Daftar isi
Perencanaan program komunikasi (PPK) merupakan sebuah upaya dalam membuat rancangan pelaksanaan suatu program komunikasi dengan mengkampanyekan, menyosialisasikan, atau bisa juga mempromosikan sebuah “produk” (program, lembaga, barang, atau jasa) kepada khalayak sasarannya guna mencapai tujuan PPK yang telah ditetapkan.
Program komunikasi tersebut sering dikenal dengan nama kampanye komunikasi. Dikarenakan adanya sebuah atau beberapa tujuan tertentu, kampanye atau program komunikasi ini disebut pula dengan istilah perencanaan komunikasi instrumental.
Sven Windahl, Jean T. Olson, dan Benno H. Signitzer menguraikan perencanaan program komunikasi memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
Perencanaan program komunikasi memiliki dua jangkauan, yaitu jangkauan panjang dan jangkauan pendek (long and short term planning), lebih berorientasi terhadap kepentingan penerima (audience oriented), dan memiliki tujan akhir yang besar (ultimate purpose).
Agar sebuah kampanye komunikasi dapat berjalan secara optimal, diperlukan beberapa langkah-langkah dalam perencanaan program perencanaan yang efektif (effevtive campaign planning). Mengutip dari Simmons dan Mujica (1990: 4), serta Hills dan Lee (1990: 5), hal tersebut tercakup dalam beberapa langkah berikut:
Secara garis besar, ruang lingkup perencanaan program komunikasi (PPK) dapat dibagi menjadi dua, yaitu perencanaan komunikasi instrumentalis dan perencanaan komunikasi strategis. Berikut penjelasannya.
Pada perencanaan komunikasi instrumentalis, PPK berbasis pada manajemen dengan orientasi pada tujuan. Biasanya, jenis PPK ini merupakan sebuah upaya untuk mengkampanyekan suatu produk tanpa mengaitkannya dengan visi misi dari organisasinya. Penyusunan PPK lebih diarahkan atau difokuskan pada upaya pemasaran suatu “produk” (lembaga, program, barang, atau jasa) itu sendiri.
Dalam prakteknya memiliki fungsi sebagai upaya untuk mewujudkan misi dari suatu lembaga atau korporasi. Upaya kampanye untuk sebuah produk bukan hanya bertujuan untuk memasarkan produknya saja, melainkan juga untuk menjadikannya sebagai sarana kampanye sebuah lembaga atau organisasi dari pemilik produk.
Sedangkan berdasarkan bentuk kampanyenya, ruang lingkup PPK meliputi beberapa upaya komunikasi, seperti kegiatan hubungan masyarakat atau humas (public relation/PR), periklanan (advertising), pemasaran (marketing), pendidikan, dan penyuluhan.
Dalam pelaksanaan kampanyenya, bentuk-bentuk kampanye tersebut bisa dilakukan secara mandiri atau sendiri-sendiri atau bisa juga dilakukan dengan cara digabungkan dalam sebuah pendekatan yang terpadu (integrated campaign approach).
Dalam setiap tindakan komunikasi, setidaknya ada tiga komponen utama yang saling berkaitan, yaitu sumber atau komunikator, khalayak, dan pesan. Selain tiga hal tersebut, dapat kita tambahkan saluran dan efek.
Sebuah perencanaan program komunikasi yang berdasarkan pada ruang lingkup tahapan pelaksanaannya, kegiatan kampanye komunikasinya dapat dibagi menjadi empat tahapan, antara lain:
1. Tahap Pra-Desain
Kegiatan PPK di tahap ini dimulai dengan mengenalkan “produk”, menetapkan khalayak sasaran, serta mencermati situasi komunikasi potensial yang dapat mempengaruhi kesuksesan kampanye. Tahap ini merupakan sebuah titik berangkat (point of departure) sebelum kampanye komunikasi dilaksanakan. Berikut ini merupakan beberapa tahapan yang harus dilalui pada tahap desain:
Dengan melakukan analisis “produk”, akan diketahui secara persis kedudukan “produk” kita dengan produk-produk lain yang sejenis. Dalam kepentingan komersial, analisis produk dilakukan dengan tujuan mengetahui produk sejenis apa saja yang beredar, produk mana yang menjadi market leader (pemimpin pasar), serta sejauh mana persaingan antarproduk (Davis, 1997: 3).
