Daftar isi
Taman Nasional Way Kambas merupakan taman nasional yang terletak di provinsi Lampung. Taman Nasional Way Kambas adalah kawasan konservasi alam bersama taman nasional lain yang terletak di provinsi yang sama yakni Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Taman Nasional Way Kambas terletak di bagian tenggara Pulau Sumatera. Lokasi konservasi alam ini berada di Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur. Taman Nasional Way Kambas mempunyai luas sekitar 130.000 hektar.
Taman nasional ini dekat dengan Sungai Way Kambas. Selain konservasi alam, Taman Nasional Way Kambas juga difungsikan sebagai kawasan konservasi gajah Sumatera. Adapun lahan konservasi gajah sekitar 1.300 km persegi.
Sejarah Taman Nasional Way Kambas
Taman Nasional Way Kambas telah memiliki sejarah yang panjang sejak masa pendudukan Belanda. Pada awalnya, taman nasional ini awalnya ditetapkan sebagai Taman Buru oleh Mr. Rookmaker, Resident Lampung pada tahun 1936. Penetapan ini disusul dengan keluarnya Surat Keputusan Gubernur Belanda bertanggal 26 Januari 1937 Stbl 1937 Nomor 38.
Meskipun berstatus Taman Buru, kawasan ini tetap mengalami usaha penebangan hutan selama periode 1968-1974. Penebangan liar dan pembukaan lahan untuk pemukiman dalam kawasan terjadi sejak 1970-an. Kawasan ini menjadi tempat transmigrasi spontan di Sumatera yang paling terkenal dan diminati.
Pada tahun 1978, Suaka Margasatwa Way Kambas diubah menjadi Kawasan Pelestarian Alam (KPA) oleh Menteri Pertanian dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian NOmor 429/Kpts-7/1978 tanggal 10 Juli 1978 dan dikelola oleh Sub Balai Kawasan Pelestarian Alam (SBKPA).
Pada tahun 1985, kawasan ini diubah namanya menjadi Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) melalaui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 177/Kpts-II/1985 tertanggal 12 Oktober 1985. Kawasan ini dikelola oleh Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam (SBKSDA).
Pada tanggal 1 April 1989, kawasan ini dideklarasikan sebagai Kawasan Taman Nasional Way Kambas. Hal ini didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 444/Menhut-II/1989. Lalu, pada tahun 1991 tepatnya 13 Maret, Kawasan Taman Nasional Way Kambas dinyatakan sebagai Taman Nasional Way Kambas.
Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 144/Kpts/II/1991. Pengelolaannya dilakukan oleh Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam Way Kambas yang bertanggung jawab langsung kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam II Tanjung Karang.
Sedangkan pengelolanya yakni Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam Way Kambas berubah menjadi Balai Taman Nasional Way Kambas. Hal ini terjadi pada tahun 1997 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 185/Kpts-II/1997 pada tanggal 13 Maret 1997.
Kondisi Alam Taman Nasional Way Kambas
Kondisi alam Taman Nasional Way Kambas yakni memiliki kawasan hutan yang sudah terganggu sebanyak 20%, hutan rawa air tawar 10%, hutan mangrove 5%, rawa herbaceous 5%, padang rumput atau alang-alang dan tumbuhan sekunder 60%.
Taman Nasional Way Kambas mempunyai luas sekitar 130.000 hektar. Kawasan ini memiliki suhu udara antara 28° – 37° C dengan curah hujan 2.500-3.000 mm/tahun. Kawasan ini berada di ketinggian 0-60 m dari permukaan laut. Secara geografis terletak pada 4°37’ – 5°15’ LS (Lintang Selatan), 106°32’ – 106°52’ BT (Bujur Timur).
Ekosistem Taman Nasional Way Kambas
Taman Nasional Way Kambas mempunyai ekosistem spektrum besar. Di dalamnya terdapat beberpa formasi hutan seperti formasi hutan mangrove, rawa, dan dataran rendah kering. Berdasarkan tipe ekosistemnya, kawasan ini terbagi menjadi 5 tipe yakni:
- Ekosistem hutan mangrove
- Ekosistem pantai
- Ekositem riparian rawa
- Ekosistem diptocarpaceae dataran rendah
- Ekosistem padang rumput luas
Adanya ekosistem padang rumput luas bukanlah kawasan primer. Padang rumput ini merupakan kawasan sekunder. Hal ini disebabkan oleh kegiatan penebangan hutan sebelumnya (bekas Hak Pengusahaan Hutan) dan adanya kebakaran hutan.
Flora dan Fauna Taman Nasional Way Kambas
Adapun fauna yang terdapat di Taman Nasional Way Kambas adalah tapir (Tapirus indicus), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau Sumatera (Panthera tigris), badak Sumatera (Diserohinus sumatranus), dan beruang madu (Helarctos malayanus).
Adapun flora yang terdapat di Taman Nasional Way Kambas terdiri dari beraneka macam jenis sesuai dengan ekosistemnya. Misalnya di daerah hutan mangrove, flora yang terdapat ialah nipah, nibung, dan bakau jenis api-apian.
Sedangkan vegetasi yang terdapat di dataran rendah adalah neriung, mahang, dan sempur. Pada ekosistem hutan sekunder dan padang rumput, floranya adalah meranti, keruing, sempur, puspa, damar. Untuk ekosistem pantai, floranya adalah padang rumput rawa Pandanus sp. dan cemara pantai
Vegetasi riparian ditemukan di sepanjang sungai besar. Adapun flora yang terdapat di dalamnya adalah waru, rengas, dan Ficus retusa. Pada ekosistem hutan rawa terdapat merbau, mahang, dan pulai. Jenis palem juga bisa ditemui yakni aren dan serdang.
Kegiatan dan Destinasi Wisata Taman Nasional Way Kambas
Kegiatan dan destinasi wisata Taman Nasional Way Kambas terbagi menjadi 2 jenis yakni Pusat Konservasi Gajah dan Way Kanan Resort. Pada Pusat Konservasi Gajah, kegiatan yang dapat dilakukan adalah melihat atraksi gajah. Anda juga dapat memandikan gajah serta melihat sekolah sepak bola gajah.
Sedangkan di Way Kanan Resort, kegiatan yang dapat Anda lakukan adalah pengamatan satwa (burung). Anda juga dapat menelusuri hutan dengan program jungle track dan melihat beragam atraksi budaya nelayan, serta safari menyusuri Sungai Way Kambas sampai Kuala Kambas dan Kali Biru.