Sejarah Singkat Revolusi Amerika

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Revolusi merupakan perubahan yang terjadi secara cepat baik dalam bentuk perubahan sosial maupun kebudayaan yang berlaku dalam masyarakat.

Soerjono Soekanto, bapak Sosiolog Indonesia berpendapat bahwa revolusi ialah bentuk perubahan sosial. Perubahan sosial ini biasanya didasari oleh planning sosial atau terjadi secara terencana.

Beberapa negara di dunia tercatat telah melakukan revolusi besar yang mampu mengubah tidak hanya sistem di negaranya, namun juga berimbas pada negara lain. Prancis, Tiongkok, dan Amerika merupakan negara-negara yang pernah mengalami revolusi besar dunia.

Berikut ini sejarah singkat revolusi Amerika yang perlu Anda ketahui:

Latar Belakang Terjadinya Revolusi Amerika

Revolusi Amerika berlangsung dari tahun 1765 hingga tahun 1783. Ini bermula saat Inggris memenangkan peperangan melawan Prancis di tahun 1763. Kemenangan ini menghasilkan perjanjian bahwa semua tanah dan koloni Prancis di tanah baru yang disebut Amerika akan jatuh ke Inggris.

Peperangan melawan Prancis yang berlangsung cukup lama atau biasa dikenal sebagai The Seven Year’s War, menyebabkan kas pemerintah Inggris terkuras. Dan untuk mengembalikan kas yang terkuras, Inggris memberlakukan berbagai macam pajak untuk koloni di Amerika.

Beberapa pajak yang dikenakan pemerintah Inggris seperti pajak teh, gula, kertas, cat, gelas dan masih banyak lagi. Tidak hanya mengenakan pajak, Inggris juga memonopoli pasar serta kebebasan berdagang koloni di tanah sendiri, Amerika.

Pada tahun 1765, koloni melakukan protes kepada pemerintahan Inggris akibat biaya pajak yang terlalu tinggi. Selain itu, tidak adanya perwakilan koloni di Parlemen yang dapat memberikan suara koloni membuat mereka merasa semakin dirugikan dengan kebijakan yang diberikan Inggris.

Inggris merasa kebijakan yang diberikan adalah adil. Ini disebabkan hutang yang dimiliki Inggris adalah atas nama koloni saat terjadinya perang di masa yang lampau.

Peristiwa Tea Boston Party

Koloni terus melakukan protes, hingga terjadilah pembantaian Boston pada tahun 1770. Pembantaian Boston merupakan pertarungan antara rakyat koloni dengan tentara Inggris. Pembantaian ini menewaskan serta melukai beberapa rakyat koloni.

Akhirnya Inggris memutuskan untuk mencabut semua kebijakan pajak yang dikenakan, kecuali pajak teh. Koloni menghabiskan 1,2 juta pon teh per tahun untuk diminum. Banyaknya jumlah teh yang dikonsumsi membuat Inggris tetap mengenakan kebijakan pajak akan teh.

Pada tahun 1773, Inggris mendirikan perusahaan bernama British East India Company dan menjual teh ke koloni serta tetap mengenakan pajak teh. Ini membuat koloni semakin marah dan menolak membayar pajak atas teh.

Pada Desember 1773, saat pemerintah Inggris memasukkan teh lewat kapal di pelabuhan Boston, orang-orang koloni melakukan penyamaran sebagai suku Indian kemudian naik ke atas kapal dan melemparkan kurang lebih 342 peti teh ke dalam air.

Peristiwa ini dikenala sebagai Tea Boston Party.

Diperkirakan nilai teh yang ditenggelamkan seberat kurang lebih 45 ton dan seharga hampir $ 1.000.000 dolar. Dibutuhkan lebih dari 3 jam serta 100 orang koloni untuk membersihkan pelabuhan Boston dari tumpahan teh.

Peristiwa Tea Boston Party memicu kemarahan pemerintahan Inggris sehingga pada tahun 1774, semua hak kepengurusan koloni di Massachusetts dicabut serta menutup pelabuhan Boston sampai teh yang hilang dalam peristiwa tersebut dapat terbayarkan.

Perang Revolusi

Perang revolusi sekaligus perang kemerdekaan Amerika Serikat berlangsung dari tahun 1775 hingga 1783.

