Seni Lukis Surealisme : Pengertian, Ciri, Tokoh, Contoh Karya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Surealisme sesuai dengan namanya dari kata realisme yang berarti kenyataan. Pada dasaranya seni lukis surealisme adalah suatu aliran yang menggambarkan kontradiksi yang cukup kentara antara konsep mimpi dan kenyataan dengan gambar yang secara langsung menunjukkan objek nyata dalam situasi yang tidak mungkin seperti antara mimpi dan alam bawah sadar manusia pada umumnya.

Pengertian seni luksi surealisme

Secara harfiah seni lukis surealisme adalah keadaan dimana suatu karya lukis tertuang dari ide yang berupa sutu keadaan atau kejadian tidak mungkin menjadi mirip sesuai dengan realita atau kenyataan dan dituangkan pada sebuah kanvas.

Surealisme sendiri mulanya bukan berasal dari seni lukis. Kelahiran surealisme pertama kali ada dalam dunia seni sastra berupa tulisan aliran surealisme pada abad ke-20. Barulah seiring dengan perkembangan jaman surealisme memasuki dunia seni lukis.

Dalam ilmu psikologi, aliran seni lukis surealisme sendiri dipercaya mendekati teori psikologi yang dikemukakan oleh Freud. Hal ini disampaikan bawah lukisan yang dihasilkan akan menyampaikan maksud atau mengeksplorasi alam bawah sadar, yakni citra mimpi manusia sebagai ekspresi keinginan manusia itu sendiri.

Alam bawah sadar atau pemikiran bawah sadar dan mimpi pada penyampaian lukisan ini dimaksudkan untuk menunjukkan kebutuhan dan keinginan manusia yang sebenarnya. Tetapi terkubur di alam bawah sadar karena tekanan sosial dan hal-hal lain yang tidak manusia itu sendiri tidak ingin mengungkapkan secara gamblang.

Sekalipun lukisan tersebut adalah buah pemikiran atau perasaan tersembunyi, bukan berarti apa yang sebenarnya diinginkan atau diinginkan seseorang adalah sesuatu yang negatif. Banyak sekali hasil karya aliran surealisme yang sekalipun beridekan hasil dari pemikiran. Atau dari perasaan yang tersembunyi dan atau mimpi malah menghasilkan maksud yang memiliki makna mendalam tentang kehidupan dijaman tersebut.

Karya-karya aliran ini berasal daripada ide surealisme yang tidak lepas sebagai seni dan diimbangi dengan keteraturan untuk menampilkan dan memiliki elemen menakjubkan di setiap gambarnya. Citra surealisme tidak pernah terjadi dalam pikiran manusia, pembangunan citra surealisme sendiri tentunya bermula dari perasaan manusia yang dituangkan sesuai keadaan kenyataan sesuai dengan jaman lukisan tersebut dilukiskan.

Selain menempatkan benda-benda aneh, surealisme juga menambahkan pesan moral didalamnya meskipun sangat aneh dan bisa saja sulit untuk dimengerti atau dipahami dengan sekali atau sekilas melihat hasil karya aliran ini.

Surealisme sendiri mulai diperkenalkan pada tahun 1920-an bersamaan dengan berkembang pesatnya aliran seni sastra surealisme pada tahun tersebut. Aliran seni lukis ini sendiri merupakan yang paling banyak digunakan oleh seniman pada jamannya. Beberapa nama seniman surealistik adalah Artefak, André Breton dan Guillaume Apollinaire.

Lukisan surealis pertama kali dibuat di Paris dan kemudian disebarluaskan di berbagai wilayah Eropa hingga akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Konsep surealisme adalah aliran yang ada di bawah kesadaran manusia, sehingga gambarannya tidak realistis tetapi memiliki keunikan sendiri yang enak untuk dinikmati oleh para penikmat seni lukis.

Pesan dan kesan yang ditampilkan pelukis tampak seolah tidak nyata tetapi memiliki makna yang begitu mendalam. Hasil karya seni lukis aliran ini juga menjadi salah satu bukti perkembangan industri di benua Eropa yang saat itu sedang berkembang dengan begitu pesatnya.

Ciri-Ciri Karya Lukis Surealisme

Seni lukis surealisme sama dengan seni lukis aliran lainnya yang memiliki suatu ciri-ciri. Dari banyaknya hasil karya para seniman aliran surealisme dapat dirangkum menjadi suatu ciri khusus lukisan aliran surealisme. Berikut ini adalah beberapa ciri dari aliran surealisme yang perlu diketahui:

  • Seni lukis surealisme memiliki suatu kontras yang tinggi, sebagai contoh banyak sekali hasil karya seni lukis surealisme yang melukiskan adanya suatu wujud yang besar dan berdampingan secara langsung dengan wujud yang kecil.
  • Jika hanya dilihat secara sepintas seolah-olah karya lukis surealisme terkesan seperti sebuah fantasi pelukisnya, namun jika dilihat secara mendalam karya lukis aliran ini tetap berpegangan pada referensi yang ada di dunia nyata.
  • Sudah menjadi terkenal bahwa seni lukis surealisme memiliki pencitraan seolah seperti dalam subuah mimpi alam bawah sadar manusia.
  • Seni lukis surealisme selalu menghadirkan suatu pengamatan objek yang dalam dunia nyata sekalipun hasil tampak lukisannya seolah dalam kondisi yang tidak ada dalam dunia nyata.
  • Banyak pendapat yang menyatakan bahwa ciri-ciri seni lukis surealisme adalah permainan sebuah imaji yang ada dalam alam mimpi dan dituangkan dalam alam nyata atau alam sadar manusia.

Pada dasarnya gambar-gambar yang terbentuk pada aliran surealisme menjalin suatu kerja sama dengan gambar lain yang menghasilkan gambar yang berbeda tetapi tetap sangat berharga. Teknik yang digunakan untuk menggambar surealisme sendiri adalah imajinasi bawah sadar seseorang yang kemudian dituangan atau diwujudkan dalam alam sadar manusia.

Hal tersebut diwujudkan dengan menggambar gambar seperti mimpi yang abstrak. Ada bentuk moral yang menceritakan bagaimana orang melihat gambar tersebut. Jadi jika tampak aneh atau berbeda dengan bentuk realism, gambar surealisme tetap memiliki makna yang mendalam.

Sejarah Surealisme

Surealisme sendiri adalah suatu aliran yang pertama kali lahir dari dunia seni sastra Kelahiran aliran seni lukis surealisme pertama dipercayai bermula dalam tahun 1920-an. Hal ini dibuktikan melalui karya berdasarkan Andre Breton pada goresan pena Manifesto Surealisnya dalam tahun 1924.

Pada karyanya, Andre melukiskan syarat akan unsur surealisme melalui goresan pena. Pada tahun yang sama seni sastra surealisme telah memiliki kemajuan yang begitu pesat, sedangkan seni lukis surealisme baru mengalami kelahirannya.

Kemudian akhirnya aliran karya seni surealisme berhasil berkembang karena seni sastra ke seni rupa. Jadi aliran seni surealisme pertama kali lahir berasal dari seni sastra yang kemudia merambah ke seni rupa terutama seni lukis.

Karya seni surealisme terus berkembang hingga akhir popularitasnya tanpa ada yang mengetahui kapan aliran ini dapat dihentikan. Banyak perdebatan tentang kapan tepatnya genre karya seni ini berakhir. Sebagian ahli seniman dan sejarah beropini bahwa genre ini berakhir dalam perang global ke-2.

Sebagian yang lainnya beropini bahwa seni lukis surealisme tidak akan pernah berakhir karena masih banyak para seniman yang mengembangkan aliran seni lukis surealisme.

Akan tetapi terdapat pula yg beropini bahwa kematian Andre Breton dalam tahun 1966 sebagai akhir berdasarkan seni surealisme. Namun, ada pula perdebatan yang menyatakan bahwa beberapa ahli mengklaim bahwa genre surealisme sendiri muncul dari tahun 1917 melalui karya Giorgio de Chirico.

Pada karyanya Chirico yang menghadirkan pemandangan trotoar kota yang tampak seperti gaya halusinasi. Chirico akhirnya menyerah pada gaya melukisnya, tetapi karyanya mendesak Max Ernst untuk mengadopsi gaya yang sama.

Seperti hampir semua sekolah seni pada umumnya, surealisme adalah produk baru dari era sejarahnya. Aliran ini ini muncul dari reruntuhan Dadaisme, yang memberontak terhadap zona nyaman yang diciptakan oleh kelas menengah.

Pada saai itu Dadais tidak setuju dengan kepuasan kelas menengah, dimana sampai dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kelas menengah adalah kelas tersempit di zona nyamannya sendiri. Hingga masyarakat kelas menengah itu sendiri tidak menyadari bahwa sebenarnya kelas itu adalah salah satu kelompok yang paling dirugikan dalam kehidupan masyarakat modern.

Hal ini menjelaskan bagaimana Dadais mencoba menarik kelas menengah menjauh dari ide umum dengan ide yang sangat tidak biasa. Surealisme masih mengadopsi ide ini, tetapi membawa gambaran imajinatif mimpi ke objek nyata.

Di sisi lain, Dadais menunjukkan sesuatu yang mengejutkan, tidak disengaja, atau tidak biasa di mata publik karena citranya yang buruk. Seni surealisme ini akan selalu ingin membebaskan pikirannya dari batas praktis yang telah diciptakan oleh masyarakat modern.

Ada kontroversi di antara sejarawan tentang akhir sekolah ini. Menurut sejarawan, aliran surealisme berakhir setelah Perang Dunia II saat gerakan seni kontemporer lainnya mulai meluas.

Selain itu, ada beberapa yang berpendapat bahwa kematian André Breton pada tahun 1966 menjadi tanda berakhirnya gerakan surealisme. Di sisi lain, menurut pendapat lain, tren ini terus berlanjut hingga hari ini dan sangat tercermin dalam seni rupa kontemporer.

Unsur-Unsur Surealisme

1. Unsur Mitos

Mitos atau yang biasa dikenal dengan mite adalah suatu folklor yang isinya berupa kisah yang bersetting lampau dan biasanya mengandung penafsiran tentang alam semesta, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang punya cerita atau penganutnya. Mitos sendiri biasanya berasal dari cerita tradisional yang dikenal dari mulut ke mulut.

Pada dasarnya mitos merupakan sebuah ungkapan dari dalam jiwa manusia. Tiap manusia pastinya mempunyai ketakutan di dalam dirinya yang sesuai dengan kepercayaannya. Sementara di dalam surealisme, para senimannya akan menampilkan mitos-mitos tersebut.

Lukisan dari hasil karya tersebut sebagian besar dipercayai oleh penikmatnya dan sebagai lainnya tidak mempercayainya hanya menyukai keindahannya. Dengan memasukkan mitos dalam suatu karya seni aliran ini, nilai sebuah seni dari karya surealis akan semakin bertambah.

2. Mimpi

Para seniman surealisme seringkali menuangkan apa mimpinya sebagai hasil karyanya. Hal ini dipercaya sebagai salah satu jalan terbaik untuk mengungkapkan suatu hal yang berasal dari alam bawah sadar.

Unsur mimpi dianggap sebagai inspirasi untuk menciptakan atau merealisasikan dalam bentuk karya nyata. Mimpi dianggap sebagai sumber ide bagi para seniman surealisme untuk mengembangkan apa yang dianggap abstrak menjadi suatu hal yang dapat diwujudkan secara kasat mata.

3. Metamorfosis

Dalam dunia surealisme metamorfosis biasanya akan menggunakan teknik automatic, frottage , drawing, fumage, decalcomania, cadavre exquis, dan teknik pengembangannya. Teknik automatic atau otomatis adalah teknik yang biasanya digunakan oleh para seniman dimana biasanya langsung menggambar di atas kanvas apa yang sedang dirasakan.

Frottage adalah aktivitas ketika seorang seniman membuat permukaan lukisan yang memiliki tekstur dan menggosoknya menggunakan bahan yang lembut seperti krayon. Dalam dunia surealisme yang dimaksud adalah seniman menggosok sampuan kuasnya yang membetuk tekstur pada lembar kanvas menggunakan cat minyak.

Drawing adalah penggunaan teknik menggambar yang khas ala seniman aliran surealisme. Fumage adalah gambaran berupa asap yang biasanya sering kali dijumpai pada lukisan aliran surealisme. Decalcomania adalah penggambaran sosok manusia yang tidak seperti bentuk manusia umumnya atau lebih tampak seperti stiker.

Cadavre exquis adalah penggambaran seniman aliran surealisme pada suatu bentuk tubuh yang indah. Bentuk tubuh yang sering digambarkan oleh seniman surealisme adalah bentuk tubuh manusia.

Tokoh dan Karya Lukis Surealisme

Tokoh dalam aliran surealisme di dunia terhitung dengan jumlah yang cukup banyak. Hal ini mengingat aliran ini lahir dimasa adanya perkembangan dalam segala bidang yang cukup pesar. Di bawah ini adalah beberapa tokoh dari aliran surealisme yang mempunyai pengaruh cukup besar dalam pergerakan seni Surealis. Tokoh-tokoh seniman aliran surealisme tersebut, antara lain:

1. Rene Magritte

Rene Magritte

Rene Magritte adalah seniman aliran surealisme yang lahir pada tanggal 21 November 1898. Magritte adalah sosok seniman yang merupakan salah satu seniman asal Belgia dan paling terkenal di abad ke-20. Magritte memperoleh banyak sekali pujian dan sanjungan atas pendekatannya yang sangat istimewa terhadap aliran surealisme.

Sekalipun menjadi sosok seniman yang ternama, Magritte sebelumnya menghabiskan waktu hingga bertahun-tahun untuk bekerja mendesain dan memproduksi cover buku untuk menunjang kehidupannya.

Salah satu hal yang menjadi daya tarik Magritte adalah keberadaan kaum kelas menengah, yaitu kaum yang menghabiskan hampir sebagian besar waktunya untuk bekerja dan menghabiskan uang mereka untuk bertahan hidup.

Pandangan Magritte terhadap kaum tersebut adalah menganggapnya kurang miskin untuk mendapatkan subsidi dari pemerintah, tapi juga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti rumah. Kehidupan tersebut dilambangkan oleh Magritte melakui lukisan pria yang mengenakan topi bowler. Lukisan tersebut terkenal dengan nama Golconda.

Golconda

Pada lukisan dengan judul Golconda menampilkan sebuah adegan hujan manusia. Dimana semua orang terlihat hampir identik atau mirip satu sama lain dan menggunakan pakaian yang sama, lengkap dengan topi bowler.

Sekalipun demikan, pria-pria yang ada di lukisan tersebut dilukiskan seolah-olah hanya melayang karena tidak adanya indikasi gerakan yang tersirat. Latar belakang dari lukisan tersebut adalah kawasan yang ada di pinggiran kota yang mirip dengan kawasan dimana Magritte tinggal.

Magritte juga menggunakan pakaian dengan cara yang sama, yaitu seperti orang-orang yang ada di lukisan tersebut. Topi bowler merupakan sebuah topi yang biasa digunakan oleh kaum kelas menengah pada jaman tersebut.

Hal yang menjadi titik penafsiran atau interpreatsi yang diproduksi yaitu bahwa Magritte ingin menonjolkan garis batas antara individualitas dan asosiasi atau kelompok yang sudah hilang dan kabur di masa modern ini.

Semua pria menggunakan pakaian yang sama, mempunyai fitur atau bentuk serta pakaian tubuh yang serupa, dan semuanya melayang secara bersamaan di tempat yang sama. Kebebasan individu sudah hilang, padahal hal tersebut adalah salah satu dasar dari Hak Asasi Manusia (HAM) untuk mengekspresikan dirinya sendiri dengan cara yang mereka inginkan.

2. Frida Kahlo

Frida Kahlo

Simbolisme visual yang berasal dari rasa sakit fisik yang Ia alami dalam upaya untuk lebih memahami penderitaan emosional sering kali digunakan oleh seniman Frida Kahlo. Hal ini juga didukung dengan kondisi Kahlo yang memang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah sakit.

Dari semenjak kecil, Kahlo sudah menderita polio yang membuat kakinya tidak seimbang. Penyakit inilah yang membuat Kahlo merasakan sakit sepanjang hidupnya. Sebelum Kahlo hadir dalam dunia seni, ada banyak para seniman pria yang meniliti bahasa kematian, kehilangan, dan juga kesendirian yang ada dalam suatu lukisan surealisme.

Kahlolah seniman wanita pertama yang membedah dan menemukan arti dari bahasa lukisan yang diteliti para kaum pria tersebut. Tidak hanya itu saja, Kahlo juga tidak hanya masuk ke ranah simbolisme yang umum saja, namun Ia juga memperluas hal itu dengan cara membuat simbol miliknya sendiri.

Berkat semua pemikiran dan karya yang dihasilkan Kahlo tidak hanya dikategorikan sebagai seorang seniman surealisme. Kahlo juga menjadi salah satu tokoh pergerakan seni feminis. Hasil karya Kahlo menjelaskan sudah banyak membuat simbol atau ikon yang khas yang dipakai sepanjang karirnya, termasuk rambut, hewan, dan pita.

Kahlo berhasil menciptakan cara baru untuk membahas mengenai aspek dari identitas wanita, sekalipun yang paling kompleks. Tidak hanya menjadi seniman yang hebat, Kahlo juga menjadi sosok seorang yang banyak dikagumi karena pribadinya yang unik. Potret dari wajah Kahlo yang juga sangat ikonik yaitu dengan ciri khas alis tebal dan bersatu.

Hal ini tentunya juga mempunyai pengaruh besar untuk seniman lainnya. Sampai sekarang, masih banyak seniman kontemporer yang menggunakan citra potretnya untuk dipakai sebagai referensi karya-karnyanya.

the wounded dear

Salah satu lukisan Frida Kahlo yang menampilkan sosok hibrida antara rusa dan manusia yang merupakan potret wajah sang pelukis. Kahlo sendiri menempatkan dirinya menjadi makhluk yang seolah tidak berdaya dan terluka karena anak panah yang menancap di seluruh tubuhnya. Pada lukisan tersebut si makhluk hibrida ini terlihat seperti sedang diburu di hutan.

Jika dilihat mendalam dalam adegan yang ada dilukisan tersebut, Kahlo menegaskan bahwa dirinya masih hidup. Sekalipun pada gambar tersebut terlihat jelas bahwa ada banyak anak panah yang menancap di sekujur tubuhnya perlahan-lahan pasti akan membunuhnya.

Makhluk hibrida tersebut terlihat dengan jelas menggunakan anting-anting mutiara, seakan-akan menyoroti keinginannya untuk menjadi seorang wanita lainnya yang mungkin bisa hidup lebih lama karena tidak menderita penyakit seperti dirinya. Kahlo sendiri juga terlihat dengan jelas menunjukkan keinginannya untuk hidup lebih bebas di alam terbuka.

Kahlo tidak menggambarkan dirinya sebagai seekor rusa jantan yang memiliki tanduk besar. Hal tersebut menunjukkan spiritualitasnya terhadap pemikiran feminis. Seperti halnya keadaan satir terhadap kondisi dunia seni yang selalu dikuasai oleh seorang pria.

Pada saat itu sangat jarang sekali ada wanita yang mendapatkan tempat untuk menjadi seniman. Pada lukisan ini, Kahlo juga menunjukkan ketertarikannya untuk mengapresiasi seniman besar lainnya yang ada di masa lalu. Lukisan tersebut diasosiasikan dengan lukisan yang bertema St. Sebastian yang mempunyai adegan serupa, yaitu anak panah yang menancap diseluruh tubuh.

3. Salvador Dali

Salvador Dali

Diantara para dunia seniman surealisme, Salvador Dali merupakan salah satu seniman Surealis yang paling terkenal, dominan, dan juga produksi di era abad ke-20. Sebutan sebagai pioner seniman yang mengetahui bahwa keteran komersil juga dibutuhkan untuk seorang seniman juga tersemat di Dali.

Tidak hanya dalam dunia seni lukis, Dali juga menyelami media seni lain seperti seni grafis, seni pahat, seni periklanan, seni desain, sastra, film, dan yang cukup terkenal adalah kolaborasi yang dilakukan bersama dengan Luis Buñuel dan Alfred Hitchcock.

Kepriadian Dali juga tidak kalah menariknya untuk diulas selain keahlian tekninya di dunia seni lukis. Dali juga terkenal karena kepribadiannya yang eksentrik dan flamboyan. Dalam penggunaan awal morfologi organik, karya yang Dali hasilkan selalu memiliki membawa ciri khas seniman Spanyol, Pablo Picasso dan Joan Miro.

Lukisannya itu juga menunjukkan ketertarikannya terhadap seni klasik dan renaisans. Hal tersebut tampak jelas melalui gaya hiper realistik dan pemakaian simbolisme religius di dalam karyanya.

the persistance of time

Salah satu lukisan Dali yang cukup terkenal adalah lukisan dengan judul The Persistence of Time. Lukisan ini memiliki simbol ikonik yang cukup unik. Lukisan tersebut menampilkan berbagai macam jam dinding dan juga weker yang terlihat meleleh.

Di dalam lukisan ini, Dali membuat sebuah benda yang seharusnya keras menjadi terlihat lunak. Adanya pohon yang tampak seperti tumbuh di atas blok kayu yang mirip seperti sebuah meja menambah kesan kontras yang terjadi antara realita dan dunia mimpi.

Tampak jelas dalam gambaran Dali horison yang terlihat luas tapi tampak kosong, ditambah dengan tebing yang digambarkan secara jelas walaupun jaraknya tidak dekat, membuat latar belakang lukisan menjadi terlihat seperti di dunia mimpi, atau hanya ilusi. The Persistence Of Time, atau keteguhan waktu tampaknya memang menjadi sorotan utama di dalam karya ini.

4. Roby Dwi Antono

Roby dan lukisan ciri khasnya

Salah satu seniman lukis dengan aliran surealisme yang berasala dari Indonesia dan sangat terkenal dikancah mancanegara adalah Roby Dwi Antono. Seniman muda kelahiran Ambawarawa ini namanya sendiri jarang terdengar di Indonesia, namun berbagai karyanya telah dipajang diberbagai pameran seni berkelas dunia.

Roby sendiri pertama kali menciptakan karyanya pada tahun 2011. Roby mengambil aliran seni surealisme karena terinspirasi dari Mark Ryden. Hal unik yang menjadikan ciri khas karya Roby dalam karyanya adalah kehadiran seekor kelinci yang disebutnya sebagai kincy.

Karyanya yang menjadi debut pertamanya adalah karya dengan judul The House and Space Yogyakarta pada tahun 2012 yang digelar pada acara Bazaar Art Jakarta. Kemudian, berlanjut pada tahun 2016 hasil karya Roby lainnya dipamerkan pada acara Fundamental 2.0 yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang.

Serta baru-baru ini pada bulan Mei 2022 Roby menjadi satu-satunya seniman lukis asal Indonesia yang memperoleh kesempatan untuk mengisi pada acara art collaboration project di Parco Osaka, Jepang dengan lukisan yang berjudul Mickey Mouse Now and Future.

5. Juan Miro

Juan Miro adalah salah satu pelukis aliran surealisme yang memiliki kelahiran Barcelona, Spanyol. Miro lahir pada 20 April 1893. Juan Miro mulai menekuni dunia senia lukis pada tahun 1918. Barulah pada tahun 1925 Juan Miro memutuskan pindah ke Perancis dan menekuni dunia seni lukis surealisme.

The Tilled Field

Adapun rekan sesama alirannya seperti Bretton menganggap bahwa Miro adalah pelukis yang paling surealis pada tahun 1928. Gaya dan aliran yang diciptakan oleh Juan Miro sendiri lebih mirip seperti otomatic psikis yang hampir mirip aliran abstrak.

Beberapa karya lukis Miro yang terkenal antara lain Tilled Field (1921-1922), Catalan Landscape (1924), Harlequin’s Carnival (1928), Dog Barking The Moon (1926), dan masih banyak karya lainnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn