PH tanah adalah ukuran keasaman atau kebasaan tanah. PH juga merupakan indikator penting untuk kesehatan tanah. Hal ini dikarenakan pH tanah akan mempengaruhi hasil panen, kesehatan tanaman, ketersediaan nutrisi untuk tanaman, dan mengganggu aktivitas mikro-organisme yang berperan dalam menjaga kualitas tanah.
PH tanah memiliki nilai dari 0-14 yang menyatakan tingkat keasaman maupun basa suatu tanah. Sebagian besar tanah memiliki nilai pH antara 3,5 dan 10. Jika tanah diuji memiliki rentang nilai pH 0-6,5 menunjukkan kondisi tanah berada pada tingkat keasaman dengan kandungan ion hidrogen tinggi (H+). Sebaliknya, pada tanah basa dengan rentang nilai 7,5-14 menunjukkan konsentrasi hidrogen yang rendah (H-).
Penyebab pH Tanah Rendah
Sebagian besar tanah memiliki nilai pH antara 3,5 dan 10. Dalam beberapa kondisi, pH tanah menurun mengakibatkan pertumbuhan dan produksi tanaman buruk, bahan kimia didalam tanah serta nutrisi yang terkandung didalamnya akan ikut berkurang.
Ada beberapa penyebab pH tanah menurun, di antaranya:
- Curah Hujan Tinggi atau Pencucian
Curah hujan yang berlebihan merupakan salah satu penyebab pH tanah turun. Apabila curah hujan turun lebih lama dengan intensitas tinggi dalam satu tahun, dapat disimpulkan bahwa tanah secara alami akan bersifat asam.
Curah hujan tinggi akan membuat tanah bergerak dengan cepat serta membawa unsur hara yang terdapat dalam tanah. Unsur hara makro dan mikro seperti nitrogen, tembaga, kalsium dan magnesium yang terbawa air hujan ini akan bergerak dari lapisan menuju lapisan tanah pada kedalaman tertentu sehingga mengakibatkan tanah ber-pH rendah. Proses ini umum disebut dengan pencucian unsur hara.
Umumnya, tanah berpasir sering kali menjadi yang pertama berubah asam karena air merembes dengan cepat, dan tanah berpasir hanya memiliki sedikit penyangga (reservoir basa) serta kandungan bahan organik yang rendah. Oleh karena itu, curah hujan atau pencucian ini berpengaruh pada penurunan pH tanah.
- Drainase Buruk
Dalam beberapa kondisi tertentu, tata kelola drainase yang buruk memiliki kemungkinan besar yang berdampak pada penurunan pH tanah. Hal ini dikarenakan air yang ada dalam area tersebut tidak dapat mengalir sehingga tergenang begitu saja dalam waktu yang cukup lama.
Jika air sudah tergenang, maka tak mungkin sifat tanah berubah menjadi masam. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan drainase air untuk menjaga tanah tetap subur dalam pH normal.
- Pembusukan Bahan Organik
Tanah menjadi tempat bertumbuhnya tanaman-tanaman yang ada. Tanaman ini menjadi sumber bahan organik yang banyak mempengaruhi kualitas tanah. Bahan-bahan organik yang membusuk ini akan menghasilkan H+ yang bertanggung jawab atas keasaman.
Pembusukan bahan organik akan menghasilkan karbon dioksida (CO2) kemudian bereaksi dengan air di dalam tanah untuk membentuk asam lemah yang disebut asam karbonat. Dekomposisi bahan organik ini juga akan mengeluarkan kalsium (Ca) yang menjadi senyawa penting dalam tanah.
Meski demikian, pengaruh pembusukan bahan organik terhadap pH tanah menurun sangat kecil, sehingga memerlukan waktu bertahun-tahun bagi pembusukan bahan organik untuk membuat tanah bersifat asam.
- Produksi Tanaman
Meskipun memproduksi tanaman seperti sayur-mayur dan buah-buahan dapat memberikan dampak positif bagi tanah, namun tak sepenuhnya demikian. Terkadang produksi tanaman juga bisa menghilangkan kandungan asli dari tanah.
Saat memproduksi tanaman, unsur hara mikro dan makro tanah akan terangkat oleh tanaman. Begitu musim panen tiba, saat tanaman ditarik dari tanah maka beberapa unsur hara yang ada di dalamnya juga ikut menghilang.
Dalam artian, unsur hara tanah seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), fosfor (P) ini dibutuhkan oleh tanaman dan diserapnya melalui akar. Oleh sebab itu, memproduksi tanaman dapat berdampak pada kemasaman tanah atau penurunan pH.