Sedangkan untuk kepentingan sosial, analisis produk dilakukan untuk mengetahui produk-produk sosial sejenis yang telah dikampanyekan dan untuk mengetahui sejauh mana respon khalayak terhadap produk sosial yang telah ada.
Analisis khalayak dilakukan untuk menentukan segmentasi khalayak, agar kampanye mengenai sasaran yang tepat. Aspek yang harus diperhatikan dalam analisis khalayak antara lain, seperti pengetahuan masyarakat terkait masalah lingkungan, serta dukungan dan partisipasi masyarakat dalam upaya pengelolaan masalah lingkungan.
Penggunaan media dalam sebuah kampanye komunikasi akan menjadi efektif apabila kita mengetahui situasi media yang akan digunakan. Termasuk di dalamnya mengenai analisis bahan-bahan kampanye komunikasi yang sudah ada yang relevan dengan PPK, baik media below the line (ATL), seperti iklan TV, radio, maupun koran; dan juga media below the line (BTL), seperti brosur, poster, leaflet, dan booklet.
2. Tahap Desain
Dalam tahap ini, kegiatan kita adalah membuat “buku rencana” atau plan book dari sebuah PPK. Berikut ini merupakan beberapa langkah dari tahap desain.
Bagian ini berisikan tentang temuan inti dari hasil analisis situasi yang menjadi latar belakang mengapa PPK tersebut harus dilaksanakan.
Pada bagian ini akan berisikan perumusan tujuan yang menjadi pertimbangan sebuah jenis kampanye yang akan dilaksanakan.
Setelah melakukan analisis situasi dan tujuan PPK, akan dilakukan penetapan tujuan strategi kampanye yang akan digunakan, sesuai dengan kompleksitas kegiatan kampanye komunikasi yang akan dilaksanakan.
Setidaknya harus ada tiga taktik kampanye komunikasi yang harus dilakukan oleh tim PPK agar tujuan dari PPK tercapai, yaitu yang pertama taktik pesan tentang gagasan besar kampanye komunikasi, semboyan, gambar, narasi, semboyan dan komponen lainnya. Kedua taktik media above the line, below the line, media baru, dan peristiwa.
Monev adalah monitoring dan evaluasi yang lebih baik jika dijadwalkan agar dilaksankan sebelum, selama, dan sesudah kampanye untuk bahan evaluasi jika terjadi kendala selama prosoe kegiatan kampanye komunikasi.
Selain agar terjadi transparansi kegiatan PPK, penyusunan rencana anggaran juga digunakan untuk memperkirakan budget yang diperlukan untuk setiap tahap pelaksanaan PPK.
Dengan menyusun tim PPK beserta uraian tugasnya akan memudahkan tim dalam bekerja sesuai dengan jobdesk masing-masing.
3. Eksekusi
Tahapan-tahapan yang telah disusun dalam plan book selanjutnya akan direalisasikan dalam bentuk eksekusi atau pelaksanaan PPK. Berikut beberapa jenis eksekusi PPK.
Kampanye komunikasi akan dilakukan melalui media massa seperti TV dan radio dalam bentuk iklan layanan masyarakat (LSM) dan talkshow.
Eksekusi media BTL dilakukan dengan melakukan kampanye komunikasi dalam bentuk jumlah produksi dan pendistribusian berbagai macam media, seperti T-Shirt, leafleat, Tas, booklet, stiker, poster.
Merupakan kampanye komunikasi yang dilaksanakan dengan menyelenggarakan sebuah kegiatan bersama para stakeholder dengan tahapan kerja yang detail.
Penggunaan internet dengan meluncurkan website baru yang dapat diakses oleh berbagai kalangan (netter) merupakan salah satu contoh dari eksekusi kampanye komunikasi dengan media baru.
4. Monitoring dan Evaluasi
Monev atau monitoring dan evaluasi merupakan tahap terakhir dari sebuah kampanye komunikasi. Meskipun monev merupakan proses yang sangat dianjurkan, namun akan lebih baik jika keduanya tidak dicampur adukan karena pelaksanaannya yang berbeda.