Proses pengeluaran zat tertentu di dan dari dalam tubuh manusia, dibagi menjadi tiga, yaitu ekskresi, sekresi dan defekasi.
Ketiga istilah tersebut memiliki perbedaan, mulai jenis zat yang dikeluarkan hingga organ yang mengeluarkan atau menghasilkan zat tersebut. Berikut penjelasan lengkapnya:
Ekskresi
Proses pengeluaran sisa zat metabolisme, berupa gas dan cairan yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh disebut ekskresi. Berikut adalah beberapa organ ekskresi di dalam tubuh manusia:
1. Ginjal
Ginjal merupakan salah satu bagian organ dalam tubuh manusia yang bertugas melakukan proses ekskresi. Bentuknya seperti biji kacang berwarna merah keunguan.
Panjangnya sekitar 10 cm dan beratnya sekitar 200 gram. Organ ini terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas tulang belakang.
Uniknya, posisi ginjal bagian kiri sedikit lebih tinggi dari pada posisi ginjal bagian kanan. Hal tersebut dikarenakan ginjal sebelah kanan berdekatan dengan hati yang berukuran besar.
Seperti yang sudah disinggung di atas, ginjal berfungsi sebagai salah satu alat ekskresi yang menghasilkan urine. Berikut tahapan pembentukan hingga pengeluaran urine:
- Filtrasi
Proses pembentukan urine di dalam tubuh manusia diawali dengan tahap filtrasi (penyaringan) yang terjadi di dalam glomerulus.
Dari proses ini dihasilkan filtrat glomerulus atau urine primer yang mengandung hidrogen dioksida dan zat-zat lain, seperti glukosa, klorida, natrium, kalium, fosfat, urea, asam urat dan kreatinin.
- Reabsorpsi
Setelah melewati proses filtrasi, urine primer akan memasuki proses reabsorpsi. Di mana zat-zat yang masih diperlukan akan diserap kembali oleh tubuh. Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal dan lengkung henle. Maka setelah itu, terbentuklah urine sekunder.
- Augmentasi
Terakhir, sisa-sisa zat dari proses reabsorpsi tadi, yang tak lagi diperlukan oleh tubuh, akan melewati tahap augmentasi. Tahap ini terjadi di tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus (pengumpul).
Pada tahap augmentasi ini, air, NaCl dan urea akan diserap lagi hingga yang tersisa hanyalah urine semata.
Dalam keadaan normal, sebagian besar urine manusia terdiri atas air. Selain itu, terdapat pula zat buangan nitrogen yang berupa urea, amonia, asam ureat yang merupakan hasil metabolisme protein, dan keratin.
Tak hanya itu, urine juga mengandung sisa pembakaran lemak, hasil pencernaan sayuran dan buah yang berupa asam hipurat, toksin, zat kimia asing, zat warna empedu, enzim dan vitamin yang berlebihan, serta elektrolit.
2. Hati
Hati adalah salah satu organ terbesar di dalam tubuh manusia. Beratnya sekitar 2 kilogram pada orang dewasa. Hati terletak di rongga perut bagian kanan, dan terdiri dari lobus kiri dan lobus kanan.
Hati termasuk ke dalam organ ekskresi karena hati menghasilkan cairan empedu. Cairan empedu ini berasal dari sel darah merah yang telah rusak, kemudian dirombak. Cairan ini mengandung garam-garam empedu, bilirubin, kolesterol, mineral, serta air.
Selain menghasilkan cairan empedu, fungsi utama hati adalah untuk menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh, serta mengubah zat gula menjadi glikogen.
3. Paru-paru
Selain jantung, paru-paru adalah organ yang berlindung di balik jajaran tulang rusuk. Organ ini terdiri dari dua bagian, yakni paru-paru kanan mempunyai tiga gelambir dan paru-paru kiri yang mempunyai dua gelambir.
Paru-paru dibungkus oleh selaput pleura dan dipenuhi oleh gelembung alveolus yang berisi udara.
Proses ekskresi paru-paru sebetulnya sama dengan proses pernapasan. Di mana hidung atau mulut menghirup oksigen untuk kemudian disalurkan melalui tenggorokan, cabang batang tenggorokan hingga tiba di dalam paru-paru.
Lalu oksigen tersebut bertukar dengan karbon dioksida. Oksigen akan dibawa darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh, sementara karbon dioksida akan dikeluarkan dari tubuh bersama uap air hasil metabolisme.
4. Kulit
Seperti diketahui semua orang, kulit merupakan lapisan tipis yang terbagi menjadi lapisan epidermis (kulit ari) dan dermis. Kulit juga merupakan benteng utama tubuh manusia karena berada di tempat terluar yang mudah terpapar segala virus dan bakteri.
Tak hanya berfungsi melindungi tubuh dari paparan dunia luar, kulit juga berfungsi mengeluarkan keringat dalam proses ekskresi.
Keringat terbentuk bila suhu tubuh meningkat karena naiknya suhu di lingkungan sekitar. Kenaikan suhu tersebut membuat pembuluh darah melebar, hingga menyebabkan banyak darah yang mengalir di daerah tersebut.
Kemudian, karena pangkal kelenjar keringat yang berada di lapisan dermis berhubungan dengan pembuluh darah, maka terjadilah penyerapan air, garam, serta sedikit urea oleh kelenjar keringat.
Lalu air dan semua zat yang diserap tersebut di keluarkan bersama panas tubuh melalui pori-pori kulit agar suhu tubuh tetap stabil.
Selain itu dua fungsi yang sudah disebutkan pada paragraf sebelumnya, kulit pun berguna sebagai tempat penyimpanan lemak dan tempat pembuatan vitamin D, serta sebagai alat peraba.
Sekresi
Sekresi adalah proses pengeluaran zat oleh kelenjar di mana zat tersebut masih digunakan dalam tubuh. Zat yang dikeluarkan berupa enzim dan hormon.
Pada tubuh manusia terdapat dua macam kelenjar, yaitu kelanjar eksokrin dan kelenjar endokrin.
1. Kelenjar Eksokrin
Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang melepaskan berbagai senyawa cair dan semi cair berupa enzim melalui suatu saluran tersendiri. Senyawa yang dikeluarkan ini disalurkan ke permukaan tubuh atau jaringan lain di dalam tubuh.
Contoh kelenjar eksokrin yang dihasilkan pada proses sekresi ialah kelenjar keringat, kelenjar minyak, kelenjar air mata, kelenjar susu, kelenjar saluran pencernaan, dan kelenjar saliva.
2. Kelenjar Endokrin
Sementara itu, kelenjar endokrin ialah kelenjar yang menghasilkan hormon dan sinyal kimia yang disalurkan melalui aliran darah menuju organ yang membutuhkan.
Contoh kelenjar endokrin yang dihasilkan pada proses sekresi adalah hormon insulin dan glukagon yang berfungsi mengatur kadar gula dalam darah. Selain itu, kelenjar endokrin juga menghasilkan kelenjar ovarium, kelenjar tyroid, kelenjar testis, kelenjar adrenal, dan kelenjar pankreas.
Defekasi
Defekasi adalah proses pengeluaran sisa pencernaan makanan melalui anus.
Sistem pencernaan sendiri dimulai dari mulut, di mana kemudian makanan yang telah dikunyah bersama air ludah hingga cukup halus akan turun melewati kerongkongan. Lalu setibanya di lambung, enzim serta asam pencernaan akan memecah makanan itu hingga berbentuk cair untuk kemudian diterusnya ke usus halus.
Di dalam usus halus yang terdiri dari duodenum (usus dua belas jari), jejenum (usus kosong) dan elleum (usus absorpsi), nutrisi dari makanan yang dikonsumsi akan diserap dan didistribusikan melalui aliran darah.
Kemudian sisa makanan akan masuk ke usus besar untuk melalui proses penyerapan sisa air serta pembusukan. Dan terakhir, sisa makanan dari proses pencernaan yang disebut feses akan dikeluarkan melalui anus.