Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, kita kerap mendengar atau bahkan membuat puisi sendiri. Entah itu tugas atau memang keinginan sendiri untuk membuat puisi. Sedangkan tahukah kamu jika Pantun adalah salah satu dari jenis puisi rakyat?
Agar lebih jelas, di bawah ini akan kami berikan ulasan tentang Puisi Rakyat.
Pengertian Puisi Rakyat
Pengertian Secara Umum
Puisi rakyat adalah karya kesusastraan yang berasal dari rakyat yang strukturnya sudah ditentukan mulai dari deretan kalimatnya, ejaan lafalnya, suku kata, penekanan suara, hingga irama.
Pengertian Menurut Para Ahli
Puisi rakyat adalah karya sastra berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam yang memiliki nilai-nilai yang ingin diwariskan para leluhur (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 166). Sementara itu, menurut Danandjaja (2007, hlm. 46) puisi rakyat merupakan kesusastraan rakyat yang sudah ditentukan bentuknya, biasanya terdiri dari beberapa deret kalimat, atau berbentuk mantra (dibacakan lisan), panjang pendek suku kata, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama.
Ciri-ciri Puisi Rakyat
Jika merujuk berdasarkan 3 jenis puisi rakyat, adalah sebagai berikut :
1. Pantun
- Tiap bait terdiri dari 4 baris
- Tiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
- Baris 1 dan 2 merupakan sampiran, baris 3 dan 4 merupakan isi
- Bersajak a-b-a-b atau a-a-a-a
2. Syair
- Terdiri dari 4 baris
- Terdiri dari 4 sampai 6 kata dalam tiap barisnya
- Tiap baris syair memiliki 8-12 suku kata.
- Tiap baris dalam syair biasanya menyampaikan cerita atau pesan
- Memiliki rima atau akhiran a-a-a-a tiap barisnya
- Syair biasanya berisi tentang sebuah cerita atau kisah yang mengandung unsur mitos, sejarah, agama/filsafat, atau rekaan belaka. Syair juga bisa berisi petuah atau nasihat bijak.
3. Gurindam
- Gurindam terdiri atas dua baris pada setiap baitnya.
- Setiap barisnya mempunyai jumlah kata 10-14 kata.
- Setiap barisnya mempunyai keterkaitan sebab akibat.
- Setiap barisnya mempunyai bersajak atau rima A-A, B-B, C-C, dan selanjutnya.
- Maksud atau isi pada gurindam ada di baris kedua.
- Isi gurindam umumnya tentang kata-kata mutiara atau filosofi hidup, nasehat-nasehat.
Struktur Puisi Rakyat
Jika berdasarkan jenisnya, dalam menulis suatu puisi rakyat adalah sebagai berikut :
1. Pantun
- Larik sampiran harus berisi dua baris pembukaan dengan persamaan bunyi A-B. Lampiran ini ini tidak ada kaitannya dengan isi yang hendak disampaikan.
- Larik isi adalah dua baris yang menuliskan nasihat untuk diungkapkan dengan rima A-B yang disamakan dengan larik sampiran.
- Ditulis dengan kalimat perintah.
- Mempunyai kalimat saran dengan pola hubungan berisikan syarat seperti walaupun atau
- 2 baris di larik isi merupakan sebuah kalimat majemuk yang tidak bisa berdiri sendiri.
2. Syair
- Pola rimanya harus sama antara satu baris dengan baris lainnya.
- Semua kalimat yang ada isinya saling berkaitan.
- Memakai kalimat sapaan seperti “Wahai atau Hai”.
- Menggunakan kalimat sebab-akibat untuk yang mendengarkan atau membaca jika mau melakukan isi dari syair.
- Kata-kata yang dipilih sifatnya simbolik dan menggunakan ungkapan lama.
- Kata yang dipilih juga mempunyai pemaknaan yang amat
3. Gurindam
- Ada dua pasang baris yang sama-sama mempunyai isi yang saling
- Larik yang pertama adalah syarat untuk bisa menuliskan larik dua yang menjadi bagian dari
- Menggunakan kalimat yang polanya adalah mengindikasikan
- Isinya berupa nasihat yang ingin disampaikan dan apa akibatnya jika menghiraukan nasihat.
