Daftar isi
Sebelum Indonesia merdeka, invasi beberapa Negara Barat seperti pemerintah kolonial Belanda yang berlarut-larut melahirkan suatu organisasi di kalangan pribumi yang disebut pergerakan nasional.
Pergerakan nasional pertama kali muncul di sekitar tahun 1908 diawali oleh munculmya organisasi Budi Utomo. Organisasi yang didirikan oleh mahasiswa para pejuang nasionalis ini menyebar dengan cepat dan mampu menumbuhkan semangat perjuangan pribumi hingga pelosok negeri.
Sejak saat itu, di masa pergerakan nasional muncul berbagai organisasi lainnya yang berkaitan dengan perjuangan kemerdekaan. Beberapa tokoh penting seperti Soekarno juga ikut serta dalam perjuangan tersebut.
Selain membentuk organisasi serupa, Soekarno juga memiliki beberapa peran penting dalam pergerakan nasional yang berlangsung dari 1908 hingga runtuhnya pemerintah colonial Belanda dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Berikut terdapat beberapa diantaranya yang dirangkum dalam penjelasan singkat berikut.
1. Menjadi anggota Jong Java
Sebelum berdirinya Budi Utomo, perjuangan kemerdekaan yang muncul untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia cenderung bersifat kedaerahan. Budi Utomo merupakan tanda bahwa perjuangan mereka bersifat nasional, untuk Indonesia Merdeka.
Salah satu organisasi kedaerahan yang cukup populer kala itu adalah Jong Java dimana Soekarno menjadi anggotanya. Beliau bergabung di Jong Java di sekitar tahun 1915 dan mulai berperan dan berpartisipasi aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui Jong Java.
Dalam mengikuti kegiatan Jong Java, Soekarno juga berperan aktif dalam membuat tulisan tentang perjuangan di harian Oetoesan Hindia. Melalui tulisannya bahkan mampu menginspirasi para pribumi hingga tergerak untuk melakukan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Tidak hanya itu, Soekarno menjadi satu-satunya anggota yang membuat gebrakan pada Jong Java dengan idenya untuk menggunakan bahasa Melayu dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam majalah harian Jong Java dari pada penggunaan bahasa Belanda.
2. Menjadi anggota Sarekat Islam
Masa pererakan nasional identik dengan masa-masa perjuangan kemerdekaan bagi Soekarno sejak masa mudanya. Setelah menjadi anggota Jong Java, beliau juga terjun ke dunia politik dengan bergabung di Sarekat Islam.
Setelah berhasil menjadi anggota Sarekat Islam di sekitar tahun 1921, Soekarno memberikan peran yang lebih leluasa dalam menyampaikan aspirasinya terkait perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau melanjutkan perjuangannya untuk konsisten menggunakan bahasa Melayu dibanding bahasa Belanda.
Hal tersebut mampu menumbuhkan nasionalisme bagi pribumi dan membuat mereka tersadar akan pentingnya identitas bangsa yang merdeka melalui bahasa yang dimiliki pribumi.
3. Mendirikan partai nasional Indonesia (PNI)
Tahun 1927 menjadi salah satu tahun yang berperan penting bagi Soekarno dimana beliau mendirikan partai nasional Indonesia (PNI). Partai tersebut didirikan sekitar 19 tahun setelah organisasi Budi Utomo yang fokus pada kemerdekaan muncul.
Tidak jauh berbeda dengan Budi Utomo, partai nasional Indonesia juga bertujuan mewujudkan Indonesia Merdeka dengan system perjuangan yang lebih tegas dan cenderung bersifat radikal melawan kaum penjajah.
Hal tersebut menjadikan beberapa perbedaan mendasar terkait partai nasional Indonesia dengan organisasi perjuangan kemerdekaan yang lainnya. Dalam praktiknya, Partai Nasional Indonesia juga lebih fokus terhadap bidang yang berkaitan dengan politik.
4. Menggagas paham Marhaenisme
Dalam peran Soekarno memperjuangkan usaha meraih kemerdekaan Indonesia sejak era pergerakan nasional, Soekarno bersama partai nasional Indonesia (PNI) menggagas paham Marhaenisme yang disampaikan bagi seluruh pribumi.
Paham tersebut fokus pada kegiatan memperjuangkan keadilan termasuk membela hak-hak kaum tertindas pribumi untuk mendapatkan keadilan menuju kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dalam paham tersebut juga dijadikan sebagai wadah politik yang bersifat sosio-nasionalis namun tetap dalam lingkup demokratis.
