Setelah membahas mengenai jenis dari paragraf argumentasi, kali ini kita akan membahas mengenai pola pengembangan paragraf argumentasi. Simak pembahasan berikut ini.
Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya, bahwa paragraf argumentasi adalah paragraf yang berusaha membuktikan kebenaran suatu pendapat yang disertai fakta atau data. Paragraf jenis ini umumnya memiliki satu gagasan pokok berupa sebuah argumen atau pendapat yang disertai kalimat penjelas sebagai bukti berupa data atau sebuah fakta yang mendukung pendapat tersebut. Nah, bagaimana dengan pola pengembangan paragraf argumentasi?
Paragraf argumentasi dikembangkan dengan empat pola, yaitu pola sebab-akibat, pola akibat-sebab, pola analogi, dan pola generalisasi. Berikut ini penjelasan serta contoh dari keempat pola tersebut.
1. Pola Sebab-Akibat
Pola ini dikembangkan dengan menuliskan atau menyebutkan sebab terjadinya sebuah peristiwa atau permasalahan kemudian baru akibat yang ditimbulkan dari adanya peristiwa/permasalahan tersebut. Sebab dituliskan dengan jelas.
Contoh:
Harga sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan. Bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain: telur, cabai rawit, bawang putih, dan daging sapi. Harga telur mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 30.000, begitu juga dengan harga cabai rawit yang mencapai 100.000 per kilogramnya.
Hal ini dikarenakan banyak petani mengalami gagal panen, selain itu juga karena permintaan konsumen yang menurun akibat pandemi. Kenaikan harga pangan ini dikarenakan distribusi yang mengalami masalah.
Sejumlah pedagang mengeluhkan kenaikan harga tersebut. Selain karena permintaan yang semakin menurun hingga berakibat pada penghasilan, kenaikan harga bahan pangan juga mengakibatkan kelangkaan bahan pangan di pasaran. Mereka berharap harga pangan segera normal kembali.
2. Pola Akibat-Sebab
Kebalikan dari paragraf argumentasi dengan pola pengembangan sebab-akibat, pola akibat -sebab dimulai dengan memaparkan akibat dari terjadinya sesuatu kemudian diikuti dengan penyebab sesuatu tersebut terjadi.
Contoh:
Efek rumah kaca merupakan keadaan panas di bumi yang terperangkap karena terhalang oleh gas-gas emisial seperti karbon dioksida. Gas karbon dioksida dapat menahan panas sinar matahari sehingga panas tersebut terperangkat di atmosfer bumi. Oleh karena itu, efek rumah kaca dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global.
Dalam kondisi yang normal, efek rumah kaca menyebabkan bumi menjadi tempat hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Naiknya efek rumah kaca melebihi batas normal mengakibatkan pemanasan global yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim dan cuaca, mencairnya es di kutub, kenaikan frekuensi dan intensitas badai, dan menaikkan suhu permukaan laut sehingga ketinggian air laut bertambah atau level permukaan laut meningkat.
Efek rumah kaca terjadi karena gas rumah kaca. Gas rumah kaca adalah gas-gas seperti karbon dioksida yang ada di atmosfer bumi yang berfungsi untuk menyerap panas sinar matahari. Sinar matahari mengandung energi yang apabila mengenai bumi maka bumi menjadi panas. Sebagian panas tersebut dipantulkan ke atmosfer dan terjadilah efek rumah kaca.
3. Pola Generalisasi
Paragraf argumentasi dengan pola generalisasi atau pola umum didasarkan atas kebenaran yang berupa pendapat banyak orang atau data ilmiah mengenai sesuatu yang dirasakan dan dipercayai oleh banyak orang. Paragraf dengan pola ini di dasarkan atas sejumlah data atau pendapat mayoritas.
Contoh 1:
Kebanyakan orang hanya mengetahui manfaat jeruk nipis adalah untuk mengobati batuk atau sakit tenggorokan. Padahal, dengan adanya kandungan antioksidan dalam jenuk nipis, jeruk nipis dapat digunakan untuk mengurangi risiko kanker.
Jeruk nipis merupakan salah satu jenis buah yang mengandung antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa penting yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas. Mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan dapat meningkatkan imunitas tubuh dan mendorong pertumbuhan sel-sel sehat. Oleh karena itu, mengonsumsi jeruk nipis dapat mengurangi risiko terkena kanker.
Selain itu, jeruk nipis juga dapat dimafaatkan untuk menyehatkan kulit kita. Kandungan vitamin C yang terkandung di dalam jeruk nipis dapat menyehatkan kulit kita. Dengan demikian, jeruk nipis ternyata memiliki berbagai manfaat bagi tubuh kita, bukan hanya digunakan sebagai obat sakit tenggorokan, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan kulit dan tubuh kita.
4. Pola Analogi
Pola pengembangan analogi adalah pengembangan paragraf dengan sebuah analogi dengan tujuan untuk memperkuat pendapat. Analogi adalah permasaan atau persesuaian antara dua benda atau duahal yang berbeda. Kedua hal tersebut dianggap memiliki persamaan.
Contoh:
Dalam hidup kita harus selalu mawas diri dan tidak boleh berperilaku sombong. Sebab hidup itu seperti roda yang berputar. Kadang kita di atas, bisa juga kita berada di bawah. Perputarannya pun kadang bermasalah dan tidak selalu mulus. Bisa patah, bisa juga rusak.
Seperti halnya kehidupan, kadang kita berada di posisi serba berkecukupan dengan harta yang berlimpah, esok hari kita bisa berada di posisi sulit dan tidak memiliki apa-apa. Mungkin hari ini kita masih hidup, tapi kita tidak tahu apakah besok kita masih hidup atau mati. Atau mungkin sekarang kita dalam keadaan sehat, besok bisa saja kita jatuh sakit.
Begitulah kehidupan seperti roda yang berputar. Kehidupan selalu berubah. Kita harus selalu mawas diri dan tidak boleh sombong kepada orang lain, sebab kita tidak tahu besok kehidupan kita akan seperti apa.