Sejarah Palang Merah Indonesia Terlengkap

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Selama ini kita mengetahui bahwa PMI adalah sebuah badan sosial yang bergerak di bidang kemanusiaan. Namun, kita sendiri jarang mngetahui bagaimana sejarah PMI, sejak bagaimana badan kemanusiaan itu berdiri dan asal muasalnya. Dan berikut ini akan kami bahas Sejarah PMI secara lengkap.

Latar Belakang Palang Merah Indonesia (PMI)

Latar belakang terbentuknya Palang Merah di berbagai negara pada hakekatnya adalah didorong oleh karena tersentuhnya hati nurani manusia yang berbudi untuk menolong sesamanya yang sedang menderita.

Berawal dari hal tersebut, mendorong seorang Jean Hendry Dunant, yang kini dikenal dan disebut sebagai Bapak Palang Merah se-Dunia, pada saat peperangan berkecamuk di Solferino kurang lebih pada tahun 1859. Dan beliau mulai menerjunkan diri dibantu oleh penduduk setempat mem- berikan pertolongan dan merawat korban dengan tulus ikhlas.

Akhirnya berdasarkan cita-cita mulia Sang bapak Palang Merah itu membuat sebuah badan kemanusiaan yang bernama Palang Merah. Sebuah badan yang bertanggung jawab dan bertujuan memberikan pertolongan kepada korban perang, korban bencana, khususnya pada waktu dan di tempat yang sering menimpa di negara-negara Eropa.

Berdirinya Palang Merah Indonesia

Berdirinya Palang Merah Indonesia tidak lepas dari rangkaian serta latar belakang sejak terbentuknya lembaga kemanusiaan ini pada tahun 1870 pada waktu pen- jajahan Belanda dan penjajahan Jepang tahun 1942.

Dan berikut secara singkat sejarah berdirinya Palang Merah di Indeonesia :

Masa penjajahan Belanda dan Jepang :

  • Palang Merah Hindia Belanda (Het Nederlands Indische Rode Kruis) didirikan pada tahun 1870, enam tahun setelah Konvensi Geneva ke I ditanda tangani.
  • Jelas pada waktu itu pimpinan dari Palang Merah Hindia Belanda dipegang oleh orang-orang Belanda, mengingat bahwa pada saat itu Indonesia masih dalam penjajahan.
  • Walaupun demikian sejak tahun 1939 didorong oleh makin timbul- nya rasa kesadaran akan kebangsaan antara lain melalui cita-cita ingin membentuk Palang Merah Indonesia, DR. RCL SENDUK dan DR. BAHDERDJOHAN dua tokoh kebangsaan pada saat itu dengan berani mengemukakan kehendaknya kepada Pemerintah Belanda.
  • Namun gagasan tersebut ternyata mendapat penolakan dari Pemerintah Belanda.
  • Pada tahun 1940, cita-cita tersebut dikemukakan kembali oleh kedua beliau itu dalam Konferensi Palang Merah Hindia Belanda, namun tetap ditolak kembali sampai akhir terjadinya perang dunia kedua, cita-cita untuk membentuk Palang Merah Indonesia belum terlaksana.
  • Pada tahun 1942—1944 ketika penjajahan Jepang, gagasan ini dirintis kembali oleh kedua tokoh tersebut.
  • Namun ternyata ruang gerak bangsa Indonesia pada saat itu justeru semakin sempit, sehingga rencana tersebut masih belum terlaksana sampai timbulnya revolusi Bangsa Indoneisa untuk merebut kemerdekaan.

Setelah Kemerdekaan Indonesia

Sejak Indonesia meraih kemerdekaannya, ini membuat para tokoh kemanusiaan berhasrat kembali untuk mendirikan Palang Merah di Indonesia. Hal itupun disambut dengan baik oleh Presiden Indonesai saat itu, yaitu Bapak Ir. Soekarno.

Maka 17 hari setelah proklamasi kemerdekaan tepatnya pada tanggal 3 September 1945 Presiden R.l. mengeluarkan perintah kepada dr. Boentaran Martoatmodjo yang pada saat itu menjabat Menteri Kesehatan R.l. untuk menjajaki terbentuknya Palang Merah Indonesia.

Pada tanggal 5 September 1945 dr. Boentaran berhasil membentuk Panitia Persiapan Pembentukan PMI terdiri dari lima orang masing-masing dr. Mochtar, dr. Bahder Djohan, dr. Mardjoeki, dr. Sitanala dan dr. Djoehana yang selanjutnya disebut Panitia Lima dengan mempunyai tugas untuk mempersiapkan pembentukan PMI.

Akhirnya, setelah melalui berbagai rintangan, tepat pada tanggal 17 September 1945, terbentuklah PMI. Dan diresmikan oleh Wakil Presiden Dr. Moh. Hatta.

Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan didirikannya Palang Merah Indonesia adalah berupaya untuk dapat membantu meringankan penderitaan sesama manusia apapun sebabnya, tanpa membedakan golongan, bangsa, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam arti luas PMI dilahirkan karena dorongan keinginan disertai dengan tanggung jawab untuk memberikan pertolongan kepada siapa saja yang membutuhkan, tanpa diskriminasi, baik pada masa perang maupun masa damai baik secara Nasional, maupun Internasional. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai adalah untuk melindungi jiwa, kesehatan dan kesejahteraan serta menjamin penghargaan yang layak terhadap umat manusia.

fbWhatsappTwitterLinkedIn