Sifat Soekarno yang berjuang tanpa pamrih dalam menyampaikan gagasannya mengenai keadilan dan kemerdekaan dengan mudah mendapatkan perhatian dari pribumi. Hal tersebut membuat mereka turut berjuang bersama Soekarno dalam meraih kemerdekaan.
5. Mengadakan Kongres PNI
Kongres PNI yang pertama dilaksanakan pada 27 – 30 Mei 1928 dihadiri lebih dari seribu pemuda dari berbagai suku dan ras pribumi. Dengan tegas, peran Soekarno kala itu menyampaikan pidatonya terkait tujuan PNI dalam usaha meraih kemerdekaan Indonesia yang meliputi bidang sosial, ekonomi, hingga politik.
Fokus PNI menjadi lebih jelas dan terarah sehingga dapat diterima dengan mudah oleh anggota PNI yang kemudian memutuskan untuk turut bergabung memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
6.Mendirikan surat kabar Persatuan Indonesia
Selain fokus pada kongres PNI, Soekarno juga tetap aktif menulis dalam surat kabar yang berisi tentang usaha mencapai keadilan dan kemerdekaan Indonesia. Tulisan beliau sebelumnya yang didukung oleh HOS Tjokroaminoto dalam Jong Java telah berperan penting dalam keberhasilannya memupuk rasa perjuangan di kalangan pribumi.
Perjuangan melalui tulisan yang dilakukan oleh Soekarno dilanjutkan kembali saat partai nasional Indonesia berdiri dan berhasil mendirikan surat kabar bernama Persatuan Indonesia pada Juli 1928.
Dalam surat kabar tersebut, Soekarno tidak henti-hentinya menuliskan pentingnya keadilan termasuk gerakan perjuangan kemerdekaan. Tidak luput juga, paham Marhaenisme yang sebelumnya beliau gagaskan terus diperjuangkan demi tercapainya keadilan para kaum kecil seperti petani maupun pedagang pribumi yang selalu ditindas oleh pemerintah kolonial Belanda.
7. Menyampaikan pledoi Indonesia Menggugat
Perjuangan Soekarno bersama PNI meraih simpati pribumi lebih dari yang diduga siapapun. Hal tersebut menyebabkan kekhawatiran bagi pemerintah colonial Belanda sehingga menyebabkan adanya pengintaian khusus bagi Soekarno.
Pada Mei 1928, salah seorang Gubernur dari pemerintah colonial Belanda telah memberikan peringatan keras bagi PNI dan pemimpinnya untuk menjaga setiap ucapan dan pidatonya yang mengarah terkait kemerdekaan Indonesia.
Hal tersebut membuat gerakan Soekarno bersama PNI menjadi lebih radikal dibanding sebelumnya dan membuat pemerintah colonial Belanda memberikan perintah untuk membatasi gerakan PNI hingga melakukan penangkapan terhadap Soekarno beserta Gatot Mangkupradja.
Pada Agustus 1930, Soekarno melakukan sidang pembelaannya dan menyampaikan pledoinya yang bertajuk Indonesia Menggugat. Dalam pledoi tersebut, peran Soekarno dalam menyampaikan keburukan yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda dimana mereka telah menjalankan ketidakadilan pada rakyat Indonesia tersampaikan dengan jelas hingga diketahui oleh seluruh dunia.
8. Bergabung dengan pejuang revolusioner
Setelah ditangkap dan diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan kembali dipenjara di tahun 1930, perjuangan Soekarno tidak berhenti dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di masa pergerakan nasional.
Saat pemerintah Jepang menggantikan pemerintah kolonial Belanda, Soakarno dibebaskan dari penjara sekitar tahun 1942. Sejak saat itu, beliau bergabung dengan para pejuang revolusioner untuk kembali memberikan perannya dalam usaha meraih kemerdekaan hingga mempersiapkan hal-hal yang harus dilakukan setelah kemerdekaan.
Beberapa hal di atas merupakan peran Soekarno dalam pergerakan nasional yang mampu menginspirasi para pejuang nasionalis untuk meraih kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya itu, bahkan setelah kemerdekaan diproklamirkan, Soekarno masih berperan dalam upaya mempertahankan kemerdekaan bersama para nasionalis lainnya.