- Semua baris yang ada merupakan kalimat majemuk.
Kaidah Kebahasaan Puisi Rakyat
- Kalimat Perintah
Maksud kalimat perintah adalah kalimat yang mengandung makna meminta/memerintah seseorang untuk melakukan sesuatu. Arti Kalimat perintah adalah kalimat yang isinya menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki. Penggunaan kalimat perintah adalah jika dilisankan berintonasi naik di awal dan berintonasi rendah di akhir. Jika ditulis, digunakan tanda seru di akhir kalimat perintah. - Kalimat seru
Kalimat seru adalah kalimat yang mengungkapkan rasa hati, seperti kagum, heran, senang, dan sedih (alangkah, betapa, dan bukan main). - Kata Penghubung
Kata penghubung yang sering digunakan pada puisi rakyat antara lain:- Kata penghubung tujuan
Merupakan kata penghubung modalitas yang menjelaskan maksud dan tujuan suatu acara atau tindakan (supaya, untuk, agar, dan guna). - Kata penghubung sebab (kausal
Menjelaskan bahwa suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab tertentu (sebab, sebab itu, karena, dan oleh karena itu). - Kata penghubung akibat
Konjungsi yang menggambarkan suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab peristiwa lainnya. Konjungsi yang dipakai adalah sehingga, sampai, dan akibatnya. - Kata Penghubung Syarat
Konjungsi syarat yang menjelaskan suatu hal bisa terpenuhi apabila syarat yang ada dipenuhi, atau dijalankan. Contoh kata yang digunakan adalah jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, dan bilamana.
- Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
Pengertian Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu subjek dan satu predikat. Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek atau predikat. Kalimat majemuk terjadi dari penggabungan dua kalimat dasar atau lebih. Contoh kalimat tunggal: Pagi-pagi saya sarapan.
Jenis Puisi Rakyat
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa puisi rakyat atau bisa dikenal sebagai puisi klasik dibagi menjadi 3 jenis, yaitu seperti di bawah ini:
Pantun
Jenis karya satu ini sebenarnya adalah puisi Indonesia yang asalnya dari bahasa melayu terdiri dari dua bagian, yakni sampiran dan isi.
Biasanya, pantun terdiri dari 4 baris dengan aturan sajaknya adalah A-B-A-B. Pantun sendiri memiliki beragam sebutan yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lain.
Menurut bahasa Tagalog kata pantun disebut dengan istilah tonton. Sementara kalau orang Jawa menyebut pantun dengan istilah tuntun.
Syair
Jenis yang kedua adalah syair yang sebenarnya berasal dari kata syu’ur dalam bahasa Arab yang memiliki makna rasa. Syair diciptakan untuk mengisahkan suatu cerita. Biasanya syair mempunyai jumlah bait yang banyak, berbeda dengan pantun.
Gurindam
Terakhir, ada gurindam yang merupakan bentuk karya sastra puisi kuno dan bahkan lama kehadiran puisi ini turut dipengaruhi oleh sastra Hindu. Karya seni terdiri dari 2 bait dan per baitnya ada dua baris dengan rima A-A.
Contoh Puisi Rakyat
Pantun
Pergi ke laut untuk berlayar
Udaranya dingin seperti es
Kalau kamu rajin belajar
Pasti kelak akan sukses
Syair
Jangan mencintai karna harta
Jangan pula cinta karna rupa
Cintailah karna nilai agama
Yang ditanam dalam dada dirinya
Jangan mencintai karena materi
Nanti kita akan jadi merugi
Jangan pula cinta karna rupa
Nanti cinta kita ‘kan mudah sirna
Jika dia memang bukan jodohnya
Mari diikhlaskan saja dirinya
Moga nanti akan kita mendapat
Pengganti yang jauh lebih tepat
Gurindam
Rajin belajarlah di usia muda
Jangan pernah kamu menunda-nunda
Pikir dulu sebelum berkata
Agar tidak melukai sesama
Manusia yang tidak paham rukun Islam
Sudah jelas hidupnya akan kelam