Daftar isi
Setiap anak berhak memperoleh pendidikan. Ada beberapa jenis pendidikan yang menjadi isu global di beberapa negara, termasuk Indonesia, salah satunya yaitu Pendidikan Inklusif. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pendidikan inklusif.
Pengertian Secara Umum
Pendidikan inklusif merupakan pendidikan dengan sistem layanan yang mengatur agar difabel dapat dilayani di sekolah terdekat dan berada di kelas regular bersama teman seusianya tanpa harus dikhususkan.
Pendidikan inklusif juga dapat diartikan sebagai penerimaan siswa baru yang memiliki hambatan ke dalam kurikulum, lingkungan, interaksi sosial, dan konsep diri sekolah atau universitas.
Pengertian Menurut Para Ahli
Berikut ini beberapa pengertian pendidikan inklusif menurut para ahli, yaitu:
Pendidikan inklusif mulai dikemukakan pada tahun 1990, ketika konferensi dunia mengenai pendidikan untuk semua yang kemudian diteruskan dengan pernyataan Salamanca pada tahun 1994 mengenai pendidikan inklusif.
Di Indonesia, pendidikan inklusi merupakan hal yang baru bagi dunia pendidikan Indonesia.
Pada dasarnya pendidikan inklusif memiliki prinsip dasar yang dimana apabila memungkinkan semua anak seyogyanya belajar bersama-sama tanpa memandang perbedaan yang ada.
Namun masyarakat kerap membedakannya dimana, pendidikan inklusif hanya untuk pelajar yang berkebutuhan khusus.
Selain itu, banyak juga wali murid yang belum mempercayakan pendidikan inklusif dan lebih memilih untuk home schooling.
Karakteristik dalam pendidikan inklusif, biasanya tergabung dalam beberapa hal, yaitu:
Pendidikan inklusif memiliki fungsi secara umum untuk dapat menjamin semua peserta didik mendapatkan kesempatan, memperoleh layanan serta menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif bagi semua peserta didik agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
Berikut ini ada beberapa tujuan dari pendidikan inklusif, yaitu:
Pendidikan inklusif memiliki beberapa manfaat yang bisa di dapatkan karena melibatkan dan memperdayakan masyarakat untuk dapat melakukan analisis serta mengumpulkan informasi pada semua peserta didik alasan mereka tidak bersekolah.
Selain itu, pendidikan inklusif dapat juga memberikan manfaat bagi peserta didik yang memiliki kelainan fisik, sosial atau masalah lainnya agar tetap mendapatkan akses dalam pembelajaran.
Pada dasarnya pendidikan inklusif memiliki dua model pendidikan, yaitu:
Kurikulum dalam pendidikan inklusif akan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik selama mengikuti kurikulum tersebut.
Biasanya model kurikulum dalam pendidikan inklusi terdapat modifikasi yang disesuaikan dengan kemampuan awal dan karakteristik peserta didik, dimana modifikasi pertama mengenai pemahaman teori model dan modifikasi kedua mengenai aspek kurikulum.
Modifikasi tersebut dapat dilakukan dengan mengalokasi waktu, materi, sarana prasarana serta lingkungan untuk belajar sehingga dapat memberikan peluang terhadap tiap peserta didik untuk dapat mengaktualisasikan potensinya sesuai dengan bakat dan kemampuan.