Aktivitas utama sebuah perusahaan adalah bertujuan untuk mencari laba atau keuntungan. Laba ini diperoleh sebagai selisih antara pendapatan atau pemasukan yang diterima perusahaan dengan biaya-biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan tersebut.
Dalam ilmu akuntansi, ada dua jenis laba yang bisa dicatat dalam laporan keuangan perusahaan, yakni laba kotor dan laba bersih. Berikut akan dibahas mengenai laba bersih perusahaan.
Pengertian Laba Bersih
Pengertian Secara Umum
Secara umum, laba bersih adalah keuntungan atau kelebihan pendapatan yang diterima perusahaan setelah dikurangi dengan biaya-biaya dan beban pajak penghasilan.
Pengertian Menurut KBBI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa:
- Laba adalah selisih lebih antara harga penjualan yang lebih besar dan harga pembelian atau biaya produksi; keuntungan (yang diperoleh dengan menjual barang lebih tinggi daripada pembeliannya, membungakan uang, dan sebagainya)
- Laba bersih adalah selisih antara jumlah keseluruhan pendapatan dan jumlah keseluruhan biaya dalam jangka waktu tertentu.
Pengertian Menurut Para Ahli
- Menurut Kasmir (2011:303), laba bersih (Net Profit) merupakan laba yang telah dikurangi biaya- biaya yang merupakan beban perusahaan dalam suatu periode tertentu termasuk pajak.
- Hery (2016:43) menyebutkan bahwa sebelum pajak penghasilan dikurang dengan pajak penghasilan akan diperoleh laba atau rugi bersih.
- Hansen (2001 : 50) menyatakan bahwa laba bersih merupakan selisih positif laba usaha dengan beban diluar usaha.
Rumus Laba Bersih
Rumus umum dalam perhitungan laba bersih adalah:
Laba bersih = Laba Kotor – Beban usaha/ biaya operasi
Ada beberapa elemen yang ada atau terlibat dalam perhitungan laba bersih perusahaan, yaitu:
- Laba kotor = Penjualan – HPP (Harga Pokok Penjualan)
- Penjualan bersih = Penjualan kotor – beban penjualan (beban angkut, potongan penjualan, dll)
- Beban usaha = Beban Operasional + Beban Non-Operasional
- Pendapatan lain-lain, dan
- Harga pokok penjualan
Contoh Laba Bersih
Beberapa jenis laba bersih perusahaan menurut beban usaha yang dimiliki perusahaan, diantaranya sebagai berikut:
- EBITDA (Earning before Interest, Tax, Depreciation and Amortization atau Laba sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi) = Laba Kotor – Beban Operasional
- EBIT (Earning before Interest and Tax atau Laba sebelum Bunga dan Pajak) = EBITDA – Beban Penyusutan dan Amortisasi
- EBT (Earning before Tax atau Laba sebelum Pajak) = EBIT – Beban Bunga + Pendapatan Bunga
- Laba Bersih = EBT (Earning before Tax atau Laba sebelum Pajak) – Beban Pajak
Contoh Soal Laba Bersih
1. Data penjualan dan beban dari CV. Angkasa Jaya adalah sebagai berikut:
- Penjualan bersih Rp. 15.000.000
- Biaya administrasi dan umum Rp. 1500.000
- Beban penjualan Rp. 2.000.000
- HPP Rp. 3.000.000
- Pendapatan lain di luar usaha Rp. 1.000.000
Dari data tersebut hitunglah berapa laba bersih yang diperoleh CV Angkasa Jaya
Pendapatan = Penjualan bersih + Pendapatan lain = 15.000.000 + 1.000.000 = 16.000.000
Laba kotor = Pendapatan – HPP = 16.000.000 – 3.000.0000 = 13.000.000
Jumlah biaya beban = 1.500.000 + 2.000.000 = 3.500.000
Maka laba bersih = Laba kotor – Beban = 13.000.000 – 3500.000 = 9.500.000
2. Bu Rara membuat kue brownis dengan menghabiskan biaya sebesar Rp. 500.000. Dengan biaya tersebut bu Rara bisa membuat kue sejumlah 100 buah. Apabila setiap kue dijual dengan harga 15.000, berapa laba bersih yang diterima bu Rara?
Laba Bersih = Laba Kotor - Beban Produksi
Laba Bersih = ( Kuantitas x Prize ) – 500.000
Laba Bersih = ( 100 x Rp 15.000 ) – 500.000
Laba Bersih = Rp 1.500.000- Rp 500.000
Laba Bersih = Rp 1.000.000