Biologi

Tanaman Pestisida Nabati : Pengertian – Jenis, Manfaat, dan Cara Membuatnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan akibat penggunaan pestisida kimia, sehingga diadakan kesepakatan internasional untuk memberlakukan pembatasan penggunaan bahan-bahan kimia dalam pengendalian hama dan penyakit pada tumbuhan.

Terkait dengan hal tersebut, para peneliti mulai tertarik melakukan penelitian dan pemanfaatan biopestisida khususnya pestisida nabati.

Apa itu Pestisida Nabati?

Pestisida nabati merupakan jenis pestisida yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang residunya mudah terurai di alam sehingga aman bagi lingkungan dan kehidupan makhluk hidup lainnya.

Tumbuhan mengandung metabolit sekunder dan digunakan oleh tumbuhan sebagai alat pertahanan diri dari serangan organisme pengganggu. Bahan bioaktif pada tumbuhan ini lah yang dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan pestisida nabati.

Jenis Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati

Berikut ini adalah jenis-jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati antara lain :

Mimba

Memiliki nama ilmiah Azadirachta indica ini merupakan tanaman tahunan yang tumbuh dengan baik di dataran rendah pada tanah miskin hara, dangkal, berpasir, berbatu dan kering dengan suhu udara yang panas.

Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pestisida adalah daun dan biji, namun kandungan bahan aktifnya lebih banyak pada biji. Komponen utama pada mimba adalah azadirachtin, meliantriol, nimbin, nimbidin, salanin.

Mimba efektif mengendalikan serangga, kutu, dan nematoda dengan menghambat aktifitas makan, pertumbuhan dan reproduksi, serta menekan produksi telur.

Cara pembuatan : Biji atau daun mimba ditumbuk sampai halus lalu direndam dengan air semalaman. Aduk larutan dan saring dengan kain halus. Semprotkan larutan ke tanaman

Cengkeh

Memiliki nama latin Syzygium aromaticum. Cengkeh dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis pada ketinggian hingga 900 m di atas permukaan laut pada tanah yang berdrainase baik.

Bagian tanaman yang digunakan sebagai pestisida nabati adalah bunga, tangkai, daun dan biji. Tapi yang umum digunakan adalah daunnya. Kandungan bahan aktif utama pada minyak atsiri cengkeh adalah eugenol sebesar 70-90% dan untuk kandungan bahan lainnya seperti acetogeunol, sesquiterpene, caryophyllene dan keton.

Bahan aktif eugenol dapat menghambat pertumbuhan Phytophthora capsici, Rigidoporus lignosus dan Sclerotium sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eugenol efektif mengendalikan hama gudang.

Aplikasi daun cengkeh pada akar vanilla mampu menghambat pertumbuhan jamur Fusarium oxysporum. Tepung bunga atau daun cengkeh mampu menghambat pertumbuhan nematoda Radopholus similis dan Meloidogyne incognita.

Cara pembuatan : Daun atau bunga cengkeh kering ditumbuk halus lalu diayak. Campurkan dengan detergen bubuk lalu diaduk rata dan disimpan. Pada saat akan digunakan, bubuk cengkeh dilarutkan dengan air dan semprotkan pada tanaman.

Jika menggunakan daun, daun cengkeh dikeringkan kemudian ditumbuk halus sampai jadi bubuk lalu ditambah air dan ditambah detergen, diaduk sampai rata dan didiamkan selama 2 hari kemudian disaring dan larutan siap digunakan.

Sirih Hutan

Termasuk dalam ordo piperales dengan nama ilmiah Piper aduncum. Merupakan tumbuhan berupa semak, berakar tunggang, dengan daun berwarna hijau.

Senyawa aktif yang terdapat pada tumbuhan Piperaceae termasuk dalam golongan piperamidin bersifat piperin, piperisida, piperlonguminim dan guininsin.

Senyawa tersebut diketahui bersifat sebagai insektisida. Piperamidin bersifat sebagai racun saraf dengan mengganggu aliran impuls saraf. Daun sirih hutan juga mengandung senyawa seperti :

  • Heksana
  • Sianida
  • Saponin
  • Tanin
  • Flavonoid
  • Steroid
  • Alkanoid
  • Minyak atsiri yang dapat dijadikan sebagai pestisida botani.

Daun sirih hutan efektif untuk mengendalikan serangan hama ulat krop (Crocidolomia pavonana) yang menyerang tanaman brassicaceae seperti kubis, brokoli, kol bunga, sawi dan lobak.

Cara pembuatan : Sirih hutan segar, bawang merah dan serai ditumbuk hingga halus. Tambahkan air dan detergen aduk sampai tercampur rata dan menjadi larutan. Saring larutan tersebut dan semprotkan ke tumbuhan.

Serai Wangi

Tanaman herbal yang memiliki nama ilmiah Cymbopogon nardus ini dapat tumbuh dengan baik dari dataran rendah hingga dataran tinggi sekitar 1000 meter diatas permukaan laut.

Dapat diperbanyak secara vegetatif dengan cara memilah anakannya. Bagian utama serai wangi yang dimanfaatkan adalah daun dan batangnya dengan cara disuling untuk menghasilkan minyak atsiri atau yang dikenal dengan minyak sitronela.

Secara tradisional, minyaknya digunakan oleh masyarakat sebagai pengusir nyamuk dan serangga lainnya. Penggunaan serai wangi dapat melalui 2 cara yaitu digosok ke kulit atau di semprot ke pakaian (minyak
atsirinya), penggunaan abu hasil pembakaran daun serai untuk mengusir serangga.

Kandungan utama dari serai wangi adalah :

  • Sitronella (30-40%)
  • Geraniol
  • Sitral
  • Nerol
  • Metil heptenon
  • Diptena.

Abu daun serai wangi mengandung silika (SiO2) yang mampu merusak kutikula serangga dan menyebabkan desikasi pada serangga sehingga serangga mati.

Minyak serai wangi dicampur minyak nimba mampu menekan hama utama pada tanaman teh (Plusia sp., Empoasca sp.)

Jarak Pagar

Termasuk salah satu famili karet dan ubi kayu dengan nama ilmiah Jatropha curcas ini sudah lama dikenal sebagai tanaman obat. Jarak pagar dapat tumbuh secara meluas di daerah tropis dan subtropis.

Bagian tanaman yang digunakan adalah bijinya. Bahan aktifnya dalam tanaman jarak pagar adalah foxalbumin, kursin dan phorbol ester.

Fungsi phorbol ester racun kontak dan racun perut, dapat menstimulasi pertumbuhan tumor, mengakibatkan pertumbuhan yang abnormal pada serangga dan mempengaruhi saat pergantian kulit.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak jarak pagar efektif untuk mengendalikan hama kapas (Helicoverpa armigera), hama jarak kepyar (Achaea jancta), kutu daun pada jarak pagar dan Helopeltis sp pada kakao dan jambu mete.

Cara pembuatan : Biji jarak ditumbuk halus lalu direbus selama 10 menit ke dalam air yang telah ditambahkan minyak tanah dan detergen. Rendam selama 24 jam lalu disaring dan tambahkan air. Larutan siap digunakan.

Tembakau

Tanaman perdu yang memiliki nama ilmiah Nicotiana tobacum. Tembakau merupakan salah satu komoditas non pangan yang sangat penting karena memiliki nilai ekonomi tinggi.

Selain sebagai bahan utama pembuatan rokok, tembakau juga dapat digunakan untuk mengendalikan hama. Bagian utama yang digunakan adalah daun dan batangnya.

Bahan aktif utama pada tembakau adalah nikotin yang berfungsi sebagai repellent (penolak serangga), fungisida, akarisida dan nematisida. Hasil penelitian menunjukkan tanaman tembakau efektif terhadap hama pada bawang merah, tomat, dan kakao.

Cara pembuatan : Daun tembakau dipotong dan rendam dalam air semalaman lalu tambahkan detergen kedalam larutan hasil rendaman. Aduk secara merata kemudian disaring dan semprotkan pada tanaman

Manfaat Pestisida Nabati

Beberapa keuntungan/kelebihan pestisida nabati dibandingkan pestisida konvensional adalah :

  • Memiliki sifat cara kerja unik yaitu tidak meracuni (non-toksik)
  • Mudah dan cepat dibuat
  • Harga jauh lebih murah
  • Karena menggunakan bahan alami, sehingga tidak mencemari lingkungan