Daftar isi
Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) merupakan salah satu taman nasional di Indonesia yang terletak di di Pulau Lombok, Nusa tenggara Barat. TNGR memiliki keindahan panorama alam, aneka ragam flora dan fauna serta berbagai macam destinasi wisata.
Sejarah Taman Nasional Gunung Rinjani
Taman Nasional Gunung Rinjani memiliki sejarah yang panjang. Jauh sebelum ditetapkan menjadi taman nasional, Gunung Rinjani ditetapkan sebagai kelompok hutan Rinjani pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Pada tahun 1941 pemerintah Hindia Belanda menetapkan kawasan Gunung Rinjani sebagai kawasan suaka margasatwa.
Pada tahun 1990, Taman Nasional Gunung Rinjani resmi ditetapkan berdasarkan surat pernyataan menteri kehutanan pada bulan Maret 1990.
Penentapan TNGR tersebut bersamaan dengan puncak pekan konservasi alam nasional ke-3 di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Status Taman Nasional diperbarui pada tahun 1997 dan pada tahun 2005 berdasarkan surat keputusan Menteri Kehutanan.
Mitos Taman Nasional Gunung Rinjani
Gunung Rinjani dan beberapa yempat yang ada di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan daerah yang dianggap keramat untuk umat Hindu.
Berdasarkan legenda, terdapat penguasa Gunung Rinjani yang bernama Dewi Anjani. Dewi Anjani merupakan anak dari Resi Gotama dan Dewi windradi.
Selain legenda Dewi Anjani, terdapat juga mitos Segara muncar yang konon katanya adalah istana makhluk gaib.
Masyarakat suku Sasak mempercayai bahwa puncak Gunung Rinjani adalah puncak semu. Puncak Gunung Rinjani yang sesungguhnya tidak dapat dilihat oleh manusia.
Kondisi Alam Taman Nasional Gunung Rinjani
Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) termasuk dalam administratif daerah Lombok Barat Lombok Timur, dan Lombok Tengah provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kawasan TNGR memiliki kondisi topografi yang bergunung-gunung dan kontur bergelombang. Juga terdapat lembah dan lereng berbatu curam yang memisahkan gunung gunung tersebut.
TNGR memiliki ketinggian 500 m hingga 3726 mdpl. Memiliki curah hujan yang cukup tinggi sekitar 2000 hingga 4000 mm per tahun pada bagian selatan dan tengah.
Sementar pada bagian timur memiliki curah hujan 1200 mm per tahun. Hal ini menyebabkan daerah timur TNGR dianggap memiliki kecenderungan kering.
Didalam kawasan TNGR terdapat berbagai ekosistem seperti semak belukar, Padang sabana, hutan primer dan sekunder, hutan tanaman dan pegunungan.
Sumber air di Taman Nasional Gunung Rinjani adalah danau Segara Anak dan sungai Kaliputih. Selain itu juga ada sungai Lekok reak, jurit, dan Amor-amor.
Masalah Lingkungan Taman Nasional Gunung Rinjani
Seperti pada taman nasional yang lain, Taman Nasional Gunung Rinjani juga mengalami beberapa masalah lingkungan.
Kebakaran hutan menjadi salah satu masalah karena kemarau panjang dan kelalaian pengunjung.
Pada tahun 2019 terjadi kebakaran hutan di wilayah Jempong pokok dan luas kebakaran diperkirakan mencapai 8 hektar.
Gunung Rinjani merupakan gunung yang banyak dituju para pendaki dari dalam dan luar negeri. Hal tersebut memiliki dampak positif dan juga negatif.
Dampak negatif dari banyaknya pendakian mendatangkan masalah lingkungan yang diakibatkan perilaku pembuangan sampah pada jalur pendakian Gunung Rinjani. Sampah merupakan masalah utama di Gunung Rinjani dan kawasan TNGR.
Para pendaki dan porter cara membuang sampah tidak pada tempatnya sehingga mengancam kelestarian dan fungsi Taman Nasional Gunung Rinjani.
Semakin populernya kawasan TNGR, terdapat beberapa wacana pembangunan untuk tujuan pariwisata. Hal tersebut perlu dilakukan penelitian mendalam agar tidak merusak alam di TNGR.
Flora dan Fauna Taman Nasional Gunung Rinjani
Taman Nasional Gunung Rinjani memiliki beragam kekayaan flora dan fauna. Pengunjung TNGR akan dengan mudah menemukan berbagai jenis keanekaragaman hayati bahkan tanaman langka.
1. Flora
Terdapat berbagai macam flora di TNGR seperti Jelutung (Laportea stimulans), Pohon Beringin (Ficus benjamina), Dedurenan (Aglaia argentea) dan Jambu-jambuan (Syzgium sp).
Selain itu juga terdapat jenis anggrek endemik yaitu P. Lombokenesis dan Perisstylus rintjaniesis.
Sementara di kawasan yang memiliki ketinggian kurang dari 1000 mdpl terdapat beberapa jenis flora seperti mimba (Azadirachta argentea), randu hutan (Gossampinus heptophylla) dan lambudu (Lasianthus).
Flora yang berada pada ketinggian diatas 1000 mdpl seperti Sentul (aglaia), garu (Dysoxylum), dedurenan (aglaia argentea), bangsal (engellhardita spicata), gelagah, malaka, meneni, lumur jenghot dan malela.
Tanaman yang berada di puncak gunung Rinjani umumnya adalah vegetasi flora yang didominasi rumput dari berbagai spesies.
Di kawasan puncak Gunung Rinjani terdapat bunga edelweis. Semakin naik ke puncak Gunung Rinjani kondisi tanahnya tandus, satu, dan berpasir.
Pada bagian selatan kawasan TNGR terdapat daerah yang mengalami reboisasi. Daerah reboisasi tersebut banyak ditanami pohon mahoni, pohon nangka, suren, kayu manis dan kemiri.
2. Fauna
Terdapat mamalia endemik di TNGR yaitu Musang Rinjani (Parodoxurus Hermaproditus Rinjanicus) dan Celepuk Rinjani (otus jolandae).
Mamalia endemik tersebut merupakan spesies yang dilindungi dan di konservasi untuk menjaga keberlangsungannya.
Selain fauna endemik, di kawasan TNGR juga dapat dijumpai fauna seperti Kijang (Muntiaxus Muntjak nainggolani), Lutung Budeng (Trachypathexus auratus javanica), dan kelelawar buah (macroglossus minimus).
Ada juga babi hutan, landak (hystrix javanica), rusa (cervus timorensis), dan monyet ekor panjang (macaca fascicularis). Juga terdapat beberapa jenis reptil di kawasan TNGR.
Destinasi Wisata dan Kegiatan
Terdapat beberapa destinasi wisata di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Destinasi yang ada di TNGR dapat dituju melalui beberapa jalur pendakian.
Mendaki, berkemah, memancing dan menikmati panorama alam adalah kegiatan utama yang dapat dilakukan di beberapa destinasi wisata di Taman Nasional Gunung Rinjani.
Berikut destinasi wisata dan kegiatan yang ada di Taman Nasional Gunung Rinjani:
1. Gunung Rinjani
Gunung Rinjani merupakan gunung kedua tertinggi di Indonesia yang memiliki ketinggian 3726 mdpl. Terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Gunung Rinjani menjadi favorit para pendaki dari seluruh Indonesia bahkan mancanegara karena memiliki keindahan alam yang memukau. Dibutuhkan waktu pendakian kurang lebih tiga hari untuk mencapai puncak Gunung Rinjani.
Gunung Rinjani termasuk kedalam jenis Gunung berapi kerucut (aktif).
2. Savana Sembalun
Savana Sembalun yang berada di Sembalun Lawang merupakan salah satu savana di Indonesia.
Menjadi salah satu jalur pendakian menuju puncak Rinjani, pendaki akan menikmati keindahan Savana Sembalun sepanjang 6 km.
Savana Propok dan Bukit Kondo Sembalun juga memiliki pemandangan yang sangat indah sehingga banyak dituju oleh para wisatawan.
3. Gunung Barujari
Gunung Baru Jari merupakan anak Gunung Rinjani yang terjadi setelah letusan pada tahun 1994.
Gunung Barujari terletak di tengah-tengah danau Segara Anak. Memiliki ketinggian 2.376 mdpl, lebih rendah dari Gunung Rinjani yang memiliki tinggi 3.726 mdpl.
Pernah beberapa kali meletus pada tahun 2016, Gunung Barujari melontarkan abu vulkanis setinggi 2000 meter.
4. Danau Segara Anak Rinjani
Danau Segara Anak Rinjani adalah danau yang berada di kawasan Gunung Rinjani. Tepatnya di daerah Desa Sembalun Lawang, kecamatan Sembalun, Lombok Timur.
Danau Segara Anak merupakan danau air panas yang terletak di kawah Gunung Rinjani. Danau ini terlihat memiliki air berwarna biru. Danau ini merupakan salah satu Danau tertinggi di Indonesia.
Kegiatan menarik yang bisa dilakukan di danau Segara Anak adalah berkemah disekitar danau dan memancing.
5. Air Terjun Panas Danau Segara Anak
Terdapat sumber air panas di Danau Segara Anak. Ada dua tempat sumber air panas, yang pertama di Danau Segara Anak itu sendiri dan yang kedua berbentuk air terjun.
Pengunjung lebih baik tidak berenang atau loncat dari atas air terjun karena memiliki kedalaman yang cukup dalam.
Sumber air panas lain yaitu Aik Kalak, Pinggiran Danau Segara Anak dan beberapa gua.
6. Air Terjun Penimbungan
Air Terjun Penimbungan disebut juga dengan nama Air Terjun Penimbungan Torean. Disebut demikian karena air terjun ini berlokasi di Dusun Torean, Desa Sembalun Lawang, Lombok.
Air terjun ini memiliki ketinggian kurang lebih 100 meter yang berlokasi di lereng utara Gunung Rinjani atau tepatnya di Sembalun Lawang.
Keindahan Air Terjun Penimbungan hanya bisa dilihat dari kejauhan karena akses menuju lokasi sangat terjal. Air Terjun Penimbungan berada di 1156 mdpl.