Daftar isi
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Maka tak heran para penjelajah samudera menjadikan Indonesia sebagai tempat berlabuhnya.
Banyak sekali rempah-rempah dan bahan baku produksi yang tersedia di Indonesia. Namun, saat itu keberadaannya belum dapat dieksploitasi secara maksimal oleh masyarakat Indonesia.
Hal tersebut disebabkan karena kurangnya pengetahuan Bangsa Indonesia akan teknik pengolahan rempah rempah. Dengan adanya peluang tersebut, para Bangsa Barat saling berlomba-lomba untuk menguasai Indonesia, demi mendapatkan semua rempah rempahnya.
Maka tak heran banyak negara yang rela untuk berperang demi menguasai rempah rempah yang ada.
Salah satu contohnya adalah Bangsa Portugis dengan Bangsa Spanyol. Yang akhirnya pergolakannya berakhir dengan sebuah perjanjian. Perjanjian tersebut dikenal dengan sebutan Perjanjian Saragosa.
Sejarah Perjanjian Saragosa
Perjanjian Saragosa merupakan sebuah perjanjian yang telah ditandatangani pada tanggal 22 April 1529. Yang mana dalam kesepakatan tersebut melibatkan kedua belah pihak dari Spanyol dan juga Portugis.
Penetapan Perjanjian Saragosa ini bertujuan untuk membagi wilayah kekusaan untuk kedua negara tersebut dengan sangat adil.
Dalam perjanjian tersebut telah disepakati bahwa belahan bumi yang berada pada bagian Timur dibagi dengan adanya kedua kerajaan yang dilalui oleh batas garis bujur.
Yang mana batas garis bujur melintang melalui 297,5 legua atau 17 derajat sebelah Timur dari kepulauan Maluku. Pelaksanaan Perjanjian Saragosa ini merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Tordesillas yang telah ditetapkan sebelumnya.
Yang mana dalam Perjanjian Tordesillas telah membagi belahan bumi bagian Barat diantara Spanyol dengan Portugis. Dan pelaksanaannya diprakarsai oleh Paus.
Pembagian tersebut bukan berarti tanpa sebab, melainkan Paus telah melihat sebelumnya persaingan yang terjadi diantara Portugis dan Spanyol dalam memperebutkan daerah koloni.
Sehingga Paus memutuskan perjanjian tersebutlah yang paling tepat untuk menyelesaikan perselisihan diantara dua pihak itu.
Latar Belakang Perjanjian Saragosa
Adanya Perjanjian Saragosa dilatarbelakangi karena adanya pertikaian yang terjadi antara Bangsa Spanyol dan juga Bangsa Portugis. Yang mana kedua Bangsa tersebut saling berlomba untuk dapat menguasai daerah Maluku.
Selain itu, kedua negara tersebut juga saling berambisi untuk dapat memonopoli perdagangan rempah rempah yang ada di wilayah Maluku.
Pada awalnya Bangsa yang pertama kali sampai di wilayah Maluku adalah Bangsa Portugis. Saat itu portugis sampai ke Maluku pada tahun 1512 M. Yang mana kedatangan dari Portugis sangat disambut dengan hangat oleh Raja Ternate. Dalam waktu yang bersamaan ternyata Raja Ternate sedang bertikai dengan Kerajaan Tidore.
Dengan kedatangan Bangsa Portugis, Raja Ternate pun tidak menyia nyiakan kesempatan tersebut. Raja Ternate tidak segan segan untuk meminta bantuan Bangsa Portugis dalam pertikaiannya dengan Raja Tidore. Dalam permintaannya itu Raja Ternate meminta bantuan dari Bangsa Portugis untuk membangun sebuah benteng.
Yang nantinya benteng tersebut dijadikan sebagai benteng pertahanan oleh pihak Ternate. Sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan oleh Portugis,
Raja Ternate akan memberikan hak untuk Portugis melakukan melakukan monopoli perdagangan di wilayah Maluku. Namun, kesenangan tersebut tidak berlangsung lama, pada tahun 1521 M, Bangsa Spanyol yang juga melakukan penjelajahan samudera tiba pada wilayah Tidore.
Kedatangan dari Bangsa Spanyol menjadi tonggak awal dari terjadinya konflik perebutan wilayah yang melibatkan Portugis dan juga Spanyol.
Konflik tersebut semakin pecah saat kedua pihak saling menunding satu sama lain bahwa salah satu diantara mereka telah melanggar Perjanjian Tordesillas yang sebelumnya telah dibuat. Perjanjian Tordessilas merupakan perjanjian yang sebelumnya telah dibuat oleh Portugis dan juga Spanyol.
Untuk menyelesaikan persengketaan yang kembali terjadi antara Potugis dengan Spanyol diadakan kembali sebuah perjanjian. Dimana perjanjian tersebut diberi nama dengan Treaty of Zaragoza atau yang dikenal dengan Perjanjian Saragosa.
Tujuan Diadakannya Perjanjian Saragosa
Perjanjian Saragosa ini ditujukan untuk menyelesaikan pertikaian yang terjadi antara Portugis dengan Spanyol.
Yang mana dengan adanya perjanjian ini Portugis dengan Spanyol tidak akan bersaing kembali satu sama lain untuk memperebutkan kerajaan dan koloni di wilayah Maluku.
Dan untuk menyelesaikan semua pertikaian yang ada Spanyol dan Portugis sepakat untuk menjalani hasil keputusan dari perjanjian ini.
Tokoh yang Terlibat dalam Perjanjian Saragosa
Dalam pembuatan Perjanjian Saragosa, melibatkan dua pihak yang berselisih, yakni Bangsa Spanyol dan Bangsa Portugis.
Bangsa Spanyol diwakili oleh Kaisar Charles V. Sedangkan dari pihak Bangsa Portugis sendiri diwakili oleh Raja John III.
Kedua perwakilan dari masing masing negara tersebut terlibat dalam hal penandatanganan hasil Perjanjian Saragosa yang telah disepakati bersama.
Kronologi Perjanjian Saragosa
Pada awalnya Portugis dan Spanyol merupakan negara pertama yang berhasil menemukan negara penghasil rempah rempah yang sangat baik.
Dengan adanya hal tersebut mereka tidak ingin kawasan Asia tenggara didatangi oleh Bangsa Eropa lainnya dengan tujuan yang sama yaitu mencari rempah rempah.
Kedua negara tersebut pun dalam perkembangannya saling membangun kerajaan dagang mereka dengan sangat kuat.
Sehingga untuk mendukung hal tersebut baik Portugis maupun Spanyol melakukan monopoli perdagangan. Dalam kenyataannya kedua negara tersebut saling bersaingsatu sama lain untuk menguasai wilayah yang ada di kawasan Asia Tenggara. Sehingga tercetuslah penetapan Perjanjian Saragosa yang diprakarsai oleh Paus.
Yang mana hasil keputusan dari Perjanjian Saragosa dianggap tepat untuk menyelesaikan perselisihan antara Portugis dan Spanyol.
Saragosa membagi bumi menjadi dua bagian, bagian kekuasaan Portugis dan bagian kekuasaan Spanyol.
Perjanjian Saragosa ini merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Tordesillas yang sebelumnya telah disepakati oleh kedua belah pihak pada tanggal 7 Juni 1494.
Perjanjian Tordesillas tersebut disepakati tak lama setelah Christopher Colombus berhasil menjelajahi benua Amerika pada tahun 1492.
Pasca penguasaan konstatinopel di tangan Turki Ottoman, para negara negara di Eropa harus bersaing satu sama lain untuk mencari sumber rempah rempah baru dan tentunya yang terbaik.
Melalui kesepakatan Perjanjian Tordesillas, Portugis dan Spanyol secara tidak langsung telah mendapatkan izin untuk menguasai wilayah wilayah yang ada di luar Eropa.
Yang mana harus tetap berpegang teguh pada kesepakatan yang telah disetujui yakni, Spanyol berkuasa atas garis Barat, sedangkan Portugis berkuasa atas sebelah Timur.
Isi Perjanjian Saragosa
Perjanjian Saragosa akhirnya ditetapkan dan dibentuk pada 22 April 1529 tepatnya di kota Saragosa, Spanyol. Dengan pemrakarsanya yaitu Paus.
Penetapan dari Perjanjian Saragosa ini ditandatangani oleh Raja John III beserta dengan Kaisae Charles V.
Berikut isi Perjanjian Saragosa yang telah ditetapkan untuk menentukan wilayah kekuasaan Spanyol dengan Portugis.
- Bumi dibagi menjadi dua wilayah, yaitu wilayah kekuasaan Bangsa Spanyol dan wilayah kekuasaan Bansga Portugis.
- Wilayah kekuasaan dari Bangsa Spanyol membentang dari Mexico ke arah Barat hingga sampai ke kepulauan Filipina. Sedangkan wilayah kekuasaan Portugis membentang dari Brazil ke arah Timur hingga sampai ke kepulauan Maluku. Dan daerah yang berada di sebelah Utara dari garis saragosa merupakan daerah kekuasaan dari Bangsa Portugis.
Dampak dari Perjanjian Saragosa
Terdapat beberapa dampak yang dihasilkan melalui Perjanjian Saragosa ini. Dampak yang paling dirasakan oleh Bangsa Spanyol adalah mereka harus meninggalkan wilayah Maluku dengan berat hati.
Yang mana sebagai ganti kekuasaannya yang berada di wilayah Maluku, Spanyol dapat memusatkan segala kegiatan perdagangannya di wilayah Filipina. Sedangkan semua wilayah yang ada di Maluku sudah menjadi kekuasaan dari Bangsa Portugis.