Kewirausahaan

Tagline: Pengertian – Fungsi dan Jenisnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Diantara faktor penting dalam upaya meningkatkan branding sebuah merek atau bisnis adalah tagline. Tagline bukan hanya kalimat singkat tanpa arti, namun tagline juga berfungsi sebagai alat marketing atau pemasaran yang dapat mendukung langkah promosi dalam meningkatkan brand awareness.

Lantas, apa sebenarnya tagline itu dan bagaimana cara untuk membuatnya?. Berikut adalah pembahasannya.

Pengertian Tagline

Secara umum, yang dimaksud dengan tagline adalah kalimat singkat dan mudah diingat yang digunakan untuk mempromosikan sebuah merek dagang atau bisnis. Tagline pada umumnya muncul bersama dengan logo bisnis.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa pengertian tagline sebagaimana yang disampaikan oleh para ahli:

  • Nuradi et al. (1996:56) menyatakan bahwa tagline merupakan kalimat singkat sebagai penutup teks inti yang menyimpulkan secara singkat tujuan komunikasi suatu iklan.
  • Eric Swartzm menyebutkan bahwa tagline merupakan susunan kata yang ringkas, diletakkan mendampingi logo dan mengandung pesan brand yang kuat ditujukan kepada audience tertentu.
  • Schenck (Kholilurrahman, 2015) menyebutkan bahwa tagline adalah sebuah iklan atau slogan atau motto dalam bentuk frasa menyerupai merek untuk mengartikan dengan cepat positioning dan merek produk yang diiklankan

Ismiati (dalam Andini, 2016:31) menyebitkan bahwa peran tagline dalam sebuah iklan merupakan sebuah hal yang teramat penting untuk dapat membantu menanamkan sebuah produk yang diiklankan kedalam benak konsumen.

Ciri-ciri Tagline

Secara umum, sebuah tagline memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagai berikut:

  • Berupa tulisan yang singkat, jelas, dan mudah diingat.
  • Biasanya panjang kalimat sebuah tagline tidak lebih dari 8 kata.
  • Isinya mewakili sebuah merek dan menjadi pembeda dengan merek atau brand lainnya.

Sementara itu, menurut Darno (Abiromo Baskorohito, 2014) sebuah tagline memiliki tiga indikator, yaitu sebagai berikut :

  • Familiarity (Mudah Diingat)
  • Differentiation (Berbeda)
  • Message of Value (Nilai Yang Terkandung Dalam Pesan).

Jenis Tagline

Ada 5 jenis tagline, yakni sebagai berikut:

Tagline Imperative

Tagline Imperative adalah jenis tagline yang berupa kalimat imperative atau kalimat perintah. Tujuan dari tagline jenis ini adalah untuk mengajak orang melakukan suatu aksi terkait dengan produk atau jasa bisnis tersebut.

Contohnya: “Santai, ada Sanken” atau “Just Do It!”

Tagline Superlative

Tagline Superlative merupakan jenis tagline yang menyebutkan keunggulan merek dengan nada berani dan menantang, sehingga terkadang terkesan agak provokatif.

Contohnya: “Yamaha Semakin di Depan”

Tagline Deskriptif

Tagline Deskriptif adalah jenis tagline yang memberikan penjelasan mengenai merek produk atau layanan Anda. Biasanya, penjelasan tersebut berupa kelebihan atau keunikan produk.

Contohnya: “Save Money, Live Better

Tagline Spesifik

Tagline Spesifik merupakan jenis tagline yang menonjolkan keunggulan tertentu dari sebuah produk atau jasa yang tidak dimiliki oleh kompetitor dengan nada netral.

Contohnya: “Permen wangi ya Relaxa.”

Tagline Provokatif

Tagline Provokatif merupakan jenis tagline yang berupa ajakan atau tantangan pada publik.

Contohnya: “Oli kamu Top One juga kan?”

Manfaat Tagline

Berikut adalah beberapa manfaat dari tagline:

  • Sebagai salah satu cara untuk merepresentasikan visi dan misi bisnis atau produk kepada konsumen.
  • Untuk memperkat brand identity dan brand awareness.
  • Sebagai pembeda dengan bisnis atau produk kompetitor.

Contoh Tagline

Berikut adalah beberapa contoh tagline dari merek-merek produk yang sudah dikenal luas:

  • Apple memiliki taglinethink different”. 
  • Brand kosmetik Wardah  memiliki tagline feel the beauty”. 
  • Nokia sempat merajai pasar posel dunia dengan taglinenya yang terkenal “Connecting People”.
  • Produk elektronik LG dengan taglineLife’s Good”.
  •  Produk Mie Instant Indomie yang terkenal dengan tagline “Indomie Seleraku”

Cara Membuat Tagline

Sebuah tagline yang efektif akan mampu meningkatkan brand awareness. Untuk itu, dibutuhkan sejumlah tips tentang bagaimana membuat tagline yang bagus.

Berikut adalah cara yang harus dilakukan dalam membuat tagline bisnis atau produk:

  • Jelas dan singkat
    Sebuah tagline hendaknya berisi pesan yang jelas, singkat, dan mudah diingat.
  • Sesuaikan dengan produk atau layanan yang ditawarkan
    Meskipun kalimat tagline singkat, namun harus disesuaikan dengan jenis produk yang ditawarkan. Hal ini dikarenakan sebuah tagline diciptakan agar konsumen lebih mudah mengenali produk atau layanan apa yang ditawarkan.
  • Tonjolkan keunggulan produk
    Buat tagline yang bisa menonjolkan keunggulan produk. Di samping itu, tagline juga dapat mewakili apa tujuan dari produk tersebut.
  • Kenali target konsumen
    Hal yang juga harus diperhatikan adalah menyesuaikan tagline dengan target konsumen dari produk atau jasa yang ditawarkan. Misalnya, apakah produk itu khusus untuk wanita atau untuk pria, tentunya tagline yang dibuat perlu disesuaikan.
  • Bersifat ajakan (Persuasif)
    Buatlah tagline yang bersifat mengajak atau persuasif.
  • Lakukan brainstorm
    Supaya tagline yang dibuat lebih efektif, jangan terlalu terburu-buru dalam menyusunnya. Luangkanlah waktu untuk melakukan brainstorming. Tulis semua ide yang muncul, dan kemudian pilihlah apa yang terbaik dari semua itu.
  • Jujur dan apa adanya
    Tagline memang dibuat untuk menonjolkan sebuah produk. Namun, sebisa mungkin hindari kata-kata yang bermakna klaim sepihak. Hal ini demi mencegah munculnya ekspektasi tinggi yang pada akhirnya justru akan membuat konsumen kecewa.
  • Hindari meniru tagline
    Sebuah tagline merupakan sesuatu yang unik dan mempresentasikan sebuah produk atau bisnis. Oleh karena itu, hindarkan dari meniru tagline produk atau bisnis lain.
  • Membangun perasaan tertentu
    Diantara indikator tagline yang baik yaitu bisa membuat pembacanya merasakan suatu perasaan tertentu, baik itu perasaan senang, sedih, atau lucu. Hal tersebut akan membuat konsumen mengasosiasikan perasaan tersebut dengan produk atau bisnis tersebut.
  • Perlengkap dengan logo
    Diantara hal yang dapat memaksimalkan tagline adalah logo. Maka lengkapilah tagline yang dibuat dengan logo yang seirama dengan tagline.

Perbedaan Tagline dan Slogan

Tagline dan slogan adakalanya sering disamakan karena keduanya memiliki fungsi yang serupa, yakni untuk meningkatkan brand awareness. Namun, sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang mendasar.

Tagline bisa dikatakan sebagai logo dalam bentuk verbal. Tagline juga digunakan sebagai frasa yang diasosiasikan dengan sebuah brand atau merek, sehingga sebuah tagline sudah seharusnya mampu mengingatkan pendengar atau pembacanya terhadap brand atau produk yang bersangkutan. Tagline juga harus mampu menggambarkan identitas brand atau merek. Frasa yang digunakan cenderung fleksibel dan unik sehingga lebih mudah diingat.

Sementara slogan  pada umumnya menggunakan frasa yang mengandung ajakan, deskripsi produk, atau sesuatu yang terkait dengan target konsumen. Slogan juga berupa kalimat singkat yang dipakai untuk campaign atau memasarkan suatu produk.