Bahasa Indonesia

Teks Eksposisi : Kaidah, dan Cara Menulis

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah membahas mengenai cara menulis teks eksplanasi, kali ini kita akan membahas mengenai cara menulis teks eksposisi.

Teks eksposisi merupakan teks yang mengemukakan pendapat disertai fakta. Teks eksposisi banyak ditemukan di media massa. Teks eksposisi dapat berupa tajuk, esai, tanggapan kritis, dan tajuk rencana.

Teks eksposisi memiliki dua bagian penting. Pertama adalah gagasan atau pendapat dan yang kedua adalah fakta. Gagasan atau pendapat tersebut dapat berupa saran, komentar, bahkan sebuah dorongan. Fakta pada teks eksposisi berfungsi untuk memperkuat gagasan yang diutarakan.

Sebelum membahas cara menulis teks eksposisi. Kita akan mempelajari terlebih dahulu mengenal kaidah kebahasaan teks eksposisi.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

Adapun kaidah teks eksposisi adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan istilah khusus sesuai dengan tema yang dibahas

Misalnya ketika topik yang dibahas mengenai pendidikan, maka kata yang akan digunakan adalah anak didik, pendidikan karakter, sarana dan prasarana, minat bakat, akademik, dsb.

Jika topik yang dibahas mengenai pariwisata maka kata yang akan muncul misalnya wisatawan, objek wisata, wisatawan domestik, wisatawan asing.

Contohnya:

Pariwisata merupakan salah satu alasan mengapa banyak wisatawan asing datang ke Indonesia. Wisatawan asing menyukai keindahan alam Indonesia serta budaya Indonesia. Menurut Dirjen Pariwisata terdapat perbedaan objek wisata yang disukai oleh wisatawan asing dan wisatawan domestik.

2. Menggunakan Verba Mental

Verba mental merupakan kata kerja yang mempraktikkan presepsi, afeksi, dan kognisi. Verba mental umumnya digunakan seseorang untuk mengekspresikan respon seseorang atas suatu keadaan.

Contoh dari verba mental antara lain: berpendapat, menyimpulkan, diharapkan, menduga, memikirkan, menolak, dan berasumsi.

3. Menggunakan Konjungsi Kausalitas

Kata-kata yang menunjukkan hubungan kausalitas merupakan kata-kata yang menunjukkan hubungan sebab-akibat. Misalnya, oleh karena itu, karena, sebab, akibatnya, dan sebagainya.

4. Menggunakan Konjungsi Kronologis

Kronologis memiliki arti menurut urutan waktu. Artinya, kata-kata yang menunjukkan hubungan kronologis meruapakan kata-kata yang menyatakan waktu. Misalnya: kemudian, setelah itu, lalu, pada akhirnya.

5. Menggunakan Konjungsi Pertentangan

Konjungsi pertentangan merupakan konjungsi yang menghubungkan kalimat yang sederajat tetapi berlawanan. Contoh dari konjungsi pertentangan antara lain: namun, tetapi, melainkan, sedangkan, akan tetapi, sebaliknya, berbeda halnya, padahal dsb.

6. Menggunakan Kata-Kata Rujukan

Rujukan merupakan bahan sumber yang dipakai untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut. Teks eksposisi seringkali memuat data rujukan, misalnya dengan menggunakan kata-kata: berdasarkan data ….., merujuk pada pendapat, menurut …., berdasarkan ….

7. Menggunakan Kata-Kata yang Bersifat Persuasif

Kata-kata persuasif merupakan kata-kata yang bersifat membujuk secara halus (meyakinkan). Contoh dari kata-kata persuasif misalnya, sebaiknya, hendaknya, hendaklah, diharapkan, harus, dan sebagainya.

8. Menggunakan Kata-Kata dengan Makna Denotasi

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, denotasi merupakan makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif. Makna denotasi merupakan makna sebenarnya, sehingga kata dengan makna denotasi merupakan kata dengan makna sebenarnya.

Misalnya:

Makna DenotasiMakna Konotasi
Banjir merupakan salah satu masalah yang belum dapat terselesaikan. Banjir kerap terjadi di beberapa kota di Indonesia.Acara tersebut disambut oleh lautan manusia.

9. Menggunakan Pronomina

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, pronomina merupakan kata yang dipakai untuk mengganti orang atau benda; kata ganti seperti aku, engkau, dia, kami, kita, mereka.

Dengan memahami kaidah kebahasaan teks eksposisi mempermudah kita untuk menulis sebuah teks eksposisi. Berikut ini cara menulis Teks Eksposisi

Cara Menulis Teks Eskposisi

Dalam menulis teks eksposisi penting diperhatikan kaidah kebahasaan serta struktur teks eksposisi.

Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menulis sebuah teks eksposisi.

Berikut ini langkah-langkah dalam menulis teks eksplanasi:

Menentukan isu yang akan dibahas

  • Isu dapat berasal dari peristiwa di sekitar kita. Untuk mempermudah pemilihan isu, kita bisa mencatat isu-isu yang ada di sekitar kita. Misalnya isu mengenai penebangan liat, isu tentang pendidikan, kesehatan dll.
  • Membaca dan mengumpulkan informasi (bahan) mengenai isu yang akan dibahas. Bahan tersebut dapat dari berbagai sumber, misalnya surat kabar, buku, internet atau sumber literatur lainnya serta dapat juga melalui pengamatan atau observasi.

Menyusun kerangka teks

  • kerangka teks dapat mengacu pada struktur teks eksposisi, diawali dengan tesis yaitu pengenalan isu atau masalah, pendapat yang bersifat umum mengenai isu yang dibahas. Selanjutnya adalah bagian rangkaian argumen, yaitu berisi argumen penulis dan fakta yang mendukung argumen tersebut. Terakhir, adalah bagian penegasan ulang, yaitu berisi simpulan dan penutup.

Mengembangkan teks menjadi teks yang utuh

  • Mengembangkan kerangka teks yang telah disusun menjadi teks eksposisi yang lengkap dengan memperhatikan kaidah kebahasaan teks eksposisi. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah argumen-argumen harus jelas dan logis.

Menyunting teks

  • Baca kembali teks eksposisi yang telah dibuat, perbaikilah jika terdapat kesalahan penulisan atau ejaan, ketidaksesuaian kalimat, aspek isi teks yang belum memenuhi struktur teks eksposisi, atau penggunaan kata yang kurang tepat. Dalam menyunting perlu diperhatikan kaidah kebahasaan teks eksposisi.