4 Rumah Adat Maluku, Ciri Khas dan Keunikannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Indonesia kaya akan budaya dan adat istiadatnya, di antaranya terdapat berbagai macam suku yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya adalah Maluku.

Sama halnya dengan daerah lainnya, Maluku juga memiliki rumah adat dengan tatanan yang khas, khusus, dan mengandung berbagai filosofi di setiap unsur bangunannya. Pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan beberapa jenis rumah adat Maluku. Yuk, simak pembahasan berikut ini!

1. Rumah Adat Baileo

Rumah Adat Maluku Baileo

Baileo merupakan rumah adat orang Maluku yang biasanya berada di Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah. Baileo ini dibangun secara khusus hanya untuk melaksanakan berbagai acara adat maupun keagamaan.

Mudahnya, kata Baileo ini mengingatkan kita dengan kata balai. Oleh karena fungsinya tersebut, Baileo dibangun cukup luas dengan tanpa adanya sekat dan biasanya berbentuk rumah panggung berkolong dengan denah persegi.

Pondasi utama dalam membangun Baileo adalah kayu, papa, dan juga daun sagu yang menjadi atapnya. Seiring berkembangnya jaman, pondasinya juga semakin maju. Contohnya kini diganti menjadi semen atau atap seng.

2. Rumah Adat Sasadu

Rumah Adat Maluku Sasadu

Perlu kita ketahui terlebih dahulu, bahwa Sasadu itu sendiri berasal dari kata Sasa – Sela – Lamo yang artinya besar, dan Tatadus – Tadus yang artinya berlindung. Lengkapnya, Sasadu merupakan rumah besar sebagai tempat perlindungan.

Sama halnya dengan Baileo, rumah ini juga berbentuk rumah panggung dengan pondasi yang berasal dari batang pohon sagu serta anyaman daun sagu. Uniknya, Sasadu tidak memiliki dinding penutup dan juga pintu.

Pasak kayu dipilih sebagai pengokoh yang dapat memperkuat sambungan dan tali ijuk, terutama dalam mengikat rangka atap. Sama sekali tak ada paku maupun perekat lainnya yang digunakan dalam membangun rumah ini, melainkan menggunakan berbagai bahan alam.

Sasadu dibangun khusus untuk menjadi tempat pertemuan serta melaksanakan berbagai ritual makan adat Orom Sasadu seperti syukuran panen padi yang diadakan sekali setiap tahunnya.

3. Rumah Adat Hibualamo

Rumah Adat Maluku Hibualamo

Rumah adat yang ketiga adalah Hibualamo yang berasal dari Halmahera Utara. Rumah ini sejak ada sejak 600 tahun yang lalu.

Hibualamo berasal dari kata Hibua yang artinya rumah, dan Lamo yang artinya besar. Uniknya, rumah ini berbentuk delapan sudut dengan paduan berbagai ornamen yang berukir binatang pada bumbungan rumahnya.

Orang Tobaru biasanya menyebut rumah ini dengan sebutan Halu yang artinya adalah bertahan. Sementara orang – orang Loloda menyebut rumah ini dengan sebutan Halu yang artinya kekuatan.

Pola delapan sudut pada bangunan rumah ini memiliki ornamen pada masing – masing bumbungan dan juga tiangnya.

4. Pesona Rumah Adat Maluku

Rumah Adat Maluku

Warisan budaya pada setiap daerah di Indonesia, terutama Maluku memiliki pesona yang luar biasa dan menakjubkan. Warisan budaya dan peninggalan sejarah dapat menjadi ilmu pengetahuan dan dapat memberikan dampak perekonomian terutama dalam hal pariwisata.

Rumah adat Maluku mulai dari Baileo, Sasadu, dan juga Hibualamo memiliki ciri khas, keunikan, dan kegunaannya masing – masing. Seluruh rumah adat yang ada mengandung berbagai ornamen yang memiliki filosofinya masing – masing.

Ciri Khas Rumah Adat Maluku

Rumah adat maluku, khususnya rumah adat Baileo merupakan rumah sebagai tempat tinggal pada umumnya, namun penggunaan khususnya diperuntukkan ketika melaksanakan kegiatan masyarakat maupun sebagai balai pertemuan.

Tak hanya itu, biasanya rumah adat maluku digunakan untuk menyimpan berbagai macam benda peninggalan sejarah seperti pusaka maupun benda keramat yang lain. Berikut beberapa ciri khas rumah adat maluku yang perlu kita ketahui.

  • Struktur bangunan yang cukup koko yang bahan utamanya berasal dari kayu. Dinding dan juga atap rumah ini memanfaatkan tangkai rumbai dan gaba – gaba. Pada bagian dinding didesain terbuka dengan tujuan memudahkan roh leluhur masuk dan keluar dari rumah.
  • Rumah adat Maluku menggunakan papan sebagai lantainya. Dan dalam menyusunnya tidak membutuhkan paku maupun perekat lainnya, melainkan papan murni dengan teknik kunci dan sederhana namun tetap rapi dan kokoh.
  • Ornamennya memiliki nilai – nilai tersendiri. Mulai dari ukiran yang berbentuk anjing, ayam, matahari, bulan, dan bintang dengan maknanya masing – masing. Contohnya ukiran ayam dan anjing melambangkan kemakmuran dan kedamaian.
  • Tiang penyangga rumah adat Maluku berjumlah 9 buah dengan filosofi 5 buah tiang penyangga pada sebelah kanan sebagai perkumpulan antar desa, dan 4 tiang di sebelah kiri.
  • Terdapat batu kerikil yang sengaja diletakkan di depan rumah yang disebut dengan batu pamali. Batu pamali dimaksudkan untuk tempat sesaji roh leluhur yang singgah.

Keunikan Rumah Adat Maluku

Setelah mengetahui apa saja rumah adat Maluku dan ciri khasnya, kami akan membahas mengenai keunikannya. Keunikan dari rumah adat Maluku dapat kita lihat dari berbagai macam ukiran dan ornamen yang ada seperti dua ekor ayam yang saling berhadapan dan diapit oleh anjing di sebelahnya.

Adapun pada bagian atapnya biasanya ukirannya dibuat dengan beragam warna mulai dari merah, kuning, dan juga hitam. Rumah ini biasanya digunakan sebagai balai pertemuan masyarakat maupun acara penting lainnya seperti upacara dan pertemuan adat.

Bukan sembarang tempat tinggal, melainkan sebagai tempat penyimpanan peninggalan pusaka, benda keramat, hingga benda bersejarah lainnya. Oleh karena itu, rumah ini biasanya dibangun dengan ukuran yang cukup besar.

Rumah adat ini sangat dijaga kelestariannya supaya tidak hilang dimakan jaman. Sudah saatnya generasi muda meneruskan budaya cinta tanah air dengan melestarikannya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn