Sejarah

5 Peran Soekarno Sebelum Kemerdekaan

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bicara soal kemerdekaan RI tahun 1945, semua tidak akan terjadi bila para tokoh pemuda-pemudi dan para golongan tua tidak menyusun strategi yang cepat dan tepat untuk naskah proklamasi dan persiapan upacara kemerdekaan.

Salah satu tokoh penting baik sebelum, saat maupun sesudah kemerdekaan RI yang tidak akan terlupakan sepanjang masa adalah Soekarno. Indonesia dapat mencapai kemerdekaannya berkat Soekarno yang didampingi oleh Mohammad Hatta.

Ketika proklamasi kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 yang disusul dengan penghabisan Soekarno-Hatta sebagai Presiden-Wakil Presiden RI pertama Indonesia. Sebelum akhirnya Soekarno dijuluki sebagai Bapak Proklamator Indonesia, terdapat peran-peran perjuangan panjang beliau yang generasi kita perlu ketahui.

1. Mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia)

Peran Soekarno sebelum kemerdekaan RI dimulai dari keterlibatannya sebagai salah satu anggota Jong Java yang berfokus pada pengembangan seni dan budaya tanpa campur serta politik. Namun kemudian, Soekarno menjadi pendiri ASC atau Algemeene Studie Club yang berlokasi di Bandung.

Setelah pada tahun 1926 berkonsentrasi pada ASC, Soekarno menjadi salah satu pendiri Perserikatan Nasional Indonesia yang kemudian diubah menjadi Partai Nasional Indonesia atau PNI di tahun berikutnya, 1927.

Dari organisasi ini, upaya penuntutan kemerdekaan untuk rakyat Indonesia mulai dilakukan melalui perlawanan kepada pemerintah Belanda yang tengah menjajah tanah air. Soekarno dengan jiwa nasionalismenya yang tinggi tidak pernah patah semangat dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Walau sempat dipenjara pada tahun 1929 karena PNI dianggap mengganggu keamanan dan ketertiban oleh pemerintah Belanda. Setelah melalui masa-masa di penjara di Bandung, Soekarno kemudian dibebaskan 4 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1934 yang disusul dengan pengasingannya ke Flores dan pada tahun 1938 ke Bengkulu.

2. Membentuk Empat Serangkai

Soekarno yang sempat diasingkan ke Flores masih terus menderita hingga tahun 1938 karena kemudian pengasingannya dipindahkan ke Bengkulu sampai dengan tahun 1942. Selama pengasingan tersebut, para tokoh nasional lainnya hampir sempat melupakan Soekarno, namun kemudian beliau dapat kembali pada saat Belanda sudah mundur.

Tahun 1942 adalah masa bebas dan kembalinya Soekarno untuk memperjuangkan kemerdekaan RI karena Indonesia masih di bawah penjajahan. Di tahun tersebut, Jepang berhasil mengusir Belanda dan kemudian bergantian menduduki Indonesia sehingga perjuangan tokoh Indonesia belum selesai.

Keberadaan Jepang sebagai ganti Belanda yang menjajah Indonesia menjadi pemicu terbentuknya Empat Serangkai yang terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, KH Mas Mansyur, serta Ki Hajar Dewantara. Empat Serangkai adalah kelompok yang dibentuk dengan tujuan dapat melakukan kerja sama dengan Jepang agar rakyat Indonesia tidak lagi menderita dan memperoleh hak kemerdekaan.

Namun alih-alih memperoleh dukungan dari Jepang supaya Indonesia cepat bebas, terbitlah istilah Romusha. Romusha adalah istilah penyebutan untuk kerja paksa yang diciptakan oleh Jepang di mana rakyat pribumi harus bekerja keras di bawah aturan dan pengawasan Jepang.

Tujuan dari kerja paksa dengan memanfaatkan tenaga rakyat pribumi ini adalah agar Jepang dapat menguasai kekayaan Indonesia.

3. Memberi Gagasan Dasar Negara

Peran Soekarno lainnya sebelum kemerdekaan RI adalah memberi gagasan-gagasan dasar negara Indonesia. Penyampaian akan hal tersebut dilakukan bersama Mohammad Yamin dan Soepomo dalam sidang pertama BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada 29 Mei-1 Juni 1945.

BPUPKI sendiri adalah sebuah badan yang Jepang bentuk pada 29 April 1945 melalui tawaran janji kemerdekaan kepada rakyat Indonesia. Hal tersebut dilakukan sebagai iming-iming bagi masyarakat Indonesia agar tertarik dan bersimpati.

Gagasan-gagasan Soekarno yang dimaksud sebagai dasar negara Indonesia meliputi nasionalisme (kebangsaan Indonesia), internasionalisme atau perikemanusiaan, demokrasi atau adanya mufakat, kesejahteraan sosial dan ketuhanan yang berkebudayaan; kelima poin gagasan tersebut terpilih dalam sidang dan harus diubah sedikit. Setelah melalui perubahan, kelima gagasan tadi kini kita kenal dengan istilah Pancasila.

4. Membentuk PPKI

Tak lama dari penyetujuan gagasan dasar negara Indonesia yang kemudian disebut dengan Pancasila, BPUPKI kemudian dibubarkan. Pembubaran tersebut diikuti dengan pembentukan PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno.

Di mana beliau berlaku sebagai ketua melanjutkan perannya di dalam BPUPKI. Sesuai dengan persetujuan Jepang atas terbentuknya PPKI, Soekarno kemudian mulai menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan percepatan kemerdekaan Indonesia.

5. Menyusun Naskah Proklamasi

Di saat yang sama dengan peristiwa Rengasdengklok (penculikan Soekarno-Hatta oleh para tokoh pemuda yang mendesak agar pelaksanaan proklamasi kemerdekaan dipercepat), berembus kabar kekalahan Jepang di mana Jepang memutuskan menyerah tanpa syarat.

Soekarno sempat menolak desakan dan permintaan para pemuda karena menunggu keputusan PPKI untuk proklamasi kemerdekaan. Namun melalui adanya negosiasi antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam persiapan kemerdekaan RI ini.

Akhirnya diputuskan bahwa 17 Agustus 1945 adalah hari yang paling tepat sehingga Soekarno beserta rombongan kembali ke Jakarta. Sesampainya di Jakarta, di kediaman Laksamana Maeda, Soekarno-Hatta beserta beberapa golongan muda dan tua menyusun naskah proklamasi bersama.

Soekarno menuliskan teks proklamasi sesuai dengan kalimat yang didiktekan oleh Moh. Hatta, lalu teks yang sudah jadi diberikan kepada Sayuti Melik untuk diketik ulang. Sayuti Melik melakukan sedikit penyuntingan untuk penataan kalimat dan hasil ketikan pun bisa segera ditandatangani oleh Soekarno-Hatta sebelum dibacakan pada 17 Agustus 1945.