Edukasi

Pembelajaran Berbasis Kompetensi: Karakteristik – Contoh dan Langkahnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kompetensi merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh siswa. Maka dari itu, sekolah sebagai institusi pendidikan harus mampu menjembatani siswa meraih kompetensi yang mumpuni. Salah satu jalan untuk mencapai kompetensi tersebut adalah penerapan pembelajaran berbasis kompetensi.

Apa itu pembelajaran berbasis kompetensi? Bagaimana penerapannya di ranah institusi sekolah? Selengkapnya akan diulas berikut ini.

Pengertian Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan dengan tujuan untuk mencapai kompetensi pada diri peserta didik. Hasil akhir dari pembelajaran yang dilakukannya adalah berupa peningkatan kompetensi peserta didik secara pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Sementara itu, menurut Mc Ashan dalam Widiarni, pembelajaran berbasis kompetensi adalah program pembelajaran yang di mana hasil pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik, serta sistem penyimpanan indikator pencapaian hasil belajar dirumuskan secara tertulis sejak perencanaan pembelajaran.

Pembelajaran berbasis kompetensi sejatinya merupakan wujud dari penerapan kurikulum berbasis kompetensi atau KBK. Pembelajaran berbasis kompetensi ini lebih menekankan pada pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan serta potensi yang dimiliki oleh siswa sehingga mereka bisa mengatasi tantangan yang beragam di dunia nyata.

Dalam pembelajaran ini lebih menekankan pada aspek pengetahuan dan target keterampilan. Dengan menerapkan pembelajaran berbasis kompetensi, diharapkan mampu meningkatkan kualitas lulusan sehingga mampu bersaing di dunia nyata.

Karakteristik Pembelajaran Berbasis Kompetensi

  1. Tujuan pembelajaran jelas. Pada pembelajaran berbasis kompetensi, tujuan pembelajaran sudah jelas yakni untuk menghasilkan atau meningkatkan kompetensi yang ada diri siswa. Sehingga dapat meningkatkan lulusan yang berkualitas.
  2. Pembelajaran berfokus pada peserta didik. Pembelajaran berbasis kompetensi memiliki fokus pembelajaran berbasis student centered. Artinya, siswa memiliki keterlibatan penuh dalam pembelajaran.
  3. Penekanan pada penguasaan kompetensi. Seperti namanya, pembelajaran ini lebih menekankan pada aspek kompetensi bukan penguasaan materi atau konten.
  4. Menggunakan strategi pembelajaran yang dapat mengakomodir cara belajar yang beragam.
  5. Pembelajaran dilakukan secara individual dengan menggunakan modul sebagai alat bantu pembelajaran.
  6. Penggunaan media dan materi pembelajaran untuk membantu tercapainya kompetensi
  7. Kemampuan siswa dalam mencapai kompetensi ditentukan dengan cara membandingkan standar yang telah ditetapkan.

Tujuan Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa, pembelajaran berbasis kompetensi pada dasarnya merupakan penerapan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi atau KBK. Maka dari itu, tujuan dari pembelajaran ini pun sesuai dengan maksud pada kurikulum berbasis kompetensi.

Secara umum, tujuan dari pembelajaran yang berbasis pada kompetensi ini terdapat dalam tujuan pendidikan sebagaimana yang tertuang dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 yang menyatakan bahwa, “Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratos serta bertanggung jawab.”

Selain itu, pengembangan berbasis kompetensi ini bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki siswa sehingga mereka siap menghadapi perannya di masa mendatang dengan mengembangkan sejumlah kecakapan hidup (life skill).

Kecakapan hidup merupakan kecakapan yang dipunyai seseorang untuk berani menghadapi permasalahan hidup tanpa merasa tertekan dan berfikir proaktif serta kreatif untuk menemukan solusi dari permasalahan hidup yang dijalaninya.