- Pemberian Pupuk Kimia
Pemberian pupuk pada tanaman juga menyebabkan tanah berubah masam. Perlu Anda ketahui, tidak semua pupuk dapat meningkatkan kesuburan tanah namun beberapa jenis pupuk justru dapat membuat tanah berkurang kandungan nutrisinya.
Salah satu contoh pupuk penyebab pH tanah turun ialah pupuk yang menggunakan amonium sebagai sumber nitrogen. Pupuk ini tergolong pupuk modern yang biasa digunakan oleh petani untuk menyuburkan tanaman.
Penggunaan amonium sebagai pengganti nitrogen akan menyebabkan penurunan pH karena oksidasi amonium yang menghasilkan ion nitrat dan ion hidrogen. Selain jenis pupuk amonium, pupuk bahan kimia seperti pupuk mono kalsium fosfat juga dapat meningkatkan kadar keasaman pada tanah.
Penggunaan senyawa ini dalam komponen pupuk dapat berubah menjadi asam fosfat saat terhidrolisis dalam air. Jika asam fosfat terlarut dalam tanah maka ia akan menjadi ion Hidrogen (H+) yang menyebabkan pH tanah turun dan berubah masam.
- Kurangnya Unsur Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg)
Anda mungkin sudah mengetahui bahwa tanah mengandung senyawa penting yang berguna untuk menjaga kualitas tanah dan menunjang pertumbuhan tanaman. Senyawa-senyawa ini disebut dengan unsur hara yang meliputi unsur hara makro dan mikro.
Kalsium dan magnesium termasuk unsur hara makro yang berperan penting untuk memberikan cadangan nutrisi bagi tanaman. Saat tanah kekurangan kalsium (Ca) dan magnesium (Mg), akan mempengaruhi kualitas tanah dan menyebabkan tanah ber-pH rendah.
- Unsur Logam Berlebihan
Selain kurangnya unsur kalsium dan magnesium, tanah juga bisa berubah masam saat mengandung unsur logam berat yang berlebihan.
Kandungan unsur logam berat seperti tembaga (Cu), aluminum (Al) dan besi (Fe) yang terdapat di dalam tanah berpotensi menyebabkan pH turun sehingga tanah bersifat asam.
Jenis tanah-tanah yang mengandung unsur logam berlebihan biasanya ditemukan di kawasan pertambangan. Maka tak heran, di daerah tersebut jarang terlihat tanaman hijau yang tumbuh.
Cara Mengatasi pH Tanah Turun
Setelah mengetahui penyebab yang ada, kamu dapat mengatasi permasalahan pH turun sesuai dengan penyebab yang muncul.
- Gunakan Pupuk sesuai Kebutuhan
Menggunakan pupuk memang baik untuk pertumbuhan tanaman. Terkadang, unsur hara pada tanah terlalu berada di lapisan bawah sehingga akar tanaman tak mampu menyerapnya dengan baik. Jika hal ini terjadi, Anda perlu menambahkan pupuk untuk meningkatkan unsur hara dalam tanah yang dibutuhkan oleh tanaman.
Akan tetapi, Anda harus memberikan pupuk sesuai kebutuhan agar tidak berlebihan yang malah memperburuk kualitas tanah.
Pemberian pupuk juga akan membuat tanah yang mulanya asam perlahan menjadi netral kembali. Perlu diingat kembali, pemberian pupuk ini sebaiknya menggunakan pupuk organik tanpa bahan kimia yang tercampur di dalamnya.
- Tambahkan Mikroorganisme Pengurai
Meski pemberian pupuk cukup efektif untuk meningkatkan pH tanah, Anda juga dapat mempercepat pengembalian pH normal dengan menambahkan mikroorganisme pengurai.
Pemberian mikroorganisme pengurai ini memiliki peran penting untuk tanah Anda karena dapat membantu mempercepat dekomposisi bahan organik dengan baik.
Selain itu, menambahkan mikroorganisme ke dalam tanah juga akan mempercepat pelepasan karbon dioksida dan nitrogen ke dalam tanah. Kedua senyawa ini merupakan unsur penting yang dapat menyuburkan tanah.
- Memperbaiki Drainase
Jika penyebab yang paling mungkin pH tanah turun ialah drainase yang buruk, berarti cara yang harus Anda lakukan untuk mengatasinya dengan memperbaiki drainase.
Memperbaiki drainase dapat mengurangi kemungkinan tanah berubah masam karena tidak ada air yang tergenang di atasnya. Hal ini juga akan memberikan dampak positif terhadap tanaman yang ada di sekitarnya.
Dan itulah penyebab serta cara mengatasi pH tanah turun yang akan membantumu mengelola tanah dengan baik untuk pertumbuhan tanaman yang sehat. Semoga bermanfaat.