Tri Komando Rakyat: Latar Belakang – Isi dan Dampaknya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Indonesia pernah dilanda konflik terbesar pada eranya. Yang paling menarik perhatian masyarakat adalah permasalahan yang berkenaan dengan Irian Barat. Berbagai usaha dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk dapat menyelesaikan konflik tersebut.

Dan tentunya dapat mengembalikan lagi Irian Barat kepelukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah Indonsia telah berupaya untuk mengerahkan pasukannya mulai dari pasukan bersenjata dari dalam negeri bahkan luar negeri. Semua hal tersebut diperuntukan untuk Irian Barat.

Bagaimana proses pelaksanaan dan penerapan strategi dari Trikora? Berikut merupakan penjelasan mendetail mengenai Tri Komando Rakyat.

Pengertian Tri Komando Rakyat

Tri Komando Rakyat ini seringkali disebut dengan operasi Trikora. Trikora merupakan operasi yang sengaja dilakukan Indonesia guna merebut kembali wilayah Irian Barat ke Indonesia. Operasi tersebut mulai diumumkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 19 Desember 1961 ke masyarakat umum.

Beliau menyampaian keputusan tersebut di Alun alun Utara Yogyakarta. Dalam menyelesaikan konflik ini, Presiden Soekarno tidak puas hanya dengan membentuk Trikora saja. Melainkan untuk lebih memperkuat pasukan, Presiden Soekarno juga membentuk Komando Mandala.

Yang mana dalam pelaksanaannya Presiden Soekarno menunjuk Jenderal Soeharto sebagai panglimanya. Pembentukan komando ini sendiri bertujuan untuk melakukan perencanaan, persiapan, dan juga penyelenggaraan pelaksanaan operasi militer.

Hal tersebut dilakukan guna memenuhi tujuan utama dari pemerintah Indonesia yaitu mengembalikan lagi Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi.

Operasi Trikora ini sendiri merupakan operasi militer terbesar yang pernah dilaksanakan oleh angkatan perang Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam usahanya untuk meraih kembali Irian Barat.

Latar Belakang Pelaksanaan Tri Komando Rakyat

Sejak diproklamasikannya negara Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan merdeka. Indonesia mengakui secara utuh semua wilayah kekuasaannya. Yang mana terdiri dari keseluruhan wilayah Hindia Belanda, termasuk wilayah bagian barat dari Pulau Papua.

Namun, hal tersebut ditentang oleh pihak Belanda. Belanda berdalih bahwa wilayah barat dari pulau Papuan masih merupakan wilayah kekuasaan dari  Pemerintah Belanda. Yang mana dalam wilayah tersebut masih terdapat salah satu Kerajaan Belanda yang berdiri.  

Pemerintah Belanda pun langsung bergerak cepat guna merebut wilayah Papua Barat dari kekuasaan Indonesia. Berbagai persiapan pun dilakukan oleh  Pemerintah Belanda untuk menjadikan Papua sebagai negara yang merdeka. Hal tersebut akan dicapai oleh  Pemerintah Belanda selambat lambatnya hingga tahun 1970 an.

Pihak pemerintah Indonesia sendiri secara tegas menentang semua pernyataan dari  Pemerintah Belanda mengenai pengeklaiman wilayah Papua Barat. Pemerintah Indonesia tetap bersikuku untuk menjadikan wilayah Barat Papua sebagai salah satu daerah kekuasaannya. Sehingga Papua Barat pun menjadi perebutan antara kedua negara tersebut.

Untuk dapat mencari titik temu dari permasalahan ini, dalam beberapa pertemuan di berbagai forum internasional telah dicoba untuk membahas permasalahan ini. Yang mana berujung pada hasil dari Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949.

Dalam forum konferensi ini, baik pemerintah Indonesia maupun  Pemerintah Belanda tidak berhasil untuk mencapai keputusan mengenai penyelesaian dari Papua Barat.

Namun, mereka telah bersepakat untuk membicarakannya lebih lanjut dalam jangka waktu satu tahun lagi. Pada tahun 1950, tepat setahun setelah keputusan KMB pertama, PBB memutusakan untuk menyatakan bahwa Papua Barat memiliki hak untuk merdeka atas wilayahnya. Pernyataan tersebut bersesuaian dengan pasal 73 e yang tercantum dalam piagam PBB.

