5 Tantangan Digital Ekonomi di Indonesia yang Perlu dikenali

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Perkembangan zaman memang tidak bisa dihentikan. Terlebih lagi, revolusi industri 4.0 saat ini telah mendorong berbagai negara di Indonesia salah satunya Indonesia untuk terus berinovasi dalam bidang perekonomian digital.

Untuk selalu berinovasi dan mengikuti tren perkembangan yang ada saat ini memang tidak mudah. Tentunya akan ada berbagai tantangan yang dihadapi dengan strategi-strategi yang telah direncanakan.

Sebelum itu, bagaimana perkembangan digital ekonomi di Indonesia sendiri? Google memperkirakan bahwa digital economy atau ekonomi digital ini akan menguntungkan hinggga 100 miliar dolar untuk Indonesia pada tahun 2030 mendatang.

Hal ini didasarkan pada sektor pasar digital Indonesia yang telah mencapai 27 miliar pada tahun 2018. Bila seandainya prediksi itu tepat, maka Indonesia akan berpotensi untuk berkembang menjadi salah satu dari lima negara yang memiliki ekonomi terkuat di dunia.

Namun ternyata, di Indonesia sendiri masih mengalami tantangan-tantangan digital ekonomi. Adapun lima tantangan digital ekonomi di Indonesia yang perlu diketahui antara lain:

1. Cyber Security

Tantangan pertama yang cukup familiar adalah cyber security. Cyber security adalah suatu aktivitas yang dilakukan supaya dapat melindungi sistem komputer dari beragam serangan atau akses yang illegal. Tidak hanya di Indonesia, ini juga menjadi tantangan utama bagi negara lain dalam perekonomian digitalnya.

Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki peluang yang besar. Dengan peluang tersebut, Indonesia tentunya mempunyai arus transaksi online yang semakin berkembang setiap tahunnya. Inilah yang kemudian akan menjadi celah bagi para pihak yang tidak bertangung jawab untuk menyerang pada dunia cyber.

Perlu diketahui, Indonesia sempat mendapatkan sekitar 1.225 miliar serangan cyber setiap harinya. Salah satu bentuk serangan yang sering terjadi yaitu ransomware. Serangan ini terjadi saat penyerang website bergerak di perekonomian digital.

Kasus yang bisa dijadikan hikmah yaitu bagimana ransomware tersebut bisa membobol bank sentral Bangladesh dan juga Malaysia. Hal ini kemudian mengakibatkan sejumlah kerugian yang terbilang cukup besar dan tidak bisa dihindari.

Maka dari itu, menjadi suatu hal yang penting bagi pemerintah untuk menciptakan suatu sistem keamanan internet yang ketat. Cara ini sangat berguna untuk menjaga transaksi dan investasi ekonomi digital tetap aman dari penyerang yang tidak bertanggung jawab.

2. Persaingan Pasar yang Sangat Ketat

Tantangan kedua dalam perkembangan digital ekonomi di Indonesia adalah persaingan pasar yang sangat keat. Seperti yang kita ketahui, saat ini telah banyak berkembang e-commerce yang seolah sebagai pintu masuknya bagi produk-produk dari negara lain ke Indonesia dengan mudah.

Sehingga, produk-produk lokal bila tidak berkembang maka akan berakibat tergerus atau hilang oleh produk yang berasal dari negara lain. Apalagi produk-produk tersebut cenderung dijual dengan harga yang sangat terjangkau.

Sebagai contoh, terjadi peningkatan produk-produk yang berasal dari China, Korea ataupun Jepang. Belum lagi, produk dari UMKM masih minim yang masuk dalam e-commerce. Inilah yang kemudian sangat dibutuhkan upaya atau sinergi dari pemerintah baik negeri maupun swasta supaya produk lokal bisa bersaing di perekonomian digital.

Upaya yang dilakukan dapat melalui pembinaan ataupun bantuan inovasi kepada masyarakat agar di masa depan produk lokal yang diproduksi bisa memperoleh keuntungan dari adanya investasi digital ekonomi Indonesia.

