Perbedaan Makna Gramatikal dan Makna Leksikal dalam Bahasa Indonesia yang Perlu Diketahui

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai perbedaan makna gramatikal dan makna leksikal dalam bahasa Indonesia. Simak pembahasan berikut ini.

Makna Gramatikal

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia makna gramatikal berarti makna yang didasarkan atas hubungan antara unsur-unsur bahasa dalam satuan yang lebih besar, misalnya hubungan antara kata dengan kata lain dalam frasa atau klausa.

Makna gramatikal merupakan salah satu jenis makna dalam bahasa Indonesia yang terbentuk melalui beberapa proses gramatikalisasi, yakni:

Pengimbuhan Afiks (Afiksasi)

Afiksasi adalah proses atau penambahan afiks (prefiks, infiks, sufiks, konfiks) pada kata dasar. Kata dasar hasil dari afiksasi akan memiliki makna baru. Makna tersebut muncul karena hubungannya dengan kata lain dalam sebuah frasa maupun klausa.

Contohnya:

  • Berjalan

Kata berjalan memiliki dasar kata yaitu jalan. Jalan memiliki makna tempat untuk lalu lintas orang, kendaraan, dan sebagainya. Sementara itu, kata berjalan mengandung makna melangkahkan kaki untuk bergerak maju atau kegiatan untuk menyusuri jalan. Proses afiksasi penambahan afiks ber-. yang dialami kata jalan mengakibatkan munculnya makna baru pada kata tersebut.

  • Permusuhan

Kata permusuhan berasal dari kata dasar musuh yang mengalami proses afiksasi yaitu penambahan afiks me– dan –an. Kata musuh bermakna lawan, sementara kata permusuhan bermakna perseteruan dengan musuh atau lawan. Proses afiksasi pada kata tersebut menimbulkan makna baru, makna yang demikian disebut dengan makna gramatikal.

  • Membacakan

Kata membacakan memiliki dasar kata yaitu baca. Baca memiliki makna mengeja sebuah huruf, kata, tulisan, dan sebagainya. Sementara itu, kata membacakan mengandung makna melisankan sesuatu yang dibaca atau eja seperti tulisan kepada orang lain. Proses afiksasi penambahan afiks me-kan yang dialami kata baca mengakibatkan munculnya makna baru pada kata tersebut.

Reduplikasi (Pengulangan)

Reduplikasi adalah proses pengulangan kata, misalnya rumah-rumah, jalan-jalan, dan sebagainya. Sama halnya dengan afiksasi, proses gramatikalisasi melalui reduplikasi pun akan menimbulkan makna baru.

Contohnya:

  • Langit-langit

Kata dasar langit mengalami proses reduplikasi menjadi langit-langit sehingga mengalami perubahan atau pergeseran makna. Kata langit mengandung pengertian ruangan luas yang terbentang di atas bumi, tempat beradanya bulan, matahari, dan planet lain. Setelah mengalami reduplikasi, kata langit mengandung makna papan penutup rumah. Dengan demikian terjadi perubahan makna pada kata tersebut.

  • Rumah-rumahan

Kata dasar rumah mengalami proses reduplikasi menjadi rumah-rumahan sehingga mengalami perubahan atau pergeseran makna. Kata rumah bermakna bangunan untuk tempat tinggal. Setelah mengalami reduplikasi berubah makna menjadi benda yang menyerupai rumah.

  • Hujan-hujanan

Kata hujan-hujanan berasal dari kata hujan yang bermakna rintik-rintik air yang berjatuhan dari udara karena proses pendinginan. Sementara hujan-hujanan bermakna sengaja terkena hujan.

  • Berkelok-kelok

Kata berkelok-kelok memiliki dasar kata yaitu kelok, yang mengalami reduplikasi menjadi berkelok-kelok. Kelok memiliki makna tikungan. Sementara itu, kata berkelok-kelok mengandung makna banyak tikungannya.

Komposisi (Pemajemukan)

Komposisi adalah penggabungan dua leksem atau lebih menjadi kata baru.

Menurut Kridalaksana, komposisi merupakan proses pembentukan kata melalui penggabungan morfem dasar yang hasil keseluruhannya berstatus sebagai kata yang mempunyai pola fonologis, gramatikal, dan semantik yang khusus menurut kaidah bahasa yang bukan pemajemukan.

Hasil dari proses pemajemukan disebut dengan kata majemuk atau kompositum, misalnya rumah sakit dan daya juang.

Makna Leksikal

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makna leksikal adalah makna unsur bahasa sebagai lambang benda, peristiwa, dan sebagainya. Makna leksikal umumnya merupakan makna yang tedapat di dalam kamus. Makna ini mengacu pada arti sebenarnya dari suatu bentuk kebahasaan dan tanpa melihat konteks. Misalnya:

  • Buah berarti bagian tumbuhan yang berasal dari bunga atau putik (KBBI)
  • Kamar berarti ruangan yang bersekat dinding yang menjadi bagian rumah atau bangunan (KBBI)

Makna-makna yang disebutkan di atas merupakan makna dasar tanpa melihat konteks kata tersebut saat digunakan.

Kesimpulannya adalah antara makna gramatikal dan makna leksikal memiliki perbedaan bentuk katanya dan makna yang terkandung. Misalnya bentuk kata pada makna gramatikal adalah bentuk-bentuk yang telah mengalami proses gramatikalisasi sementara pada makna leksikal bentuk katanya adalah kata dasar.

Selain itu, makna gramatikal adalah makna suatu kata yang diperoleh berdasarkan hubungan kata tersebut dengan kata lain dalam sebuah frasa atau klausa, sedangkan makna leksikal diperoleh tanpa melihat konteks karena merupakan makna dasar.

fbWhatsappTwitterLinkedIn