Daftar isi
Rumah adat Bangka Belitung merupakan rumah adat yang mempunyai sisi unik dan filosofi nya. Bangka Belitung merupakan Provinsi yang berada di sebelah timur dari pulau Sumatera, yang terkenal karena keindahan laut dan kekayaan budayanya.
Dimana provinsi Bangka Belitung merupakan pecahan dari provinsi Sumatera Selatan. Maka dari itulah ciri dan karakteristik dari rumah adatnya hampir sama mirip dengan Sumatera Selatan dan daerah Pulau Sumatera lainnya.
Rumah Adat Bangka Belitung
Rumah adat dari Bangka Belitung memang mendapatkan pengaruh dari kebudayaan Melayu, sehingga beberapa macam bentuk dari rumah adat Bangka Belitung seperti bentuk rumah adat Melayu awal, Melayu Bubung Panjang, dan Melayu Bubung Limas.
Rumah adat Bangka Belitung sendiri mempunyai 3 jenis rumah adat seperti rumah panggung, rumah limas, dan rumah rakit. Berikut ini adalah beberapa jenis rumah adat Bangka Belitung, yaitu:
1. Rumah Panggung
Rumah adat Bangka Belitung yang pertama adalah rumah panggung. Dimana rumah ini dibuat dari kayu, sehingga komponen kayu yang digunakan untuk membuat rumah panggung selaras dengan filosofi kehidupan yang dianut oleh orang Bangka yaitu kesederhanaan.
Sehingga rumah panggung dibuat dengan kesederhanaan. Rumah panggung mempunyai ciri-ciri yang khas dari rumah adat lainnya yaitu bentuk atap yang tinggi dan sedikit miring, serta di rumah ini juga mempunyai jendela yang dibuat banyak.
Selain itu rumah ini tidak memakai cat apapun, sehingga rumah ini akan kelihatan warna aslinya dari kayu yang digunakan. Pada umumnya, rumah panggung mempunyai empat bagian ruangan di dalamnya, seperti :
- Ruang depan untuk menjamu para tamu
- Ruang utama atau induk untuk tempat berkumpul para penghuni.
- Loss untuk penghubung antara kamar-kamar penghuni dengan ruang keluarga. kelua
- Ruangan belakang untuk tempat makan, memasak, tempat penyimpanan, dan kamar mandi.
Akan tetapi, tidak semua rumah ini mempunyai sistem pembagian ruangan seperti diatas. Ada juga yang hanya memiliki dua ruangan saja, yaitu ruang depan dan ruang induk.
Sementara untuk kegiatan mandi dan mencuci mereka melakukannya di sungai dekat rumah.
2. Rumah Rakit
Rumah adat Bangka Belitung yang kedua adalah rumah rakit. Dimana rumah ini dibuat diatas air atau perairan dengan bentuk rumah seperti rakit. Hal ini disebut begitu, karena rumah ini dibuat atas rangkaian-rangkaian balok bambu atau kayu.
Dimana keempat sudut rumah ini akan dipasang tiang yang terbuat dari kayu, sehingga rumah ini tidak berpindah-pindah. Untuk keamanan penghuni rumah, akan dipasang tali rotan, agar rumah ini terikat dengan kuat di tebing sungai. Rumah ini mempunyai bentuk seperti bujur sangkar, yang berukuran kecil.
Atapnya akan dibuat dari daun yang sudah dianyam dan mempunyai 2 pintu yang menuju ke pinggir sungai dan tengah sungai. Untuk akses menuju daratan sendiri, rumah ini akan menggunakan jembatan.
Rumah ini mempunyai keistimewaan yang terjadi karena pembuatan rumah yang sedemikian rupa sehingga rumah akan tetap kokoh walaupun terjadi bencana banjir. Dimana rumah rakit hanya terdiri dari dua ruangan saja.
Satu ruangan untuk kamar tidur dan ruangan lainnya untuk aktivitas penghuni sehari-hari. Untuk dapur sendiri akan terletak di luar rumah, dengan bobot ringan. Agar rumah ini dapat dengan mudah mengapung diatas air.
3. Rumah Limas
Rumah adat Bangka Belitung yang ketiga dan terakhir adalah rumah Limas. Dimana rumah ini di adopsi dari rumah adat asal Sumatera Selatan dan bentuknya akan kelihatan hampir sama dengan rumah panggung Bangka Belitung.
Akan tetapi rumah ini di desain dengan sedikit modern, sehingga rumah ini akan mempunyai banyak ruangan di dalamnya. Rumah ini sendiri dibuat dengan beberapa lantai, yang biasanya akan dibagi menjadi beberapa ruangan atau kekijing.
Berikut ini adalah beberapa bagian lantai dan ruangan dari rumah Limas, yaitu:
- Kekijing pertama disebut pagar tenggalung, yang digunakan untuk menerima tamu.
- Kekijing kedua disebut jogan, untuk digunakan sebagai tempat berkumpul khusus laki-laki.
- Kekijing ketiga untuk digunakan sebagai tempat menerima kerabat yang sudah agak tua.
- Kekijing keempat untuk tempat undangan lebih dekat kekerabatannya dan lebih dihormati, seperti datuk.
- Kekijing kelima disebut gegajah dan merupakan tempat yang sangat luas.
Gegajah sendiri dibagi atas 3 ruangan lagi, yaitu:
- Pangkeng adalah pembatas antar ruangan.
- Amben tetuo adalah tempat keluarga inti dari pemilik rumah.
- Danamben adalah balai musyawarah.
Struktur Rumah Adat Bangka Belitung
Rumah adat Bangka Belitung merupakan rumah adat yang mengadopsi beberapa desain yang berbeda-beda. Salah satunya yang diadopsi adalah Rumah Adat Melayu. Berikut ini adalah struktur secara lengkap dari Rumah Adat Bangka Belitung, yaitu:
- Rumah adat ini memakai bahan-bahan pembuatan rumah dari alam. Bahan alam yang dipakai biasanya memiliki ketahanan yang baik dan tidak mudah rusak dari pengaruh perubahan cuaca.
- Lantai dan tiang rumahnya memakai kayu. Dengan struktural rumah yang akan dibuat menjadi sembilan tiang dan sebuah tiang utama di bagian tengan bangunan rumah ini.
- Tiang utama akan dibuat dengan memakai kayu dengan kualitas tinggi untuk bisa bertahan dalam menopang beban bangunan rumah ini.
- Lantai rumah ini menggunakan kayu, sedangkan atapnya menggunakan rumbia dan ijuk yang mampu menahan air supaya tidak menyebabkan bocor di dalam rumah ini.
Itulah tadi beberapa penjelasan dan filosofi dari Rumah Adat Bangka Belitung. Semoga artikel ini bisa memberikan manfaat dan referensi bagi anda yang ingin membuat rumah ini untuk melestarikan kebudayaan Indonesia.