebih tua, mengucap salam sambil mengetuk pintu saat bertamu ke rumah orang lain, atau mengucapkan kata “permisi” saat hendak melewati seseorang atau kerumunan orang. Moral etika dan kesusilaan juga dicontohkan melalui ucapan “maaf” bila melakukan kesalahan terhadap orang lain baik disengaja atau tidak sengaja, ucapan “tolong” ketika meminta bantuan kepada orang lain, serta “terima kasih” saat usai memperoleh pertolongan dari orang lain.
Sikap dan tindakan berlaku jujur juga merupakan contoh moral yang tidak hanya dapat ditunjukkan melalui kata-kata. Berkata jujur selalu penting, namun penerapan kejujuran sebaiknya dilakukan secara lisan maupun tindakan. Dorongan seperti ini dari dalam diri seseorang bisa membuat orang tersebut selalu bisa dipercaya saat menjalin relasi dengan orang lain di dalam masyarakat.
2. Sikap Religius dan Toleransi
Contoh moral ketuhanan diwujudkan dengan perilaku taat akan ajaran agama yang dipeluk dan diyakini. Rajin beribadah adalah salah satu bentuk ketaatan beragama, begitu pula dengan tindakan menjauhi segala yang buruk sesuai larangan agama.
Tidak hanya hubungan vertikal antara manusia dan Sang Pencipta, menjaga hubungan horisontal antar sesama manusia juga sama pentingnya. Moral dalam hubungan horisontal diwujudkan dari adanya sikap toleran baik dengan sesama penganut agama yang berbeda maupun penganut agama yang sama.
Sikap toleran tidak hanya tentang menghargai dan menghormati agama pihak lain yang berbeda dari kita. Toleransi juga tentang sikap serta tindakan menghargai dan menerima perbedaan suku, ras, pemikiran, pendapat maupun perilaku yang ada antara kita dengan pihak lain.
3. Sikap Disiplin Taat Aturan
Sikap menaati aturan di manapun kita berada. Mengikuti peraturan dan tanda larangan yang tercantum di tempat umum, berkendara menggunakan helm dan membawa SIM, dan menghindari tindakan vandalisme maupun pengrusakan properti pihak lain adalah tiga dari sekian banyak contoh kesadaran moral dalam bermasyarakat.
Tidak mudah untuk menciptakan lingkungan sosial yang adil, tertib, aman, dan beradab, namun keberadaan moral memungkinkan untuk proses sosialisasi dalam masyarakat berjalan lebih baik.