Prinsip Pembelajaran Berbasis Kompetensi

  1. Pembelajaran menerapkan konsep student centered atau berpusat pada peserta didik. Keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran cukup tinggi karena mereka yang memegang kendali jalannya pembelajaran. Guru hanya sebatas fasilitator yang menyediakan seperangkat pembelajaran.
  2. Pembelajaran dilaksanakan secara terpadu agar kompetensi yang telah dirumuskan dalam KD dan SK dapat tercapai secara menyeluruh. Selain itu, aspek kompetensi seperti sikap, kompetensi serta keterampilan dapat terintegrasi menjadi satu kesatuan.
  3. Pembelajaran dilakukan dengan cara melihat sudut pandang keunikan yang ada pada diri siswa. Setiap siswa memiliki keunikan, potensi serta keterampilan yang berbeda. Maka dari itu, guru harus memberikan akses bagi peserta didik agar dapat mengembangkan potensinya.
  4. Pembelajaran dilaksanakan secara bertahap dan terus menerus. Sehingga peserta didik yang kurang, harus melaksanakan remedial. Sementara itu, peserta didik yang telah mencapai standar akan dilaksanakan pengayaan.
  5. Pembelajaran dihadapkan pada sebuah permasalahan sehingga membuat peserta didik menjadi lebih kritis.
  6. Guru memiliki peranan sebagai fasilitator dan narasumber.
  7. Pembelajaran dilaksanakan secara multistrategi dan multimedia. Sehingga peserta didik memiliki pengalaman belajar yang beragam.

Langkah Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Menurut Elam, terdapat beberapa langkah-langkah penerapan pembelajaran berbasis kompetensi yakni sebagai berikut:

  1. Spesifikasi asumsi-asumsi yang mendasar.
  2. Mengidentifikasi kompetensi.
  3. Menggambarkan secara spesifik kompetensi tersebut.
  4. Menentukan kriteria dan jenis asesmen.
  5. Mengelompokkan dan menyusun tujuan pembelajaran.
  6. Mendesain strategi pembelajaran.
  7. Pengorganisasian sistem pengolahan.
  8. Melaksanakan percobaan program
  9. Penilaian desain pembelajaran
  10. Perbaikan program.

Contoh Penerapan Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Contoh penerapan pada pembelajaran ini adalah pada mata pelajaran prakarya. Di mana terdapat sub materi mengenai kerajinan. Guru dapat memerintahkan siswa untuk membuat salah satu kerajinan tangan yang berkaitan dengan materi. Namun, sebelum itu, siswa diajarkan terlebih dahulu pengetahuannya baru ke dalam praktiknya.

Kelebihan Pembelajaran Berbasis Kompetensi

  1. Pembelajaran jenis ini tidak menekankan penguasaan materi melainkan pada pengembangan kompetensi peserta didik pada setiap mata pelajaran.
  2. Pembelajaran berbasis kompetensi ini bersifat ilmiah karena berfokus pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan kompetensi sesuai potensi yang dimiliki masing-masing.
  3. Pembelajaran jenis menekankan pada pengembangan kemampuan lain seperti pemecahan masalah secara aspek kepribadian lainnya.
  4. Pembelajaran jenis ini berfokus atau berpusat pada siswa (student centered). Sehingga peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran.
  5. Guru diberikan kebebasan untuk menyusun silabus sesuai dengan kondisi dan mata pelajaran yang diampu.

Kekurangan Pembelajaran Berbasis Kompetensi

  1. Paradigma guru masih berfokus pada teacher oriented sehingga pembelajaran akan sulit dilakukan.
  2. Kompetensi kerap dipandang sebagai sesuatu yang dianggap tunggal padahal kompetensi merupakan hal yang kompleks.
  3. Terkendala pada biaya serta waktu yang lama.

Itulah penjelasan mengenai pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran ini memiliki kelebihan yang di mana hasil belajar dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pembelajaran ini memerlukan waktu, biaya serta persiapan yang cukup rumit. Sehingga, tidak semua guru tertarik untuk menggunakan model pembelajaran ini.