Daftar isi
Berbicara tentang struktur sosial, tentu tidak lepas dari tatanan atau susunan yang ada dalam kehidupan masyarakat. Dalam buku Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat (2007), struktur berasal dari kata structum (bahasa latin) yang artinya menyusun.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), struktur sosial adalah konsep perumusan asas hubungan antar individu dalam kehidupan masyarakat. Konsep tersebut menjadi pedoman bagi setiap individu saat bertingkah laku sehari-hari.
Itu artinya, struktur sosial juga berkaitan dengan bagian atau unsur dalam masyarakat yang diatur menjadi satu agar membentuk kesatuan yang sistematik. Dalam kehidupan manusia, struktur sosial memiliki ciri-ciri tertentu yang dapat ditandai dengan sejumlah hal. Beberapa ciri-ciri struktur sosial antara lain sebagai berikut:
- Bersifat abstrak
- Dinamis dan selalu berkembang
- Mencakup hubungan sosial antar individu
- Terdapat dimensi vertikal dan horizontal
- Membentuk suatu kelompok
Selain ciri-ciri, struktur sosial juga mempunyai fungsi yang dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Beberapa fungsi dari struktur sosial yakni sebagai berikut:
- Sebagai pengawas sosial
- Sebagai penanda atau karakteristik kelompok masyarakat
- Sebagai instrumen untuk menata kehidupan secara menyeluruh
- Sebagai pembelajaran bagi individu terkait struktur yang ada dalam kehidupan masyarakat
Struktur sosial dibentuk agar tugas dan tanggung jawab setiap individu dalam kehidupan masyarakat dapat digambarkan lebih jelas. Dengan struktur sosial, kedudukan serta peran setiap individu bisa berjalan seirama untuk mencapai tujuan dan cita-cita bersama.
Pengertian Struktur Sosial Menurut Para Ahli
Dalam perkembangannya, struktur sosial memiliki definisi yang berbeda-beda sesuai kondisi masyarakat yang ada. Terdapat sejumlah ahli yang memberikan perumusan berbeda terkait struktur sosial. Berikut pengertian struktur sosial menurut para ahli.
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi (2005)
Kedua tokoh sosiolog ini mendefinisikan struktur sosial sebagai keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yakni kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, serta lapisan-lapisan sosial.
Soerjono Soekanto (2005)
Tidak berbeda jauh dari Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, Soekanto mengartikan struktur sosial sebagai jaringan dari unsur-unsur sosial pokok yang meliputi:
- Kelompok sosial
- Kebudayaan
- Lembaga sosial
- Stratifikasi sosial
- Kekuasaan dan wewenang
Selain itu, struktur sosial menurut Soekanto adalah hubungan timbal balik antar posisi dan peranan sosial yang dimiliki masing-masing individu atau kelompok.
Koentjaraningrat
Koentjaraningrat mengartikan struktur sosial sebagai suatu kerangka yang dapat menjelaskan kaitan berbagai macam unsur dalam masyarakat.
Abdul Syani (2005)
Menurut Abdul Syani, struktur sosial merupakan suatu tatanan sosial yang ada di dalam kehidupan masyarakat yang berupa jaringan dari unsur sosial yang pokok. Di dalamnya terdapat hubungan timbal balik antara status dan peranannya serta batas-batas perangkat unsur sosial. Hubungan ini juga memperlihatkan keteraturan perilaku untuk membentuk suatu masyarakat.
D. Hendropuspito (1999)
Hendropuspito mengartikan struktur sosial sebagai skema penempatan nilai-nilai sosio-budaya dan organ-organ masyarakat pada posisi yang dianggap sesuai.
Skema tersebut terbentuk demi berjalannya fungsi organisme masyarakat sebagai suatu keseluruhan serta kepentingan masing-masing bagian untuk waktu yang relatif lama.
Firth dalam Basrowi (2005)
Struktur sosial menurut Firth dianggap sama dengan organisasi sosial. Struktur sosial dinilai mengacu pada hubungan sosial yang fundamental serta memberi bentuk dasar pada masyarakat. Selain itu, struktur sosial dinilai memberi batas pada aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara organisatoris.
George Simmel
Simmel mendefinisikan struktur sosial sebagai kumpulan individu beserta pola perilakunya.
George C. Homans
Sama halnya dengan Simmel, Homans mengartikan struktur sosial sebagai suatu hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku sosial dasar individu dalam kehidupan sehari-hari.
William Kornblum
Menurut Kornblum, struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku individu.
E. R. Lanch
Struktur sosial menurut E. R. Lanch adalah cita-cita tentang distribusi kekuasaan di antara individu dan kelompok sosial.
James H. Henslin
Menurut Henslin, struktur sosial merupakan pola khas sebuah kelompok seperti hubungan antar individu, individu dengan kelompok, dan antar kelompok.
Henslin juga menjelaskan beberapa unsur-unsur pembentuk struktur sosial antara lain sebagai berikut:
- Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah satu kesatuan yang terdiri atas beberapa orang. Setiap kelompok sosial pasti memiliki sudut pandangnya masing-masing dengan tujuan mempertahankan kesatuan anggotanya. Tentu saja terdapat pola perilaku yang disepakati bersama agar kelompok dapat berdiri utuh.
- Lembaga Sosial
Lembaga sosial merupakan sekumpulan norma dan aturan untuk menjaga pola perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
- Kaidah atau Norma Sosial
Kaidah atau norma sosial adalah pedoman yang dipakai oleh masyarakat dalam berperilaku di lingkungan sekitarnya.
- Stratifikasi Sosial
Pengertian stratifikasi sosial adalah pengelompokan masyarakat yang dilakukan secara bertingkat. Sistem stratifikasi sosial juga berkaitan dengan pembentukan status dan kelas sosial masyarakat.
Biasanya, kelas sosial digolongkan berdasar kriteria tertentu, seperti ekonomi, politik, pendidikan, serta keturunan. Sementara status sosial adalah posisi yang diduduki seseorang dalam suatu kelompok bersamaan dengan hak dan kewajibannya.
Talcott Parsons
Menurut Parsons, struktur sosial adalah aspek yang relatif lebih statis daripada aspek fungsional dalam suatu sistem sosial.