Daftar isi
Di Indonesia sendiri banyak sekali perjanjian yang dilakukan guna mencapai suatu kesepakatan yang dilakukan diantara Indonesia dengan negara asing. Seperti pada materi kali ini, kita akan membahas mengenai perjanjian yang dilakukan diantara Indonesia dan Belanda, dengan Amerika sebagai perantaranya yaitu perjanjian New York.
Pengertian Perjanjian New York
Perjanjian New York merupakan perjanjian yang dilakukan untuk memindahkan kekuasaan Irian Barat dari tangan Belanda ke tangan Indonesia. Perjanjian ini di prakarsai oleh Elssworth Bunker, karena ia melihat pertempuran yang merebutkan Irian Barat tidak segera berakhir.
Latar Belakang Perjanjian New York
Perjanjian ini bermula ketika Belanda sudah berjanji kepada Indonesia bahwa akan menyelesaikan masalah Irian Barat dalam kurun waktu minimal 1 tahun. Hal tersebut dinyatakan Belanda pada saat pengakuan kedaulatan Indonesia pada Konferensi Meja Bundar tanggal 2 November tahun 1949.
Namun hingga 12 tahun kemudian yaitu tahun 1961 masalah mengenai Irian Barat ini tidak kunjung selesai. Dikarenakan keterlambatan inilah yang menjadikan Indonesia mengambil beberapa langkah dalam membebaskan Irian Barat dari tangan Belanda.
Isi Perjanjian New York
Perjanjian New York ini ditanda tangani pada tanggal 15 Agustus 1962, yang isinya:
- Pada tanggal 1 Oktober 1962 paling lambat Belanda menyerahkan Irian Barat kepada UNTEA (United Nation Temporary Executive Authority).
- Pemerintah PBB akan menggunakan tenaga asal dari Indonesia, baik dari kalangan sipil, militer bersamaan dengan putra-putri Irian Barat.
- Tentara Belanda meninggalkan Irian Barat secara bertahap.
- Pasukan Indonesia yang berada di Irian Barat tetap berada di Irian Barat, namun berada di bawah pemerintah sementara PBB.
- Di antara Irian Barat dengan daerah Indonesia yang lainnya diberlakukan lalu lintas bebas seperti pada di daerah lainnya.
- Dimulai tanggal 31 Desember 1962 bendera Indonesia akan berkibar di samping bendera PBB.
- Paling lambat tanggal 1 Mei 1963 UNTEA atas nama PBB akan menyerahkan Irian Barat ke tangan Indonesia.
Langkah Pembebasan Irian Barat
Sebelum diadakan perjanjian New York, Indonesia telah melakukan beberapa langkah yang digunakan untuk memperjuangkan merebut Irian Barat dari Belanda. Ada 3 langkah yang digunakan Indonesia, yaitu:
Langkah Diplomasi
Langkah diplomasi pun ada dua bagian yaitu perundingan langsung dengan pihak Belanda dan diplomasi PBB.
- Perundingan Langsung dengan Belanda
Langkah diplomasi ini dilakukan untuk membebaskan Irian Barat dari tangan Belanda. Namun langkah ini mengalami kegagalan, dikarenakan Belanda bersikeras untuk menguasai Irian Barat. Bahkan yang lebih parah lagi, Belanda telah memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah dari kekuasaan Belanda secara sepihak pada bulan Agustus tahun 1952. Hal tersebut menyebabkan Indonesia menghapus misi militer dari Belanda pada bulan April 1953. - Diplomasi PBB
Hal ini dilakukan setelah perundingan dengan Belanda tidak berhasil. Beberapa kabinet di Indonesia membawa masalah pembebasan Irian Barat ini ke forum PBB. Kabinet Ali Sastoramidjojo I membawa masalah pembebasan Irian Barat ke forum PBB namun tidak berhasil. Kemudian, kabinet Burhanuddin melanjutkan masalah Irian Barat ke forum PBB juga. Namun dari pihak Belanda meyakinkan majelis umum dari PBB, bahwa ini persoalan diantara kedua negara. Diplomasi PBB ini juga gagal mendapatkan hasil, hal ini karena dari pihak Indonesia belum mendapat dukungan dari 2/3 anggota dari majelis umum PBB.
Langkah Konfrontasi
Dikarenakan langkah diplomasi tidak sama sekali membuahkan hasil, maka tahun 1956 Indonesia melakukan konfrontasi secara bidang ekonomi. Indonesia mengirimkan wakilnya yaitu Anak Agung Gede guna merundingkan masalah ekonomi dengan perwakilan Belanda.
Namun, persetujuan ini ditolak oleh Belanda. Sehingga kabinet yang dipimpin oleh burhanuddin langsung membubarkan pihak Indonesia-Belanda secara sepihak pada tanggal 13 Februari 1956.
Langkah Operasi Militer
Pada akhirnya Indonesia menempuh operasi militer, hal ini dikarenakan dengan cara damai semuanya masih tetap saja gagal. Operasi militer ini dilakukan dengan membentuk Trikora dan pembentukan Komando Mandala yang bertujuan untuk pembebasan Irian Barat.
Tokoh Perjanjian New York
- Delegasi Indonesia : Adam Malik
- Delegasi Belanda : Dr. Van Roijen
- Perantara dari Amerika : E. Bunker.
Penandatanganan Perjanjian New York
Penandatanganan perjanjian New York ini dilakukan pada tanggal 15 Agustus tahun 1962. Menurut masyarakat Papua hal tersebut merupakan akar dari kejahatan atas hak politik dan pelanggaran terhadap nasib bangsa Papua Barat.
Hal tersebut dikarenakan dalam perjanjian new york tersebut masyarakat papua tidak dilibatkan saat penyusunan hingga penandatanganannya di markas PBB. Perundingan New York ini menurut masyarakat Papua tidak sah dikarenakan hal diatas.
Kesepakatan New York tersebut telah mengabaikan hak politik dari masyarakat asli dari Papua. Seharusnya masyarakat papua dilibatkan dalam pembuatan maupun penandatanganan perjanjian tersebut.