3. Sumber Daya Manusia (SDM) yang Masih Kurang

Tantangan digital ekonomi selanjutnya yang ada di Indonesia adalah sumber daya manusia yang terbilang masih kurang atau minim. Hal ini tentunya menjadi tantangan yang berat bagi pemerintah di negara-negara berkembang seperti Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Tercatat pada tahun 2017, sebagaimana dilansir dari Kompas.com menjelaskan bahwa Google telah menyebut Asia Tenggara masih memiliki sumber daya profesional yang minim untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital. Ini tentunya juga mengarah kepada Indonesia yang menjadi salah satu negara di Asia Tenggara.

4. Ketersediaan Akses Internet yang Minim

Tidak hanya sumber daya manusia saja, namun ketersediaan akses internet yang minim juga menjadi tantangan tersendiri bagi perekonomian Indonesia. Seperti namanya, ekonomi digital adalah ekonomi berbasis teknologi internet. Sehingga akses internet yang mumpuni menjadi hal yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi digital.

Di Indonesia sendiri, akses internet masih terpusat di beberapa pulau besar saja seperti Jawa dan Sumatera. Sedangkan pulau lain seperti Kalimantan, Sulawesi sampai Papua dinilai untuk akses internet ini masih sangat minim.

Hal ini sesuai dengan apa yang dilansir oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet di Indonesia pada tahun 2017 siam. Oleh sebab itu, sangat diharapkan dengan adanya program pembangunan internet ini dapat mendorong peningkatan perekonomian digital di Indonesia.

5. Adanya Regulasi yang Belum Mengikuti Zaman

Ini juga menjadi tantangan besar bagi perekonomian digital Indonesia. Di negara kit aini, ternyata masih terdapat regulasi dan dasar aturan yang perlu dirancang untuk mengikuti perkembangan zaman. Aturan klasik menjelaskan bahwa peraturan akan selalu berjalan mengejar perkembangan zaman ini mungkin saja berlaku apabila atuan mainnya tentang digital ekonomi Indonesia yang tidak ditangani dengan optimal.

Akhirnya, pemerintah Indonesia pun dengan sigap dan segera mengubah peraturan perundang-undangan untuk mengatur jalannya perekonomian digital nasional. Hal ini juga sama dilakukan oleh lembaga-lembaga terkait. Upaya ini bertujuan untuk melindungi segala hak konsumen dan pelaku ekonomi digital supaya mereka bisa berjalan dengan baik di perekonomian digital pada masa mendatang.

Peluang Digital Ekonomi di Indonesia

Dengan adanya digital ekonomi saat ini tentunya menjadi peluang bagi Indonesia dan berdampak bagi beberapa sektor ekonomi. Oleh sebab itu, untuk mencapai peluang tersebut kita perlu mengatasi tantangan di atas.

Di bidang transportasi, kita dapat melihat peluang bahwa digital ekonomi ini dapat memudahkan untuk berpergian ke mana saja. pasalnya, jika dulunya kita hanya mengandalkan kendaraan pribadi atau jika tidak ada maka menggunakan kendaraan umum seperti angkot, bus, atau ojek pangkalan.

Lalu kita harus pergi ke pengkolan kendaraan umum. Namun dengan digital ekonomi ini memudahkan kita untuk memperoleh transportasi seperti penggunaan aplikasi ojek online. Kita bisa memesan ojek atau taksi secara online dan tidak perlu pergi ke tempat ojek/taksi berada, melainkan ojek yang akan menjemput.

Selain di bidang transportasi, ada pula bidang lain yang sangat berdampak dengan adanya digital ekonomi yaitu bisnis. Dengan digital ekonomi ini dapat mengubah segala praktik bisnis dan penyediaan layanan dari manual menjadi online.

Mengapa demikian? Pasalnya, pemilik usaha tidak perlu lagi memiliki modal besar untuk membuka gerai ataupun toko. Namun pemilik usaha dapat membuka toko online di marketplace. Selain lebih ekonomis, digital ekonomi juga akan membantu pemilik usaha dalam menjangkau konsumen yang lebih luas lagi.

Tidak hanya itu, digital ekonomi juga dapat memudahkan pemilik usaha dalam hal operasionalnya. Misal, dahulunya pemilik usaha harus mencatat secara manual. Kini, ia dapat menghemat waktu dengan memanfaatkan aplikasi yang dapat membantu untuk mengelola bisnisnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn