Sekularisme: Pengertian – Ciri dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada hakikatnya, semua manusia memiliki hak untuk memilih agama apa yang akan diyakininya. Kebebasan beragama itupun harus difasilitasi oleh negara. Negara harus menghargai hak setiap rakyatnya untuk memeluk agama yang diyakininya.

Untuk itu sangat diperlukan adanya batasan agama dengan ideologi negara. Yang mana satu sama lainnya tidak dikaitkan. Hal itu tentunya bertujuan untuk lebih menghargai kebebasan masyarakat dalam beragama.

Salah satu negara yang sudah menerapkan prinsip pembatasan ini adalah Indonesia. Sedangkan prinsip mengenai pembatasan antara agama dan juga ideologi disebut dengan sekularisme. Apakah kalian pernah mendengar kata sekularisme ini?

Apa dampak dan penyebab diberlakukannya sistem ini? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai sekularisme.

Pengertian Sekularisme

Pengertian Secara Umum

Sekularisme merupakan salah satu jenis dari ideologi yang telah berkembang di dunia. Namun, ideologi ini sangat jarang diterapkan oleh negara negara yang ada di dunia.

Sekularisme sendiri merupakan ideologi yang berisikan mengenai konsep pemisahan antara kepentingn agama dan juga kepentingan pemerintah.

Secara umum, sekularisme juga dapat diartikan sebagai sebuah perjanjian penting yang berlandaskan pemahaman bahwa kepentingan agama tidak dapat dicampurpadukan dengan kepentingan negara lainnya, seperti politik, ekonomi, dan hubungan hubungan negara lainnya.

Pengertian Menurut Para Ahli

Untuk menambah wawasan kita mengenai sekularisme, berikut ini ada beberapa pengertian dari sekularisme menurut para ahli dan sumber terpercaya lainnya.

  • Menurut George Jacob Holyoake, sekularisme adalah sistem etika yang didasarkan pelaksanaanya pada prinsip-prinsip moral dan independensi dari agama dan supernaturalisme.
  • Menurut H.M. Rasjidi, sekularisme adalah sistem etika filosofis yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kehidupan manusia tanpa menghilangkan kepercayaannya kepada Tuhan, kitab suci, dan hari penghakiman terakhir.
  • Menurut Kristen Harvey Cox, sekularisme merupakan proses pembebasan manusia dari belenggu agama dan metafisika. Yang mana erat hubungannya dengan transfer perhatian dari dunia lain ke dunia saat ini.
  • Menurut Dr. Syamsuddin Arif, sekularisme adalah sebuah pemahaman yang berkaitan dengan pemisahan agama dari urusan duniawi. Agama dianggap terbatas pada urusan ibadah, agama tidak boleh ikut campur dalam urusan duniawi.
  • Menurut Prof. dr. Syed Muhammad Najib, sekularisme dalam pemikiran manusia, dibagi menjadi tiga komponen. Yang mana ketiga komponen itu yaitu pengosongan sifat semua makna spiritual, pernyataan politik dan pengosongan nilai-nilai agama dalam kehidupan.

Faktor yang Mempengaruhi Sekularisme

Perkembangan  pemahaman sekularisme ini tentunya dilatarbelakangi oleh faktor tertentu. Yang nantinya lebih mempengaruhi sudut pandang  mengenai sekularisme ini sendiri.

Berikut merupakan faktor yang mempengaruhi pemikiran sekularisme.

  • Pemahaman mengenai agama.
  • Adanya pemikiran bahwa urusan agama harus dibedakan dengan kelompok urusan lainnya. Sebab kedua hal tersebut sangat berbeda konsepnya.
  • Adanya sudut pandang sekularisme secara psikologis.
  • Adanya latar belakang  sejarah yang berkaitan dengan paham sekularisme ini.
  • Kesesuaian dengan realitas sosial yang ada sekarang.

Ciri-ciri Sekularisme

Adapun karakteristik yang dimiliki oleh ideologi sekularisme ini. Yang mana karakteristik ini yang membantu kita nantinya dalam  memahami sekularisme. Berikut merupakan ciri ciri dari sekularisme.

  • Timbulnya kepercayaan bahwa nilai nilai yang berkaitan dengan urusan agama harus dibedakan dari nilai nilai yang  sifatnya lebih mengatur urusan dunia.
  • Berkaitan dengan tujuan untuk menyebarkan suatu pemahaman melalui prinsip prinsip pragmatisme dan  utilitarianisme.
  • Semua kegiatan yang urusannya dengan pemerintahan tidak ada kaitannya sama sekali dengan pengaruh agama.
  • Antara pemahaman mengenai urusan agama dan juga urusan pemerintahan tidak dikaitkan sama sekali apapun alasannya.

Bentuk Sekularisme

Dalam perkembangannya, sekularisme juga dibedakan menjadi beberapa bentuk. Berikut bentuk bentuk dari sekularisme.

  • Tidak Memikirkan Urusan Duniawi
    Dengan dibedakannya antara urusan agama dan juga urusan pemerintah, membuat beberapa orang yang beranggapan bahwa agama dan pemerintah sudah tidak ada hubungannya lagi. Dalam kata lain, orang yang beragama sudah tidak memiliki urusannya lagi dengan kepentingan pemerintah.
  • Hak Asasi Manusia Sebagai Dasar Hukum
    Dalam perkembangannya, negara memperlakukan semua masyarakatnya sesuai dengan haknya masing masing. Agar tidak terjadi tumpang tindih, dalam memimpin negaranya pemerintah lebih memilih untuk menggunakan hukum tertulis seperti HAM dan UU.
  • Sekularisme Sebagai Budaya
    Dalam hal ini, sekularisme diartikan sebagai sebuah pemahaman yang dikaitkan dengan perkembangan trend pada saat ini. Yang mana pemahamannya lebih condong ke gaya hidup, cara bergaul, dan cara berkomunikasi satu sama lain.
  • Sekularisme Dalam Bidang Pendidikan
    Perkembangan sekularisme ini sebenarnya telah dimasukkan ke dalam dunia pendidikan. Salah satunya telah diwujudkan dengan masuknya pengetahuan mengenai filsafat ke dalam bangku perkuliahan.
  • Sekularisme di Media Massa
    Paham sekularisme ini juga mulai diterima adanya oleh masyarakat. Hal tersebut diwujudkan dengan berbagai kebebasan yang dimiliki oleh masyarakat dalam mengekspresikan pahamnya dan juga ideologinya. Selain itu, perkembangan paham sekularisme ini juga telah didukung dengan rasa toleransi yang dimiliki oleh masyarakat.
  • Hubungan Interaksi Antara Pria dan Wanita
    Hubungan interaksi yang telah terjalin antara pria dan wanita sudah menjadi sebuah hal yang lumrah. Apabila dikaitkan dengan pemahaman agamais hal tersebut merupakan sebuah larangan. Namun, apabila dilihat secara kepentingan negara hal itu biasa saja.

Contoh Sekularisme

Berikut merupakan contoh tindakan tindakan sekularisme.

  • Tidak mencampuradukan antara urusan organisasi dan juga urusan agama.
  • Tidak menyalahkan agama sama sekali, apabila terjadi sebuah pelanggaran yang dilakukan oleh seseorang.
  • Pelaksanaan hukum tidak akan memihak sama sekali dengan urusan agama.
  • Penggunaan sistem perekonomian yang sifatnya kapitalis.
  • Adanya sebuah larangan mengenai penggunaan jilbab kepada karyawan perusahaan swasta.

Dampak Sekularisme

Penetapan sekularisme dalam sebuah negara tentunya sangat berdampak pada berbagai aspek kehidupan berbangsa dan juga bernegara. Berikut dampak negatif dan dampak positif dari penerapan sekularisme.

Dampak Positif

Berikut merupakan dampak positif dari penerapan sekularisme.

  • Meminimalisir terjadinya konflik kepentingan yang mengatasnamakan agama.
  • Mencegah adanya penyalahgunakan unsur atau aturan kitab suci yang digunakan untuk mengatur pemerintahan.
  • Mendorong para masyarakat dan aparatur pemerintah yang lain untuk berfikir lebih rasional dalam penetapan kebijakan dan aturan. Terlebih yang sangat erat kaitannya dengan kepentingan masyarakat.
  • Menghindari adanya konflik antar agama, akibat kesenjangan yang terjadi.
  • Menghindari diskriminasi agama tertentu.

Dampak Negatif

Adapun dampak negatif dari pelaksanaan sekularisme ini.

Cara Mengatasi Sekularisme

Agar tidak semakin meluas pemahamannya, paham sekularisme ini harus dihentikan dari aspek masyarakat yang terkecil. Berikut merupakan cara mengatasi sekularisme.

  • Adanya pemahaman mengenai keseimbangan antara kepentingan duniawi dan juga akhirati.
  • Tidak terlalu fanatik dengan paham keyakinan yang dianut. Sehingga menganggap kepentingan dunia tidak terlalu penting.
  • Menyadari bahwa, selain umat beragama kita juga seorang warga negara yang memiliki kewajiban atas negara.
  • Melaksanakan semua kepentingan dunia dan agama sesuai dengan porsinya. Dalam artian tidak berlebihan.
  • Menyadari bahwa dunia dan akhirat sama sama memiliki peranan penting.
fbWhatsappTwitterLinkedIn