Return on Assets (ROA): Rumus, Fungsi, Manfaat dan Contoh

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Return on Assets

Return on Assets (ROA) adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aset perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. ROA menghitung seberapa besar laba bersih yang dihasilkan perusahaan dibandingkan dengan total aset yang dimiliki perusahaan. ROA dihitung dengan membagi laba bersih perusahaan dengan total aset perusahaan.

Rasio ROA memberikan informasi yang berguna tentang seberapa efektif perusahaan dalam mengelola asetnya. Semakin tinggi ROA, semakin efisien perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aset yang dimiliki. Dalam hal ini, aset yang dimaksud meliputi aset lancar (current assets) dan aset tetap (fixed assets) seperti tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dan lain-lain.

Namun, ROA tidak hanya berguna untuk mengevaluasi efisiensi penggunaan aset perusahaan, tetapi juga untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Dalam hal ini, ROA dapat digunakan sebagai alat untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan standar industri atau rata-rata industri.

Pengertian Return on Assets (ROA) Menurut Para Ahli

Berikut adalah beberapa pengertian Return on Assets (ROA) menurut para ahli:

  • Menurut Kieso dan Weygandt (2013), Return on Assets (ROA) adalah rasio keuangan yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari total aset yang dimiliki perusahaan.
  • Menurut Horngren et al. (2012), Return on Assets (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengevaluasi seberapa baik perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba.
  • Menurut Brigham dan Houston (2012), Return on Assets (ROA) adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba.
  • Menurut Gitman dan Zutter (2012), Return on Assets (ROA) adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari setiap dolar aset yang dimiliki.

Secara umum, Return on Assets (ROA) adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset yang dimilikinya. ROA dapat memberikan gambaran tentang seberapa baik perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan laba dan dapat digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.

Mengapa ROA Penting

Return on Assets (ROA) adalah rasio keuangan yang sangat penting dalam mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aset yang dimilikinya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa ROA penting:

1. Efisiensi Penggunaan Aset

ROA memberikan gambaran tentang seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aset yang dimilikinya. Dengan ROA, perusahaan dapat mengevaluasi seberapa baik asetnya digunakan untuk menghasilkan laba bersih. Semakin tinggi ROA, semakin efisien perusahaan dalam mengelola asetnya.

2. Perbandingan dengan Industri yang Sama

ROA juga penting untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Dalam hal ini, ROA dapat digunakan sebagai alat untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan standar industri atau rata-rata industri. Dengan membandingkan ROA perusahaan dengan ROA rata-rata industri, perusahaan dapat mengetahui apakah kinerjanya lebih baik atau lebih buruk dari perusahaan lain dalam industri yang sama.

3. Evaluasi Potensi Pengembalian Investasi

Investor dapat menggunakan ROA untuk mengevaluasi potensi pengembalian investasi yang diperoleh dari perusahaan. Dengan melihat ROA, investor dapat mengetahui seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aset yang dimilikinya. Semakin tinggi ROA, semakin besar potensi pengembalian investasi yang bisa diperoleh.

4. Evaluasi Risiko Kredit

Kreditur juga dapat menggunakan ROA untuk mengevaluasi risiko kredit yang terkait dengan perusahaan. Dengan melihat ROA, kreditur dapat mengetahui seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aset yang dimilikinya. Semakin tinggi ROA, semakin rendah risiko kredit yang terkait dengan perusahaan.

Meskipun ROA adalah alat yang berguna dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan, namun demikian, ROA tidak memberikan informasi yang lengkap tentang kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu, ROA sebaiknya digunakan bersama dengan rasio keuangan lainnya seperti Return on Equity (ROE), rasio utang terhadap ekuitas, dan rasio laba atas penjualan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kinerja keuangan perusahaan.

Fungsi ROA

Return on Assets (ROA) merupakan rasio keuangan yang berfungsi untuk mengukur seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aset yang dimilikinya. Berikut adalah beberapa fungsi ROA:

1. Mengukur Efisiensi Penggunaan Aset

ROA membantu perusahaan untuk mengevaluasi seberapa efisien penggunaan aset untuk menghasilkan laba bersih. Semakin tinggi ROA, semakin efisien penggunaan aset oleh perusahaan. Dalam hal ini, ROA dapat membantu perusahaan untuk mengetahui aset apa yang perlu ditingkatkan penggunaannya dan aset mana yang sebaiknya dikurangi penggunaannya.

2. Membandingkan Kinerja Keuangan dengan Perusahaan Lain dalam Industri yang Sama

ROA dapat digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Dalam hal ini, ROA dapat membantu perusahaan untuk mengetahui posisinya di pasar dan apakah perusahaan telah mencapai standar industri atau tidak. Selain itu, ROA juga dapat membantu perusahaan dalam membuat strategi bisnis yang tepat.

3. Evaluasi Potensi Pengembalian Investasi

ROA dapat digunakan oleh investor untuk mengevaluasi potensi pengembalian investasi yang mungkin diperoleh dari perusahaan. Dalam hal ini, semakin tinggi ROA, semakin besar potensi pengembalian investasi yang bisa diperoleh oleh investor. ROA juga dapat membantu investor untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.

4. Evaluasi Risiko Kredit

ROA dapat digunakan oleh kreditur untuk mengevaluasi risiko kredit yang terkait dengan perusahaan. Dalam hal ini, semakin tinggi ROA, semakin rendah risiko kredit yang terkait dengan perusahaan. Kreditur juga dapat membandingkan ROA perusahaan dengan ROA rata-rata industri untuk mengetahui posisi perusahaan di pasar.

5. Mengukur Kinerja Manajemen

ROA juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajemen perusahaan. Dalam hal ini, semakin tinggi ROA, semakin efisien manajemen dalam mengelola aset untuk menghasilkan laba. ROA juga dapat membantu manajemen untuk mengetahui bagian-bagian bisnis yang perlu ditingkatkan kinerjanya.

Secara umum, ROA memiliki fungsi yang sangat penting dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memantau ROA secara teratur dan menggunakan ROA sebagai salah satu alat untuk membuat keputusan bisnis yang tepat.

Rumus ROA

Rumus Return on Assets (ROA) adalah sebagai berikut:

ROA = (Laba Bersih / Total Aset) x 100%

Laba Bersih adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi semua biaya dan beban dalam periode tertentu.

Total Aset adalah jumlah seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan, baik itu berupa aset lancar maupun tetap.

ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aset yang dimilikinya. Semakin tinggi ROA, semakin efisien perusahaan dalam menggunakan aset untuk menghasilkan laba bersih. Namun, ROA juga harus dilihat bersama dengan faktor lain seperti risiko dan biaya modal untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kinerja keuangan perusahaan.

Manfaat ROA

Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio keuangan yang sangat penting dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan. Berikut adalah beberapa manfaat ROA bagi perusahaan:

1. Mengukur Efisiensi Penggunaan Aset

ROA dapat membantu perusahaan untuk mengevaluasi seberapa efisien penggunaan aset untuk menghasilkan laba bersih. Semakin tinggi ROA, semakin efisien penggunaan aset oleh perusahaan. Dalam hal ini, ROA dapat membantu perusahaan untuk mengetahui aset apa yang perlu ditingkatkan penggunaannya dan aset mana yang sebaiknya dikurangi penggunaannya.

2. Menentukan Strategi Bisnis yang Tepat

ROA dapat membantu perusahaan untuk menentukan strategi bisnis yang tepat. Dalam hal ini, ROA dapat membantu perusahaan untuk mengetahui bagian-bagian bisnis mana yang perlu ditingkatkan kinerjanya dan bagian-bagian bisnis mana yang perlu dikurangi penggunaan asetnya. Selain itu, ROA juga dapat membantu perusahaan untuk menentukan target ROA yang ingin dicapai dalam jangka panjang.

3. Memperbaiki Kinerja Keuangan

ROA dapat membantu perusahaan untuk memperbaiki kinerja keuangan. Dalam hal ini, ROA dapat digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi masalah dalam penggunaan aset dan membantu perusahaan untuk mencari solusi untuk meningkatkan ROA. ROA juga dapat membantu perusahaan untuk memonitor kinerja keuangan secara teratur dan mengambil tindakan yang diperlukan jika ROA menurun.

4. Meningkatkan Daya Tarik Investor

ROA juga dapat meningkatkan daya tarik investor. Dalam hal ini, semakin tinggi ROA, semakin besar potensi pengembalian investasi yang bisa diperoleh oleh investor. Investor biasanya lebih tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan dengan ROA yang tinggi karena hal ini menunjukkan bahwa perusahaan efisien dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan laba.

5. Menunjukkan Keberhasilan Manajemen

ROA dapat digunakan sebagai alat untuk menunjukkan keberhasilan manajemen perusahaan. Dalam hal ini, semakin tinggi ROA, semakin efisien manajemen dalam mengelola aset untuk menghasilkan laba. Hal ini dapat meningkatkan reputasi perusahaan di mata investor dan kreditur.

6. Meningkatkan Kemampuan Perusahaan dalam Memperoleh Pinjaman

ROA juga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh pinjaman. Dalam hal ini, semakin tinggi ROA, semakin rendah risiko kredit yang terkait dengan perusahaan. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan kreditur terhadap perusahaan dan membantu perusahaan untuk memperoleh pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah.

Secara keseluruhan, ROA memiliki manfaat yang sangat penting bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangan, menarik investor, meningkatkan reputasi perusahaan, dan memperoleh pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah.

Faktor yang Mempengaruhi Return on Asset

Return on Assets (ROA) dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

1. Tingkat Margin Keuntungan

Tingkat margin keuntungan yang tinggi dapat meningkatkan ROA karena perusahaan mampu menghasilkan lebih banyak laba bersih dengan aset yang dimilikinya.

2. Tingkat Efisiensi Penggunaan Aset

Semakin efisien perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba, maka semakin tinggi ROA yang akan dicapai.

3. Struktur Biaya

Struktur biaya yang baik dapat meningkatkan ROA karena perusahaan mampu menghasilkan laba yang lebih besar dengan biaya yang lebih rendah.

4. Tingkat Hutang

Tingkat hutang yang tinggi dapat menurunkan ROA karena perusahaan harus membayar bunga atas hutangnya. Namun, di sisi lain, hutang juga dapat meningkatkan ROA jika digunakan untuk membiayai investasi yang menghasilkan laba yang lebih besar dari biaya bunga.

5. Tingkat Pajak

Tingkat pajak yang tinggi dapat menurunkan ROA karena perusahaan harus membayar lebih banyak pajak atas laba yang dihasilkan.

6. Inovasi Produk dan Pengembangan Bisnis

Inovasi produk dan pengembangan bisnis dapat meningkatkan ROA karena dapat meningkatkan penjualan dan laba bersih perusahaan.

7. Tingkat Persaingan di Industri

Tingkat persaingan yang tinggi dapat menurunkan ROA karena perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mempertahankan pangsa pasarnya.

8. Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi yang buruk dapat menurunkan ROA karena dapat mengurangi permintaan produk dan layanan perusahaan.

Dalam mengoptimalkan ROA, perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut dan berusaha untuk mengelola aset dan keuangan dengan efisien dan efektif.

Kelebihan ROA

Return on Assets (ROA) memiliki beberapa kelebihan sebagai salah satu ukuran kinerja keuangan perusahaan, antara lain:

1. Mengukur Efisiensi Penggunaan Aset

ROA dapat mengukur seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan aset untuk menghasilkan laba. Dengan ROA, perusahaan dapat mengetahui sejauh mana aset yang dimilikinya dapat menghasilkan laba bersih yang optimal. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk memutuskan apakah perlu menambah atau mengurangi aset untuk meningkatkan efisiensi penggunaan aset.

2. Mengukur Kinerja Keuangan Secara Umum

ROA dapat menjadi indikator kinerja keuangan perusahaan secara umum. ROA mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aset yang dimiliki, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan.

3. Membandingkan Kinerja dengan Perusahaan Sejenis

ROA dapat digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan perusahaan sejenis dalam industri yang sama. Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui posisinya dalam industri dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan kinerja keuangannya.

4. Menarik Minat Investor

ROA yang tinggi dapat menarik minat investor untuk berinvestasi pada perusahaan. Hal ini karena ROA yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba bersih yang optimal dari aset yang dimilikinya, sehingga dianggap sebagai perusahaan yang sehat dan menguntungkan.

5. Meningkatkan Citra Perusahaan

ROA yang tinggi juga dapat meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Hal ini karena ROA yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengelola asetnya dengan baik dan menghasilkan laba bersih yang optimal. Sebagai hasilnya, perusahaan dianggap sebagai perusahaan yang solid dan dapat dipercaya.

6. Membantu Pengambilan Keputusan

ROA dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat terkait pengelolaan aset dan keuangan perusahaan. ROA yang rendah dapat menjadi sinyal bahwa perusahaan perlu melakukan perubahan dalam pengelolaan aset dan keuangan, sementara ROA yang tinggi dapat menjadi pendorong untuk terus meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

Dengan demikian, ROA memiliki beberapa kelebihan sebagai salah satu ukuran kinerja keuangan perusahaan. Namun, perlu diingat bahwa ROA hanya satu dari banyak indikator kinerja keuangan perusahaan, sehingga tidak bisa digunakan sebagai ukuran tunggal untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan secara menyeluruh.

Kekurangan ROA

Meskipun memiliki beberapa kelebihan, Return on Assets (ROA) juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Tidak Mempertimbangkan Risiko

ROA tidak mempertimbangkan risiko yang terkait dengan penggunaan aset perusahaan. ROA hanya menghitung rasio laba terhadap aset, tanpa memperhitungkan risiko yang terkait dengan investasi dalam aset tertentu. Sebagai contoh, ROA yang tinggi pada perusahaan dapat menunjukkan kinerja keuangan yang baik, tetapi perusahaan mungkin telah mengambil risiko yang lebih tinggi dalam investasi aset tertentu yang dapat mengakibatkan kerugian di masa depan.

2. Tidak Mempertimbangkan Perbedaan Biaya Modal

ROA tidak mempertimbangkan perbedaan biaya modal untuk berbagai jenis aset. Hal ini dapat menghasilkan nilai ROA yang tidak akurat karena aset yang berbeda dapat memiliki biaya modal yang berbeda pula. Sebagai contoh, investasi dalam saham dapat memiliki biaya modal yang lebih tinggi daripada investasi dalam obligasi, namun ROA hanya memperhitungkan laba yang dihasilkan dari kedua jenis aset tersebut.

3. Tidak Mempertimbangkan Pengaruh Hutang

ROA tidak mempertimbangkan pengaruh hutang dalam perhitungannya. Meskipun perusahaan dapat menggunakan hutang untuk menghasilkan laba, ROA hanya memperhitungkan aset tanpa mempertimbangkan hutang. Sebagai contoh, perusahaan dapat mengambil pinjaman dengan bunga rendah untuk menghasilkan laba yang lebih tinggi dari aset yang dimilikinya. Namun, ROA hanya mempertimbangkan nilai aset tanpa mempertimbangkan nilai hutang.

4. Tidak Mempertimbangkan Perbedaan dalam Struktur Aset

ROA tidak mempertimbangkan perbedaan dalam struktur aset antara perusahaan yang berbeda. Setiap perusahaan dapat memiliki struktur aset yang berbeda tergantung pada jenis industri dan strategi bisnisnya. Hal ini dapat mempengaruhi nilai ROA dan membuat perbandingannya sulit dilakukan antara perusahaan yang berbeda.

5. Tidak Memberikan Gambaran Mengenai Cash Flow

ROA tidak memberikan gambaran yang lengkap mengenai arus kas perusahaan. ROA hanya menghitung rasio laba terhadap aset, tanpa mempertimbangkan arus kas masuk dan keluar perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dapat memiliki ROA yang tinggi namun mengalami masalah likuiditas.

Contoh ROA

Berikut ini adalah contoh perhitungan Return on Assets (ROA):

Misalkan perusahaan XYZ memiliki laba bersih sebesar Rp 10 miliar pada tahun 2022 dan total aset sebesar Rp 100 miliar pada akhir tahun tersebut. Maka, ROA perusahaan XYZ dapat dihitung dengan cara:

ROA = (Laba Bersih / Total Aset) x 100%

ROA = (Rp 10 miliar / Rp 100 miliar) x 100%

ROA = 10%

Artinya, perusahaan XYZ menghasilkan laba bersih sebesar 10% dari total aset yang dimilikinya pada tahun 2022.

Namun, perlu diingat bahwa ROA tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya ukuran kinerja keuangan perusahaan. Penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti risiko, biaya modal, dan pengaruh hutang dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan secara menyeluruh.

fbWhatsappTwitterLinkedIn