Daftar isi
Mengikuti istilah “wirausaha” muncul pemahaman yang lebih dalam tentang kewirausahaan. Mungkin bagi kaum milenial, istilah yang lebih familiar untuk didengar adalah “entrepreneurship”. Istilah ini memiliki hubungan langsung dengan perdagangan bebas yang berlaku secara universal.
Pentingnya pemahaman bersama di setiap negara berarti bahwa istilah “wiraswasta” tidak mengacu pada istilah entrepreneurship. Seiring dengan kenyataan tersebut, ternyata di Indonesia juga terdapat kecenderungan untuk mengabaikan pemahaman yang lebih baik tentang wiraswasta. Namun, ini tidak berarti bahwa wiraswastawan telah hilang.
Kenyataannya, keberadaan wiraswasta masih relatif mudah ditemukan di sekitar Anda. Bagi Anda yang mungkin bertanya kepada mereka yang lahir pada masa baby boomers dan X generation, akan mudah bagi mereka untuk menyebutkan contoh wiraswastawan yang mereka kenal.
Dan kedua era ini terjadi jauh sebelum Internet masuk dan berkembang di negara kita. Perbedaan antara wirausaha dan wiraswasta sangat penting, seperti yang Anda tahu. Meskipun kedua istilah ini sering terdengar, namun masih banyak orang yang belum mengetahui bahwa wirausaha dan wiraswasta itu berbeda.
Bahkan ada orang yang sering menyebutnya salah dan menganggap keduanya memiliki arti yang sama. Agar tidak salah paham, Anda harus simak penjelasannya di bawah ini.
Apa Itu Kewirausahaan dan Kewiraswastaan
Masih banyak orang yang salah mengartikan kewirausahaan dan kewiraswastaan. Istilah wiraswasta pertama kali muncul sekitar tahun 1970. Diluncurkan dari centrausaha.com, istilah tersebut menggambarkan interpretasi neoklasik, seperti yang didefinisikan:
- orang yang dapat bertindak, berpikir dan bertindak atas kemampuan dan keberanian mereka untuk melakukan pekerjaan mereka sendiri, mencari uang sendiri dan bekerja dengan sikap mandiri.
- Mereka yang memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu yang berbeda dari orang lain, menggunakan waktu dan kegiatan, kemudian modal dan kemungkinan gagal, serta menerima imbalan dan kepuasan dan kebebasan untuk dengan bisnis.
Sementara itu, istilah kewirausahaan itu sendiri tidak ada sampai perkembangan teori ekonomi modern dan didefinisikan sebagai berikut.
- Orang yang menciptakan kreativitas dan inovasi
- Orang yang memiliki visi jangka panjang
- Orang yang dapat menguasai keterampilan di bidang produksi, pemasaran, permodalan, dan pengawasan.
Seiring berjalannya waktu, istilah kewiraswastaan atau kewirausahawan sebenarnya semakin populer di telinga. Khusus bagi kaum milenial, istilah wiraswasta cenderung tenggelam daripada wirausaha.
Namun, istilah wiraswasta tidak serta merta menghilang, karena generasi muda dan generasi X lebih mengenal istilah wiraswasta daripada wirausaha. Seiring dengan kenyataan bahwa Gen X juga beradaptasi mengikuti tren yang ada di kalangan milenial.
Perbedaan Kewirausahaan dan Kewiraswastaan
Berikut ini perbedaan wirausaha dan wiraswasta secara lebih rinci yang bisa Anda ketahui.
1. Kepemilikan Aset
Perbedaan pertama antara wirausaha dan wiraswasta adalah dalam aspek kepemilikan aset. Aset yang dimaksud di sini adalah kepemilikan modal dan perannya dalam pengambilan keputusan bisnis.
Seseorang berhak menjadi wirausaha jika ia terlibat langsung dalam kegiatan operasi usahanya saja. sedangkan wiraswasta akan terlibat langsung ketika ia memiliki asetnya sendiri.
2. Orientasi Bisnis
Orientasi bisnis wirausaha dan wiraswasta juga berbeda. Artinya ketika Anda menjadi seorang wirausaha, Anda akan menghabiskan waktu yang Anda miliki dalam bisnis.
Bahkan waktu tidur pun sering dikorbankan agar bisnis yang Anda miliki bisa berkembang dan stabil. Sedangkan wiraswasta hanya melakukan bisnis sampingan atau sambilan sehingga tidak terlalu fokus pada bisnis.
3. Bidang Kegiatan
Mereka yang memenuhi syarat sebagai wirausaha biasanya terlibat dalam beberapa bidang kegiatan. Artinya wirausaha dapat menangani dua atau lebih bidang usaha pada saat yang bersamaan.
Ada wirausaha di bidang kuliner dan ada pengusaha di industri fashion. Situasi ini biasa terjadi di kalangan wirausaha, baik karena hobi atau karena memanfaatkan peluang untuk mendapatkan banyak keuntungan.
Berbeda dengan wiraswasta, dimana wiraswasta hanya akan fokus pada satu lini usaha. Misalnya, seorang wiraswasta memiliki bisnis fashion, maka dia akan fokus pada bisnis itu sampai dia berhasil.
4. Visi Masa Depan
Perbedaan antara kewirausahaan dan kewiraswastaan terletak pada visi masa depan. Rencana bisnis seorang wirausaha dan wiraswasta akan memiliki banyak perbedaan. Wirausaha pada umumnya akan selalu up to date dengan isu atau tren baru yang berlaku pada bisnis yang dijalankannya.
Tidak seperti wiraswasta yang tidak benar-benar memiliki visi masa depan, wiraswasta cenderung lebih pragmatis. Bagi wiraswasta, yang terpenting adalah usaha yang dijalankannya terus menghasilkan keuntungan yang cukup besar sehingga tetap puas dengan hasil yang dicapai.
5. Sifat dan Pemikiran dalam Berbisnis
Pada umumnya wirausaha bersifat mandiri. Sedangkan wiraswasta memiliki keutamaan kerja keras dan keuletan. Dari segi pemikiran, para wirausaha yang berjiwa selalu menciptakan ide dan gagasan yang unik agar bisnis yang dijalankannya menghasilkan keuntungan yang lebih banyak dan apa yang mereka tawarkan bisa laku di pasaran.
Pola pikir seorang wiraswasta jelas berbeda dengan seorang wirausaha. Dimana pola pikir wiraswasta cenderung berpegang teguh pada konsep yang ada dengan tetap mampu menghasilkan keuntungan yang cukup besar.
Ini adalah informasi tentang perbedaan antara kewirausahaan dan kewiraswastaan yang harus Anda ketahui. Menjadi seorang wirausahawan dan wiraswasta tentunya membutuhkan modal yang tidak sedikit.