Skala Waktu Geologi

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Geologi masih dalam ruang lingkup geografi yang fokus tentang bumi beserta dengan struktur lapisannya. Sebagai makhluk yang tinggal di bumi, kita perlu mempelajari bumi dan juga usianya. Usia bumi biasanya dihubungkan dengan berbagai kejadian dan fenomena alam yang terjadi.

Usia bumi yang semakin menua, dianggap menjadi semakin lemah dan semakin banyak kejadian yang terjadi seperti bencana alam. Dengan berbagai cara para ilmuwan berusaha untuk memperkirakan usia bumi, yang pastinya tak lepas dengan skala waktu geologi.

Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai skala waktu geologi. Berikut penjelasannya.

Pengertian Skala Waktu Geologi

Skala waktu geologi adalah skala yang membantu para ahli geologi beserta ilmuwan dalam menjelaskan sebuah hubungan maupun keterikatan terjadinya sebuah peristiwa yang tercatat dalam sejarah bumi.

Adanya skala waktu geologi memudahkan para ahli dan ilmuwan dalam mengubungkan kejadian masa lampau dan menghubungkannya dengan kejadian atau fenomena yang terjadi pada masa sekarang ini.

Perlu kita ketahui bahwa bumi mengalami adanya pergerakan maupun perubahan. Hal tersebut dapat dilihat dengan terjadinya pergerakan lapisan yang ada pada batuan maupun lempeng bumi seperti gempa bumi.

Secara sederhana, skala waktu geologi adalah penanggalan yang berfungsi untuk mempelajari sejarah bumi kita ini dari waktu ke waktu, bukan hanya hari, tahun, atau abad, melainkan jutaan tahun.

Skala waktu geologi sangat penting dan membantu manusia ketika sedang mengukur maupun menentukan umur bumi serta mengaitkan sebab akibat dari sebuah peristiwa maupun fenomena yang ada dalam sejarah bumi.

Skala waktu geologi terbagi menjadi dua jenis antara lain skala waktu relatif dan juga skala waktu absolut. Keduanya memiliki beberapa perbedaan. Berikut penjelasan mengenai kedua jenis skala waktu ini.

Skala Waktu Geologi

  • Skala Waktu Relatif

Skala waktu yang pertama adalah skala waktu relatif yang merupakan skala waktu yang berguna dalam menentukan urutan lapisan – lapisan pada batuan yang ada di bumi lengkap dengan evolusi yang terjadi dalam kehidupan organisme yang ada di masa lampau.

Skala waktu relatif terbentuk berdasarkan terjadinya peristiwa – peristiwa yang terjadi seiring berjalannya perkembangan ilmu geologi itu sendiri. Pada abad ke – 18 hingga abad ke – 19 di Eropa, skala waktu relatif ini mulai dikembangkan untuk pertama kalinya.

Menurut skala waktu relatif, bumi dikelompokkan menjadi Eon atau dapat disebut juga dengan Masa. Kemudian Eon atau Masa dibagi lagi menjadi Era atau kurun. Setelah itu, era dibagi dikelompokkan menjadi Period atau zaman. Dan yang terakhir, Period dibagi lagi menjadi Epoch atau Kala.

Oleh karena itu, perlu kita tegaskan bahwa beberapa istilah nama seperti Paleozoikum atau Kenozoikum merupakan nama yang memiliki artinya sendiri – sendiri, dan bukan hanya sebuah kata tanpa makna.

Di dalam skala ini, fosil dari makhluk hidup purba digunakan menjadi dasar dan patokan dari skala waktu geologi. Semua nama yang ada pada Eon dan Era yang diakhiri dengan ‘zoikum’ merupakan penanda bahwa kala itu sedang pada kisaran waktu tersebut yang masih sangat erat dengan kehidupan binatang.

  • Skala Waktu Absolut

Skala waktu yang kedua adalah skala waktu absolut atau yang dapat disebut juga dengan radiometrik. Skala waktu absolut merupakan skala yang ditetapkan sesuai dengan pelarikan radioaktif yang didapatkan dari beberapa unsur kimia yang ada dalam berbagai jenis batuan.

Skala ini mulai berkembang menjadi ilmu pengetahuan fisika dalam menjawab dan memecahkan berbaagai macam permasalahan yang muncul dalam bidang geologi. Penemuan unsur radioaktif membantu ilmuwan dan ahli geologi dalam menentukan umur batuan baik ribuan hingga milyaran tahun.

Mineral yang mengandung berbagai macam unsur radioaktif secara alami membantu para ahli geologi beserta ilmuwan dalam menghitung umur sebuah batuan secara absolut dalam rentang ukuran waktu tahunan.

Sekarang kita sudah mengetahui dua jenis skala waktu geologi yang menjadi dasar atau pijakan bagi para ahli geologi dan ilmuwan dalam mengaitkan waktu, usia bumi, serta fenomena apa saja yang pernah terjadi dan tercetak di dalam sejarah.

Kedua skala memiliki perbedaan yang telah diuraikan di atas yang dapat digunakan untuk memperkirakan usia bumi. Adapun beberapa cara dalam memperkirakan usia bumi antara lain dengan menggunakan fosil dari makhluk purba dan juga dengan menggunakan isotop radioaktif dari kandungan kimia dalam batuan.

Ketika menggunakan fosil untuk menentukan usia bumi, pengukuran skala waktu relatif dijadikan sebagai dasar. Fosil – fosil tersebut dapat diambil dari berbagai makhluk purba baik binatang hingga bakteri sekalipun.

Sedangkan ketika menggunakan isotop radioaktif pada kandungan kimia yang terdapat di dalam batuan, akan memperkecil resiko kesalahan hasil penentuan.

Skala waktu geologi membantu pembagian skala besar hingga kecil dalam sejarah bumi mulai dari kurun, masa, zaman, dan kala.

Kurun sendiri terbagi menjadi dua jenis. Kurun prakrambium merupakan zaman ketika belum ada kehidupan yang secara nyata, sedangkan kurun fanerozoikum didasarkan pada kurun dengan sudah adanya kehidupan yang nyata.

Pada kurun prakrambium sendiri dibagi menjadi tiga antara lain hadean, Arkeozoikum, dan juga Proterozoikum. Sedangkan dalam kurun fanerozoikum dibagi menjadi beberapa zaman yakni zaman paleozoikum, zaman mesozoikum, zaman kenozoikum yang masing – masing terbagi menjadi beberapa kala.

fbWhatsappTwitterLinkedIn