Pemerintah Indonesia pun tetap mengklaim wilayah barat dari Papua merupakan daerah kekuasaannya. Hal tersebut tentunya mengundang kemarahan dari  Pemerintah Belanda. Dengan adanya hal itu, Belanda langsung mengundang Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan Papua Barat di Mahkamah Internasional.

Ajakan  Pemerintah Belanda itu ditolak oleh pihak Indonesia. Indonesia justru semakin giat untuk melancarkan semua serangannya terhadap Papua Barat. Sedangkan Belanda terus berupaya untuk mempercepat berlangsungnya program pendidikan yang sedang mereka galakan di Papua.

Yang mna hal tersebut tidak lain bertujuan untuk mempersiapkan kemerdekaan bagi Papua Barat.

Kronologi Tri Komando Rakyat

Berbagai cara pun dilakukan oleh Indonesia guna mengembalian Irian Barat ke NKRI. Namun, segala cara dan upaya tersebut belum menampakkan hasilnya sama sekali. Bahkan Belanda semakin bersikeras untuk mengklaim wilayah Barat dari Papua.

Mereka beranggapan bahwa Papua Barat merupakan wilayah bagian dari Nederlands. Dengan pernyataan Belanda yang menyebutkan bahwa Irian Barat merupakan Nederlands Nieuw Gunea, Pemerintah Indonesia semakin yakin bahwa usahanya belum mampu mencapai apapun.

Sehingga pada tanggal 17 Agustus 1960, Indonesia memutuskan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Belanda guna menyelesaikan permasalahan tersebut dengan kepala dingin. Namun, lagi lagi upaya tersebut tidak berpengaruh sama sekali. Pemerintah Indonesia pun memutuskan untuk menggunakan cara militer.

Untuk melancarkan rencananya ini, pemerintah Indonesia berupaya untuk melengkapi semua pasukanya dengan persenjataan yang kuat. Semua persenjataan tersebut dibeli Indonesia dari luar negeri, seperti Uni Soviet. Tidak hanya sampai disitu, pemerintah Indonesia juga terus bergerak untuk mendapatkan dukungan dari negara lain.

Melihat berbagai usaha yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, Belanda pun tidak tinggal diam. Pada tahun 1961,  Pemerintah Belanda memutuskan untuk membentuk Dewan Papua. Dewan ini yang akan berperan utuk menentukan nasib dri rakyat Papua Barat.

Selain itu Belanda juga semakin berani untuk menunjukkan langkah pastinya untuk menguasai Papua Barat. Langkah langkah tersebut seperti berikut,

  • Belanda membentuk negara boneka Papua dengan lagu dan bendera kebangsaan Papua.
  • Mendatangkan bantuan dan pasukanya beserta dengan kapal perangnya ke daerah perairan Irian.
  • Memperkuat angkatan perang Belanda di Irian Barat.

Dengan semua hal tersebut, pembebasan Irian Barat dengan menggunakan jalur mliter sudah tidak dapat dielakan kembali. Setelah semua jalur diplomasi, dan juga konfrontasi yang dilakukan Indonesia tidak membuahkan hasil sama sekali. Pada tahun 1957 mulai dibentuk Front Nasional pembebasan Irian Barat.

Pada tahun itu juga semua perusahaan perusahaan Belanda dinasionalisasikan oleh Indonesia. Dan untuk membebaskan Papua Barat, Presiden Soekarno merencanakan untuk membentuk Trikora. Keputusan tersebut pun akhirnya diumumkan kepada publik pada tanggal 19 Desember 1961 di Yogyakarta.

Isi Tri Komando Rakyat

Berikut ini merupakan isi dari Tri Komando Rakyat.

  • Menggagalkan pembentukan negara boneka Papua yang dibuat oleh  Pemerintah Belanda.
  • Mengibarkan bendera Sang Saka Merah Putih di tanah Irian Barat.
  • Bersiap untuk mobilisasi umum yang bertujuan untuk mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa Indonesia.

Dampak Pasca Pelaksanaan Operasi Tri Komando Rakyat

Pelaksanaan dari operasi Trikora ini tentunya memberikan angin segar bagi pemerintah Indonesia. Bagaimana tidak, setelah pelaksanaan operasi ini Papua Barat atau Irian Barat telah memutuskan untuk menjadi bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

fbWhatsappTwitterLinkedIn