Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak bisa dijauhkan dari kehidupan manusia. Terlebih komunikasi seperti sudah menjadi suatu kebutuhan pokok yang benar benar diperlukan. Ada banyak sekali jenis dari komunikasi yang berkembang di masyarakat.
Namun, salah satu jenis komunikasi yang paling sering kita temui dan sifatnya juga sangatlah sederhana tidak terlalu kompleks adalah komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal merupakan proses komunikasi yang terjadi antar dua individu dengan menggunakan simbol simbol yang telah disepakati.
Jenis komunikasi ini pasti seringkali kita temui dimana mana dan kapanpun. Karena prosesnya hanya melibatkan dua individu dan tidak lebih. Untuk menjelaskan lebih mendetail mengenai apa itu komunikasi interpersonal. Berikut terdapat tiga penjelasan mengenai komunikasi interpersonal yang didasarkan pada perspektif yang berbeda.
1. Perspektif Komponensial
Dari perspektif komponensial ini proses terjadinya komunikasi interpersonal dihubungkan dan dimaknai dari berbagai unsur dan komponen pendukungnya. Semua yang berkaitan dengan komunikasi interpersonal dicobak diulik melalui berbagai komponen serta unsur unsur komunikasi yang menyertainya.
Seperti yang kita tahu, semua jenis proses komunikasi pastinya terikat dengan berbagai unsur. Dan seringkali unsur atau komponen yang menyertai satu jenis komunikasi dengan jenis komunikasi lainya hampir sama. Sehingga bisa disimpulkan dari beberapa hal tersebut bahwa proses komunikasi tidak akan terlepas dengan unsurnya seperti komunikan, komunikator, pesan, media, gangguan, efek dan lain sebagainya.
Apabila dari unsur penting tersebut terdapat satu hal yang tidak terpenuhi, kemungkinan akan muncul beberapa gangguan terhadap proses komunikasi yang sedang berlangsung. Salah satu contohnya, apabila semua unsur komunikasi terpenuhi namun, tidak terdapat media yang tepat untuk menyampaikan dan menjembatani komunikator dan komunikan untuk saling berkomunikasi.
Maka pesan yang akan disampaikan pun tidak akan bisa tercapai secara efektif terhadap komunikan atau audience yang dituju.
2. Perspektif Pengembangan
Komunikasi merupakan suatu ilmu pengetahuan yang sifatnya sangat luas dan tidak terbatas. Walaupun sejatinya komunikasi merupakan suatu kegiatan yang seringkali kita lakukan. Namun,masih banyak hal lain dari komunikasi yang tidak kita ketahui secara mendetail.
Hal itu pun bersesuaian dengan paparan komunikasi yang dikaitkan dengan gunung es. Yang mana bagian dari komunikasi yang bisa kita telaah dan liat atau identifikasi secara langsung sangatlah sedikit. Coba bandingkan dengan bagian komunikasi yang tidak terlihat.
Jumlahnya akan lebih banyak daripada bagian yang terlihat. Oleh karenanya, tidak bisa dipungkiri lagi apabila komunikasi dan ilmunya senantiasa mengalami perkembangan dari masa ke masa. Perkembangan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan.
Bisa berawal dari komunikasi organisasi dan perlahan berkembang menjadi komunikasi interpersonal yang hanya melibatkan dua orang saja. Pengembangan dari proses komunikasi ini dibedakan menjadi tiga faktor, seperti
- Prediksi Psikologis
Dalam menjalan proses komunikasi tentunya tiap individu akan melakukan penelitian atau prediksi , baik secara langsung ataupun tidak langsung. Prediksi tersebut bisa berdasarkan dengan karakter atau sifat yang muncul dalam proses komunikasi. Hal itulah yang nantinya digunakan untuk mendeteksi atau mengartikan ekspresi atau bentuk timbal balik lainnya yang diberikan oleh komunikan kepada komunikator dan begitu pun sebaliknya. - Proses Komunikasi Berdasarkan Dengan Pengetahuan
Terkadang seorang individu yang sudah mengenal baik antar satu sama lain, lebih mudah dalam memberikan penilaian atau mengansumsikan bentuk feedback yang diberikan kepada komunikator. Bahkan, tidak hanya mengansumsikan dan memaknai setiap tindakan yang dilakukan saja. Melainkan semakin dekat seorang individu dengan individu lainya juga menyebabkan individu tersebut lebih mudah untuk mengetahui alasan yang melatarbelakangi suatu tindakan dilakukan. - Berdasarkan Norma atau Aturan yang Dibentuk
Tentunya agar proses komunikasi bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan, akan dibentuk atau dilakukan kesepakatan yang berkaitan dengan penggunaan simbol, batasan interaksi dan lain sebagainya. Hal itu ditetapkan semata mata untuk memudahkan proses berkomunikasi.
3. Perspektif Hubungan
Nyatanya proses berkomunikasi sudah menjadi suatu proses yang melekat pada tiap individu. Sehingga tanpa disadari sebenarnya proses berkomunikasi tidak hanya berlangsung saat kita melakukan hubungan kerja sama atau saat kita memiliki hubungan kedekatan tertetu saja.
Melainkan juga, dalam suatu konflik atau permasalahan sebenarnya kita juga melakukan proses komunikasi. Namun, seringkali tidak disadari bahwa proses tersebut masih berkaitan dengan komunikasi.