Majas atau gaya bahasa sering dikaitkan dengan karya sastra. Bahkan, ada beberapa karya sastra yang tidak bisa lepas dari efek majas atau gaya bahasa.
Misalnya, dalam puisi dan karmina. Majas atau gaya bahasa memiliki peranan penting dalam puisi dan karmina karena mampu membuat kalimat yang lebih indah dan memberikan makna yang berbeda.
Majas juga memiliki peranan penting dalam cerpen, novel dan suatu paragraf. Majas merupakan suatu unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam cerpen dan suatu ciri dalam paragraf persuasi.
Jenis-jenis majas juga ada begitu banyak. Tetapi, setiap jenis majas memiliki pengertian dan cirinya masing-masing. Selain itu, setiap jenis majas juga memiliki beberapa kemiripan.
Misalnya, majas simile dan majas asosiasi. Kedua majas ini terlihat sama tetapi berbeda. Apa perbedaannya?
Perbedaan kedua majas ini terletak dalam cara penyampaian kejelasan maknanya. Kali ini kita akan membahas perbedaan dan persamaan majas asosiasi dan simile dan memberikan beberapa contoh untuk membedakannya.
Majas Asosiasi
Majas asosiasi menyampaikan sisi kesamaan antara kedua hal yang dibandingkan dengan tidak secara langsung atau implisit sehingga membuat pembaca memikirkan apa kesamaannya.
Contoh :
- Wajahnya sungguhteduh dan bersinar laksana malaikat turun dari langit.
- Rumahnya sungguhmewah laksana istana yang berdiri megah.
- Hatinya dan kepalasungguh sangat keras seperti batu, percuma saja untuk menasihatinya.
- Tekadnya untukpindah dari rumah ini sudah seperti bara api.
- Smartphone ibaratilmu sihir mampu menghipnotis para penggunanya.
- Sungguh sangatsulit mencari orang yang jujur dan gigih saat ini ibarat mencari jarum dalamtumpukan jerami.
- Kemarahan ayah bakseekor singa yang sedang mengaum.
- Rina terkenaldengan pintarnya berhitung ibarat kalkulator.
- Wajahnya sungguhcantik dengan matanya yang besar seperti bola pingpong.
- Hatinya sungguhdingin bak balok es, tidak pernah memberi simpati kepada orang lain.
- Mengapa kamu tidakpernah keramas, rambutmu bagai sapu ijuk.
- Penjahat ituberhasil kabur seperti anak panah.
Majas simile menyampaikan sisi kesamaan antara kedua hal yang dibandingkan secara eksplisit atau secara langsung.
Contoh :
- Semua mata tertuju pada wanita itu yang memiliki badan bagaikan gitar Spanyol.
- Rita berjalan sungguh lamban semisal kura-kura yang sedang berjalan.
- Perkatannya sungguh tajam bagaikan sembilu menyayat hatiku.
- Ratih terkenal sebagai anak yang garang laksana seekor singa yang sedang marah.
- Susi menjadi orang yang sombong karena kaya raya seperti kacang lupa kulitnya.
- Gigi adik sungguh kuning seperti emas 24 karat karena dia sangat malas untuk menyikat giginya.
- Tubuh Anto bagaikan tiang listrik yang menjulang tinggi.
- Kulitnya bagaikan dilumuri susu karena dia berada dirumah sepanjang bulan.
- Rumah Rita sungguh sangat besar dan mewah seperti sebuah istana.
- Hubungan Anita dan Indra tidak dapat dilanjutkan lagi, karena mereka tidak dapat disatukan laksana langit dan bumi.
- Kedua anak itu sangat mirip bagaikan pinang dibelah dua.
- Cinta mereka kekal laksana kisah cinta Rama dan Sinta.
Selain memiliki perbedaannya, asosiasi dan simile memiliki persamaan, yaitu :
- Kedua majas ini sama-sama merupakan bagian dari kelompok majas perbandingan atau majas yang membandingkan dua hal dalam satu kalimat.
- Kedua majas ini menggunakan perumpamaan dan menjadi ciri khas kedua gaya bahasa ini.
- Kedua majas ini menggunakan kata-kata penghubung laksana, bagaikan, bagai, seperti, semisal, dan lain sebagainya.
Demikian penjelasan tentang persamaan dan perbedaan majas asosiasi dan majas simile. Semoga dapat mempermudah pembaca untuk membedakan kedua majas ini.