Pada 18 April 1775, sebanyak 700 tentara Inggris berada di Concord untuk menyita persenjataan serta menghancurkan markas militer koloni. Besoknya, tanggal 19 April 1775 pertempuran antara tentara Inggris dengan 13 koloni Amerika pun pecah.

Pertempuran ini dinamakan sebagai pertempuran Lexington dan Concord (Battles of Lexington and Concord). Dan menjadi pertanda awal terjadinya perang revolusi Amerika.

Setelah pertempuran Lexington dan Concord, pada 17 Juni 1775 Inggris berencana mengirimkan pasukan dari Boston untuk menduduki bukit Bunker. Pihak Amerika yang mengtehaui rencana ini segera mengumpulkan orang-orang untuk membangun benteng dari tanah.

Pertempuran ini dinamakan sebagai pertempuran bukit Bunker (Battle of Bunker’s Hill). Dimenangkan oleh pasukan Inggris, sehingga untuk beberapa saat bukit Bunker, bukit Breed dan semenanjung Charlestown berada dalam kekuasaan Inggris.

Meskipun kalah, pertempuran ini membakar semangat Amerika untuk melawan pasukan Inggris dengan niat yang lebih besar lagi. Selama ini koloni berperang melawan pasukan Inggris hanya untuk mengalahkan pemerintahan Inggris.

Pada tanggal 4 Juli 1776, koloni mendeklarasikan sebuah kemerdekaan, yaitu koloni menjadi bangsa berdaulat yang baru, Amerika Serikat. Tanggal 4 Juli sekarang diperingati sebagai hari kemerdekaan Amerika Serikat.

Inggris berkeinginan untuk mengehentikan pemberontakkan serta berharap Prancis tidak menjadi sekutu Amerika dan tidak bergabung dalam pertempuran karena dapat membahayakan Inggris.

Pada pertempuran Saratoga di tahun 1777 yang dimenangkan oleh Amerika menjadi titik balik dari perang revolusi. Kemenangan ini mampu meyakinkan Prancis, Spanyol dan Belanda untuk menjadi sekutu Amerika.

Sebelumnya di tahun 1776, Prancis, Soanyol dan Belanda sudah membantu Amerika secara diam-diam dengan memberikan bantuan amunisi senjata dan lain-lain.

Namun, setelah kemenangan Amerika di pertempuran Saratoga, ketiga negara ini memutuskan untuk membantu secara terang-terangan dan menjadikan kekuatan militer Amerika seimbang dengan Inggris.

Akhir Perang Revolusi

Keterlibatan Prancis, Spanyol dan Belanda terbukti menjadi kekuatan yang besar bagi Amerika. Pada tahun 1781 pasukan Inggris terpaksa menyerah di Yorktown, Virginia.

Perang terus berlanjut hingga tahun 1782, namun sudah menunjukkan akhir dari konflik. Hingga pada 3 September 1783 di Paris, pasukan Inggris mengakui kemerdekaan Amerika Serikat.

Perjanjian ini disebut sebagai Traktat Paris. Ini mengakhiri perang antar Inggris dan Amerika.

Selain itu di saat yang sama, Inggris juga menandatangani perjanjian damai dengan Prancis dan Spanyol yang juga ikut terlibat dalam perang. Perang revolusi pun berakhir.

Dampak Revolusi Amerika

Berikut ini beberapa dampak revolusi Amerika bagi dunia yang perlu diketahui:

Meskipun keterlebitan Prancis dalam revolusi Amerika menyebabkan negara Prancis mengalami kebangkrutan, akan tetapi ini memicu terjadinya revolusi Prancis.

  • Kesetaraan hak

Dampak revolusi Amerika lainnya adalah mampu memicu kesetaraan hak setiap rakyat. Revolusi Amerika mampu mendobrak konstitusi kerajaan yang semena-mena pada waktu itu dan menyadarkan rakyat bahwa setiap manusia memiliki kesetaraan hak yang sama.

Dampak revolusi Amerika selanjutnya adalah terciptanya sistem pemerintahan yang baru. Rakyat Amerika Serikat memutuskan tidak ingin lagi diperintah oleh raja.

Mereka menginginkan pemerintahan yang demokratis, dipilih oleh rakyat serta kekuasaan yang seimbang sehingga tidak ada pemerintahan yang semena-mena lagi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn