Biologi

Serat Pangan: Pengertian, Sumber dan Manfaat

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pengertian Serat Pangan

Serat pangan merupakan bagian dari bahan pangan yang tidak dapat dihidrolisis atau dicerna oleh enzim-enzim pencernaan.

Serat pangan dikenal juga sebagai serat diet (dietary fiber) adalah bagian dari tumbuhan yang dapat dikonsumsi dan tersusun dari karbohidrat yang memiliki sifat resistan terhadap proses pencernaan dan penyerapan di usus halus manusia serta mengalami fermentasi sebagian atau keseluruhan di usus.

Pengertian lain dari serat makanan adalah suatu komponen karbohidrat kompleks yang dapat dicerna oleh mikro bakteri pencernaan, tetapi tidak bisa dicerna oleh enzim pencernaan.

Serat juga merupakan nutrizi non-gizi yang tidak menghasilkan energi dan gizi karena tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan.

Jenis Serat Pangan

Berdasarkan kelarutannya, serat pangan terbagi menjadi dua yaitu:

  • Serat pangan yang terlarut (soluble dietary fiber), termasuk dalam serat ini adalah pektin dan gum merupakan bagian dalam dari sel pangan nabati.
  • Serat pangan tidak terlarut (insoluble dietary fiber), termasuk dalam serat ini adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin, yang banyak ditemukan pada serealia, kacang-kacangan, dan sayuran.

Sedangkan serat pangan yang didasarkan pada fungsinya dibagi menjadi 3 fraksi utama, yaitu:

  • Polisakarida struktural yang terdapat pada dinding sel, yaitu selulosa, hemiselulosa dan substansi pekat.
  • Non-polisakarida struktural yang sebagian besar terdiri dari lignin.
  • Polisakarida non-struktural, yaitu gum dan agar-agar.

Sumber Serat Pangan

Berikut merupakan sumber serat pangan yang ada pada berbagai bahan pangan:

Jenis Bahan PanganJenis JaringanKomponen Serat Pangan yang Terkandung
Buah-buahan dan sayuranTerutama jaringan parenkim dan beberapa jaringan terlignifikasiSelulosa, substansi pektat, hemiselulosa dan beberapa glikoprotein Selulosa, lignin, hemiselulosa dan beberapa jenis glikoprotein  
Serealia dan hasil olahannyaJaringan parenkimHemiselulosa, selulosa, ester-ester fenolik dan glikoprotein
 Jaringan terlignifikasiSelulosa, heiselulosa, substansi pektat dan glikioprotein  
Biji-bijian selain serealiaJaringan parenkimSelulosa, hemiselulosa, substansi pektat dan glikoprotein
 Jaringan dengan penebalan dinding endospermaGalaktomanan, sejumlah selulosa  
Aditif pangan Gum guar, gum arabik, gum alginat, karagenan, gum xantham, selulosa termodifikasi, pati termodifikasi, dll.

Manfaat Serat Pangan

  • Mencegah Gangguan Gastrointestinal

Supaya fungsi gastrointestinal menjadi lebih baik dan sehat, perlu adanya konsumsi serat pangan. Hal ini dikarenakan, dengan mengkonsumsi serat pangan yang cukup, kandungan air dalam feses akan mengalami peningkatan sehingga dapat menghasilkan feses yang lembut, tidak keras, dan dapat dikeluarkan dengan lancar.

  • Mengontrol Berat Badan atau Kegemukan (obesitas)

Serat yang dapat membantu mengurangi resiko obesitas adalah serat larut (soluble fiber). Karena pada serat pangan larut (pektin serta beberapa hemiselulosa) memiliki kemampuan untuk dapat mengikat air, sehingga dapat membentuk cairan yang kental di dalam saluran pencernaan.

Hal ini dapat membuat waktu untuk mencerna di dalam lambung lebih lama, sehingga dapat memberi rasa kenyang lebih lama juga.

Selain itu, adanya kandungan serat kasar pada suatu makanan juga dapat mengurangi terjadinya suatu obesitas, karena mengandung kalori, kadar gula, dan lemak yang rendah.

  • Menanggulangi Penyakit Diabetes

Selain kemampuan untuk mengikat dan menyerap air, serat juga memiliki kemampuan untuk mengikat glukosa. Hal ini baik bagi penderita diabetes karena dapat mengurangi kandungan glukosa dalam tubuh.

Pencegahan kenaikan glukosa dalam darah juga dapat dilakukan dengan diet cukup serat yang akan menyebabkan terjadinya kompleks karbohidrat dan serat, sehingga daya cerna karbohidrat akan berkurang.

Kemampuan serat pangan dalam mengikat air menyebabkan konsentrasi senyawa karsinogen dalam usus besar menjadi lebih rendah.

Selain itu, dengan mengkonsumsi pangan yang tinggi serat juga dapat mengurangi waktu transit makanan di dalam usus.

Diketahui bahwa penyebab dari kanker kolon karena adanya kontak antara sel dalam usus besar dengan senyawa karsinogenik dengan konsentrasi tinggi dalam waktu yang lebih lama.

  • Mengurangi Tingkat Kolesterol dan Penyakit Kardiovaskuler

kadar kolesterol dalam darah akan menurun hingga 5% atau lebih dengan mengkonsumsi serat pangan, hal ini dikarenakan sifat serat larut air yang akan memerangkap lemak di dalam usus halus.

Selain itu, produk akhir dari kolesterol (garam empedu) dapat diikat oleh serat sehingga dapat dikeluarkan bersamaan dengan feses.