Revolusi Hijau: Manfaat, Program dan Dampaknya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Orde baru merupakan masa pemerintahan yang dapat dibilang lebih berbeda dengan sebelumnya.

Dalam pelaksanaannya, masa orde baru diupayakan dapat memperbaiki berbagai kesalahan yang pernah dilakukan pemerintah masa orde lama. Berbagai perubahan mulai digalakan di berbagai aspek kehidupan berbangsa.

Perubahan-perubahan itu tentunya dibarengi dengan penetapan kebijakan yang tepat. Salah satu kebijakan baru yang ditetapkan oleh pemerintah orde baru adalah kebijakan revolusi hijau. Kebijakan ini diupayakan untuk dapat mengembangkan sektor pertanian yang ada di Indonesia.

Pengertian Revolusi Hijau

Revolusi hijau merupakan kebijakan pemerintah orde baru yang berkaitan dengan pengembangan sektor pertanian Indonesia.

Pengembangan pertanian ini didukung dengan berbagai pengembangan teknologi pertanian yang ada. Untuk dapat mengoptimalkan hasil pertanian, tentunya tidak bisa hanya dengan menggunakan metode lama.

Untuk itu adanya dukungan dari berbagai sistem teknologi yang canggih, diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah untuk mengoptimalkan pengelolaan hasil pertanian. Upaya revolusi hijau ini digalakkan untuk dapat menopang peningkatan hasil produksi baik dari segi kualitas dan kuantitasnya.

Kebijakan revolusi hijau ini juga dapat dikatakan sebagai upaya pengembangan metode pertanian dengan menggunakan cara yang lebih modern.

Dalam hal ini, pemerintah masa orde baru hanya menginginkan adanya peningkatan produktivitas pertanian dengan menggunakan berbagai metode penelitian yang lebih modern.

Ciri-Ciri Revolusi Hijau

Adapun beberapa karakteristik khusus yang menggambarkan revolusi hijau ini. Karakteristik ini tentunya membantu kita untuk lebih memahami kebijakan pertanian milik pemerintah orde baru ini.

Berikut merupakan ciri ciri dari revolusi hijau.

  • Jenis tumbuhan yang ditanam lebih bersifat terspesialisasi atau dapat diartikan sebagai monokultur. Metode ini diharapkan lebih memudahkan pemerintah dalam proses perawatan dan pengelolaannya.
  • Semua jenis bibit tumbuhan yang dipergunakan merupakan bibit unggul pilihan.Yang mana bibit ini tahan akan berbagai jenis penyakit ataupun hama.
  • Pengelolaannya menggunakan teknologi yang canggih. Teknologi ini tentunya telah melewati serangkaian proses untuk dapat meningkatkan hasil produksi pertanian.
  • Lebih optimal dalam hal pemanfaatan lahan kosong.
  • Sangat berorientasi terhadap hasil pertanian yang optimal.

Manfaat Revolusi Hijau

Kebijakan ini dipilih oleh pemerintah orde baru karena manfaatnya yang besar pada peningkatan produktivitas pertanian. Berikut merupakan manfaat yang terkandung dalam kebijakan revolusi hijau.

  • Jenis tumbuhan yang dipilih merupakan tumbuhan jenis unggul yang berumur pendek. Sehingga intesitas penanaman yang harus dilakukan oleh pemerintah menjadi bertambah. Oleh karena itu,banyak tenaga kerja yang diperlukan dalam hal penanaman ini.
  • Sangat membantu petani dalam meningkatkan hasil produktivitasnya.
  • Dukungan teknologi yang canggih dalam peningkatan hasil pertanian ini semakin memotivasi para petani untuk bekerja semakin optimal. Hal ini tidak lain  dan tidak bukan dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  • Dengan dukungan berbagai metode modern dan juga teknologi yang canggih, semakin membuat perekonomian masyarakat menjadi lebih maju dari sebelumnya. Hal itu juga dapat terlihat dari pemanfaatan sumber daya alam yang lebih optimal dan maksimal.

Tujuan Revolusi Hijau

Program revolusi hijau ini secara umum ditujukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Namun, ternyata masih banyak lagi tujuan dari pelaksanaan kebijakan revolusi hijau ini.

Berikut merupakan tujuan dari pelaksanaan revolusi hijau.

  • Mendapatkan jenis tumbuhan dengan bibit unggul dalam durasi waktu yang lumayan singkat.
  • Menekankan pada variasi jumlah dari tumbuhan bibit unggul.
  • Mengoptimalkan berbagai lahan kosong untuk dijadikan sebagai lahan pertanian.
  • Meningkatkan produktivitas beras baik dari sisi kualitas dan kuantitasnya.
  • Lebih meminimalisir pengolahan bibit tumbuhan yang kurang berkualitas.
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian.
  • Mengembangkan dinamika perekonomian masyarakat.

Program Revolusi Hijau

Kebijakan mengenai revolusi hijau ini telah berjalan mulai dari tahun 1969. Saat itu kebijakan revolusi hijau ini masih berkaitan dengan periode pembangunan lima tahun I (Pelita). Untuk mencapai tujuan dari kebijakan revolusi hijau ini, telah disusun 4 program yang berkaitan dengan hal ini.

Tentunya berfokus pada peningkatan produktivitas pertanian, yaitu beras. Berikut ini merupakan empat program yang telah disusun untuk mendukung kebijakan revolusi hijau ini.

  • Intensifikasi Pertanian

Program pertama dari kebijakan revolusi yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian yang ada di Indonesia. Metode peningkatan ini didukung dengan pelaksanan panca usaha tani.

Yang mana dalam pelaksanaannya, panca usaha tani terdiri atas perbaikan terhadap teknik pengolahan lahan, pengaturan sistem pengairan yang ada di lahan, pemilihan bibit unggul, proses pemupukan, dan juga upaya pemberantasan hama pertanian.

  • Eksistensifikasi Pertanian

Metode ini tetap berfokus pada peningkatan produk pertanian yang ada di Indonesia, terutama beras. Metode peningkatan ini dilaksanakan dengan melakukan perluasan terhadap lahan pertanian.

Beberapa lahan hutan yang minim sekali pemakaiannya, lebih dialihfungsikan untuk dijadikan sebagai lahan pertanian.

Tidak hanya hutan, lahan lainnya seperti lahan gambut, padang rumput, dan lainnya yang masih minim penggunaannya akan dialihfungsikan untuk menjadi lahan pertanian. Upaya ini dilakukan untuk lebih memaksimalkan kuantitas dari produk pertanian.

  • Diversifikasi Pertanian

Upaya peningkatan hasil pertanian yang ini, lebih ditekankan pada upaya pengoptimalan penggunaan lahan. Supaya produk yang dihasilkan lebih banyak dan juga beragam, pemerintah lebih memilih untuk menanam berbagai jenis tanaman pokok dalam satu lahan.

  • Rehabilitasi Pertanian

Rehabilitasi pertanian merupakan metode peningkatan yang terakhir. Dimana upaya peningkatan produk pertanian ini dilakukan dengan upaya perbaikan sumber daya pertanian yang ada.

Dalam hal ini pemerintah berharap dapat melakukan perbaikan yang menyeluruh terhadap hasil pertanian.

Yang mana hasil pertanian yang belum optimal atau cacat dapat diperbaiki lagi untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.  Sehingga semua hasil pertanian dapat dipergunakan dengan maksimal tanpa ada yang terbuang sia sia.

Dampak Revolusi Hijau

Kebijakan besar ini, tentunya membawa dampak besar terhadap perkembangan sektor perekonomian dari masyarakat, terutama lebih terfokus dalam sektor pertanian. Berikut merupakan dampak dari revolusi hijau.

Dampak Positif Revolusi Hijau

Berikut merupakan dampak positif dari pelaksanaan revolusi hijau.

  • Lebih meningkakan produktivitas pertanian.
  • Meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia.
  • Mengoptimalkan penggunaan lahan kosong.

Dampak Negatif Revolusi Hijau

Berikut merupakan dampak negatif dari pelaksanaan revolusi hijau.

  • Menurunkan kandungan protein yang ada dalam hasil pertanian.
  • Adanya penurunan dari keanekaragaman hayati.
  • Jenis tanaman unggul yang akan diproduksi cenderung sangat bergantung dengan penggunaan pupuk.
  • Penggunaan pestisida yang berlebihan menyebabkan hama yang resisten.
  • Semakin banyak munculnya kerusakan ekosistem.
  • Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus menyebabkan kerusakan pada struktur tanah.
fbWhatsappTwitterLinkedIn