Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Storyboard, berikut pembahasannya.
Pengertian Storyboard
Storyboard terdiri dari kata story yang artinya cerita, dan board yang artinya papan. Sehingga, secara umum storyboard adalah kumpulan dari sketsa gambar yang disusun dengan berurutan yang disesuaikan dengan ide atau naskah agar cerita yang akan di sampaikan dapat diterima dengan mudah.
Menurut KBBI adalah suatu media yang berisi cerita yang bentuknya berupa gambar-gambar berurutan yang merangkai cerita.
Menurut para ahli:
Halas : rangkaian gambar yang di buat dengan cara manual berguna untuk memberikan gambaran ataupun penjelasan suatu jalan.
Luther : sebuah deskripsi pada scene dengan tujuan untuk menggambarkan atau menjelaskan sebuah objek multimedia dan perilaku dengan jelas.
Christiano : suatu outline dan draft dari produksi dengan gambar yang beruntun.
Sejarah Storyboard
Storyboard pertama kali di kembangkan di studio Walt Disney pada tahun 1930. Perkembangan storyboard di disney berawal dari revolusi buku-buku komik yang terbentuk sketsa cerita yang telah di buat sejak tahun 1920 yang bertujuan untuk menggambarkan konsep mata pelajaran kartun animasi pendek.
Dalam buku The Story Of Walt Disney (Hendry Holt 1956) Diane disney miller menjelaskan bahwa storyboard pertama di ucapkan pada tahun 1933.
Storyboard pertama kali di buat oleh seorang animator bernama Webbsmitt. Ide tersebut di ambilnya dari gambar adegan pada lembaran kertas yang terpisah lalu di susunnya pada papan buletin untuk membuat urutan cerita.
Selanjutnya Studio Waltherlantz production pada awal tahun 1935 menjadi studio kedua yang mulai mengembangkan sketsa ceriat menjadi storyboard.
Pada tahun 1936 Halman, Ising dan Leon SCHLESINGER juga menerapkan konsep storyboard. Akhirnya, sejak tahun 1937-1938 hampir semua studio menggunakan storyboard sebagai pengganti sketsa cerita.
Tujuan Storyboard
Berikut ini adalah tujuan dari storyboard:
Untuk mempercepat dan mempermudah pembuatan film, baik film yang pendek maupun film dengan durasi yang panjang.
Sebagai alat untuk mempermudah orang lain memahami alur dari isi cerita yang akan di sampaikan.
Memudahakan para pembuat film dalam memvisualisasikan ide yang di kembangkanya.
Membantu untuk menjelaskan sebuah narasi dari cerita.
Memandu tim yang terlibat dalam pembuatan baik untuk sutradara, aktor maupun untuk para crew.
Fungsi Storyboard
Fungsi storyboard secara umum adalah:
Memberikan penjelasan tentang alur dari sebuah cerita dengan menggunakan gambar. Di dalamnya terdapat alur cerita yang lengkap mulai dari awal cerita, tengah cerita, sampai akhir dari cerita.
Storyboard juga berfungsi untuk media perencanaan pembuatan video pendek bahkan untuk film.
Storyboard berfungsi untuk memudahkan pembuat film untuk membuat film dan memahami dari skenario yang akan diceritakan.
Manfaat Storyboard
Membantu pembuatan film agar lebih cepat selesai.
Membantu agar sebuah film terlihat lebih artistik.
Membantu memberikan tata letak secara detail dari setiap adegan dalam film.
Bagian Judul yang berisi mengenai Judul, Episode, Scene, dan Halaman.
Bagian Sub Judul yang terdiri atas penjelasan Take shot, Panel, Squence, Lokasi, dan Setting Waktu.
Bagian Visual yang terdiri atas gambaran adegan dengan menyisipkan visual atau foto, grafis, dll. Selain itu juga terdiri atas teks yang akan ditampilkan di layar, atau Anda dapat membuat bagian lain untuk teks.
Bagian Audio yang terdiri atas uraian audio yang akan melengkapi seperti nama dari file musik atau rekaman, dan atau efek suara (SFX) yang akan bermain di layar masing-masing.
Bagian Dialog/Action dimana komponen ini berisi detil aktion dan pergerakan kamera (framing, angle) serta dialog adegan (jika ada).
Bagian Properties merupakan komponen yang berisi tentang penjelasan artistic, property, wardrobe, dan Timing/durasi.
Prinsip Storyboard
Kreatif Yaitu prinsip yang menekankan keaslian dan keunikan karya. Apabila jalan cerita masih dirasa datar, storyboard berfungsi untuk menyempurnakannya dengan beberapa penambahan atau pengurangan supaya jalan cerita lebih hidup. Selain itu, penggambaran karakter dan latar cerita dalam storyboard harus luwes dengan garis yang dinamis.
Komunikatif Storyboard bisa dipersepsikan sebagai sebuah komik tanpa dialog (callouts). Oleh karena itu, komposisi angle, garis, dan pewarnaan harus mewakili prinsip ini. Dalam prinsip ini, seorang Storyboard Artist/Visualizer harus memperhatikan ekspresi karakter, garis bantu gerakan, dan komposisi latar tempatnya.
Efektif dan efisien Storyboard yang baik harus memegang prinsip yang ketiga yaitu efisien dan efektif. Seorang visualizer disarankan untuk tidak menghabiskan waktu berlama-lama demi detil-detil kecil dalam sebuah gambar. Prinsip ini mengharuskan seorang visualizer untuk berani membuang detil kecil, demi ide cerita yang mudah dipahami.
Estetis Prinsip ini menuntut seorang Storyboard Artist untuk menyajikan gambar dengan rasa dan keindahan.
Proses Pembuatan Storyboard
Berikut adalah cara membuat storyboard dalam film pendek.
Memilih media Kita bisa menggunakan papan putih yang dibagi – bagi perkolom untuk menggambarkan setiap adegan, namun ukuran yang digunakan haruslah yang lumayan besar. Jika ingin menggunakan software, kita dapat menggunakan Adobe Illustrator, storyboardthat.com, Microsoft PowerPoint, Amazon’s Storyteller, atau inDesign untuk membuat template storyboard dalam bentuk vertikal maupun horisontal.
Membuat daftar kronologi cerita Seperti halnya dalam komik, storyboard yang kita buat juga harus memuat kronologi cerita secara runtut dan tentunya logis. Setiap adegan juga harus dapat menggambarkan dengan jelas tentang waktu dan tempat terjadinya, serta suasana yang ada.
Menentukan jalan cerita Setiap adegan dalam storyboard juga harus mampu menjelaskan cerita secara keseluruhan. Ingatlah bahwa inti storyboard adalah untuk memberikan kejelasan visual dan untuk membuat setiap penonton memiliki pemahaman yang sama. Jika film yang kita buat berdurasi pendek, maka perhitungkanlah berapa banyak adegan yang sudah harus mampu melukiskan jalan cerita secara keseluruhan.
Isi deskripsi Agar setiap adegan pada storyboard kita dapat menggambarkan cerita yang ada pada setiap adegan, tulislah deskripsi bagian – bagian terpenting dari setiap adegan yang ada. Hal – hal tersebut bisa berupa latar belakang, suasana, waktu, tempat, atau pelengkap lainnya yang nantinya ada saat proses pengambilan gambar.
Membuat desain dan sketsa gambar Mulailah membuat adegan dengan menggambar pada storyboard. Karena namanya adalah sketsa, sehingga kita tidak harus menyelesaikan setiap gambar dengan sempurna. Perhatikan juga komposisi, sudut pengambilan gambar oleh kamera, jenis pengambilan film / shot, properti, aktor, dan juga efek khusus yang ada dalam setiap adegan film pendek kita.
Menambahkan informasi dan deskripsi penting Informasi penting ini dapat berupa dialog yang terjadi pada setiap adegan, dan juga berapa lama waktu pengambilan gambar tersebut. Kitajuga bisa memberikan nomor pada setiap kolom yang ada agar mudah dijadikan referensi ketika storyboard itu didiskusikan dengan orang lain.
Memberi sentuhan akhir Pada tahap akhir, berikan sentuhan akhir berupa pengembangan storyboard, pewarnaan, atau juga berpikir dalam tiga poin perspektif. Saat proses pengambilan gambar, berdirilah sedikit jauh dari kamera, dan kemudian berdirilah lebih dekat. Gambar yang lebih jauh dari kamera harus terlihat lebih kecil dengan kaki yang lebih tinggi, dan gambar yang lebih dekat dengan kamera harus terlihat lebih besar dengan kaki yang lebih rendah.