Teks Debat: Pengertian, Tujuan dan Ciri-Cirinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam sebuah diskusi, sering terjadi perbedaan pendapat antara satu pihak dengan pihak lainnya atau biasa dikenal dengan istilah debat atau berargumen. Namun demikian, debat sendiri telah lama dijadikan sebagai bentuk mengemukakan suatu pendapat dengan saling memberikan alasan tertentu.

Bahkan terdapat istilah teks debat, yakni sebuah teks yang berisi tentang pendapat mengenai hal tertentu serta alasannya untuk mempertahankan pendapatnya dalam sebuah tulisan.

Pengertian Teks Debat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), debat sendiri merupakan pertukaran pendapat mengenai hal tertentu dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Menurut Hendri Guntur Tarigan, debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok menusia dengan tujuan untuk mencapai kemenangan satu pihak.

P. Dori Wuwur Hendrikus (1991) berpendapat jika debat adalah sikap saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia, bertujuan mencapai kemenangan untuk salah satu pihak.

Pendapat lain mengenai debat berasa dari J. S. Kamdhi (1995) yang menyatakan jika debat merupakan suatu pembahasan atau tukar pendapat mengenai suatu pokok masalah dan setiap peserta memberikan alasan untuk mempertahankan pendapatnya.

Terkadang hasil dari sebuah debat menghasilan sudut pandang baru yang bisa diterima oleh kedua belah pihak. Namun demikian, tidak jarang juga debat berakhir dengan kedua pihak tetap mempertahankan pendapatnya atau tetap berbeda pendapat, hanya saja dengan tambahan pengetahuan baru

Tujuan Teks Debat

Adapun tujuan dari teks debat antara lain:

  1. Melatih seseorang untuk bersiap kritis dalam menghadapi semua teori yang diberikan.
  2. Memantapkan pemahaman konsep seseorang terhadap suatu materi atau pelajaran yang diberikan.
  3. Melatih seseorang dalam mengungkapkan pendapat.
  4. Melatih seseorang dalam mematahkan pendapat lawannya.
  5. Meningkatkan kemampuan dalam merespon suatu masalah atau rebuttal, sebab dalam sebuah perdebatan terjadi proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak.

Struktur Teks Debat

Dalam membuat sebuah teks debat, terdapat struktur tertentu yang harus diperhatikan. Struktur teks debat sebagai berikut:

  1. Pengenalan. Dalam hal ini pengenalan dilakukan oleh seorang moderator yang berisi salam pembuka dan juga memperkenalkan masing-masing tim.
  2. Penyampaian argumentasi. Penyampaian argumentasi dilakukan oleh tim afirmasi, tim opsisi, dan tim netral.
  3. Debat. Pada bagian ini tim afirmasi dan juga tim oposisi saling memberikan sanggahan yang kemudian akan disanggah oleh tim netral.
  4. Kesimpulan. Untuk bagian ini, tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral menyampaikan simpulan terkait tentang mosi, pendapat, dan juga sanggahan dari tim lainnya.
  5. Penutup. Di bagian ini moderator akan memberikan kesimpulan secara menyeluruh tanpa berpihak kepada salah satu tim. Selanjutnya moderator menutup debat dengan memberi salam.

Ciri-ciri Teks Debat

Teks debat mempunyai beberapa ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Dalam debat harus terdapat pihak yang mengarahkan jalannya sebuah debat. Biasanya tugas tersebut dilakukan oleh seorang moderator.
  2. Kesimpulan atau hasil akhir dari sebuah debat diperoleh dengan melakukan voting ataupun berdasarkan keputusan juri debat.
  3. Memiliki hanya dua sudut pandang yakni pro dan kontra.
  4. Terjadi kegiatan saling beradu argumentasi dalam memperoleh kemenangan untuk salah satu pihak.
  5. Terdapat suatu proses untuk saling mempertahankan argumentasi antara kedua belah pihak yang berdebat dalam hal ini pihak pro dan pihak kontra.
  6. Terdapat sesi tanya jawab bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan pihak dari lawan.
  7. Terdapat juga pihak penengah yang dilakukan oleh moderator.

Unsur-Unsur Teks Debat

Dalam sebuah perdebatan terdapat beberapa unsur antara lain:

  1. Mosi. Topik atau tema yang akan diperdebatkan. Topik ini menjadi dasar untuk masing-masing pihak yang berdebat dan menjadi penentu sikap dalam menyatakan pendapat dengan didukung oleh argumen.
  2. Tim Afirmasi. Tim yang bertugas mendukung mosi atau tema debat, mendefinisikan tema debat, mendukunng kasus, memberi materi inti beserta contohnya, menyampaikan argumen serta merespok tim oposisi.
  3. Tim Oposisi. Tim yang bertugas menolak mosi atau topik debat, memberikan tanggapan, menyampaikan argumen menolak mosi, dan merespon argumen dari tim afirmasi.
  4. Tim Netral. Tim yang tidak mendukung tim afirmasi ataupun tim oposisi. Dengan kata lain tim yang tidak mendukung atau menolak mosi debat.
  5. Moderator. Pemandu debat atau orang yang mengarahkan jalannya suatu debat.
  6. Penulis. Orang yang mencatat segala hal yang dinyatakan dalam sebuah debat.

Jenis-Jenis Teks Debat

Berdasarkan bentuk, maksud dan metodenya, debat sendiri terbagi menjadi 3 jenis, antara lain:

  • Debat Parlementer atau Majelis (Assembly or Parlementary)

Merupakan debat yang mempunyai maksud dan tujuan untuk memberi dan menambahi dukungan untuk suatu undang-undang tertentu. Semua anggota yang menyatakan pendapat dan pandangannya baik itu mendukung atau menentang suatu usul telah mendapatkan izin dari majelis. Debat ini sering digunakan oleh badan legislatif.

  • Debat Pemeriksaan Ulang Untuk Mengetahui Kebenaran Pemeriksaan Terdahulu (Cross-Examination Debating)

Debat ini mempunyai maksud atau tujuan untuk mengajukan serangkaian pertanyaan satu dengan lainnya yang saling berhubungan. Hal ini menyebabkan individu yang ditanya menunjang posisi untuk hendak ditegakkan dan diperkokoh oleh penanya. Debat ini diterapkan pada kantor pengadilan.

  • Debat Formal, Konvesional atau Debat Pendidikan (Formal, Conventional, or Educational Debating)

Debat ini mempunyai maksud untuk memberikan kesempatan bagi dua tim pembicara dalam mengemukakan kepada pendengar sejumlah pendapat yang menunjang atau membantah suatu usulan. Masing-masing pihak diberi jangka waktu yang sama untuk memberikan dukungan atau bantahan.

  • Debat Kompetitif

Debat kompetitif di dalam pendidikan berbeda dengan debat yang terdapat pada parlemen, sebab debat ini tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan namun lebih ke arah mengembangkan kemampuan tertentu di kalangan peserta, terutama dalam menyampaikan pendapat secara logis, jelas dan teratur, mendengarkan suatu pendapat yang berbeda.

Kaidah Kebahasaan Teks Debat

  1. Menggunakan Konjungsi. Teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata ataupun kalimat.
  2. Menggunakan Kalimat Kompleks. Teks debat menggunakan kalimat yang memiliki lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja atau dikenal sebagai kalimat kompleks.
  3. Menggunakan Kata Rujuk. Teks debat umumnya menggunakan kata rujukan untuk memberi informasi seperti, ini, dia, itu, di sini, beliau dan lain sebagainya.

Etika Dalam Teks Debat

Terdapat beberapa etika yang harus dipatuhi dalam teks debat, yakni sebagai berikut:

  • Bertanya Dengan Cara Serius

Ketika bertanya harus dilakukan secara serius dan sungguh-sungguh kepada lawan bicara atau pihak lain. Usahakan untuk membandingkan paparannya berdasarkan pada data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya.

  • Tidak Bersikap Menyinggung Lawan Debat

Jaga sikap dengan tidak menyinggung lawan debat seperti kekurangan fisik. Hanya butuh perlawanan dalam hal pertarungan ide gagasan. Sebaiknya jika ingin menyinggung ataupun melawan lawan dalam berdebat, maka harus menyerang pendapatnya atau gagasannya, bukan fisik dari lawan.

  • Berbicara Berdasarkan Pada Fakta dan Data

Agar dapat mematahkan argumentasi lawan debat, tentu harus melawan pendapata tersebut dengan menggunakan data dan fakta-fakta tertentu. Jangan sampai beradu dengan pihak lawan berdasarkan pada data atau informasi yang belum jelas.

  • Coba Patuhi Segala Bentuk Peraturan Ketika Berdebat

Dalam melakukan debat tidak dapat dilakukan secara sembarang. Harus patuhi segala macam aturan yang berlaku untuk melaksanakan debat tersebut. Apabila dilanggar atau tidak mematuhi aturan ketika melakukan debat, maka ada akan sanksi berupa diskualifikasi dan lain sebagainya.

Contoh Teks Debat

Contoh teks debat tentang kesehatan:

Mosi : Mengurangi konsumsi daging merah perlu dilakukan demi menjaga kesehatan tubuh.

Moderator

Berdasarkan beberapa hasil penelitian diketahui bahwa mengurangi konsumsi daging merah dapat mengurangi resiko terkena kanker, penyakit jantung, serta diabetes tipe 2.

Namun, hasil penelitian ini dibantah oleh para ahli lainnya yang menyatakan jika mengurangi konsumsi daging merah tidak serta merta mengurangi resiko terkena kanker, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.

Hal ini berdasarkan kurangnya bukti yang menunjukkan manfaat lain yang diperoleh bagi kesehatan dari mengurangi konsumsi daging. Lalu apakah mengurangi konsumsi daging merah dapat bermanfaat bagi kesehatan?

Tim Afirmasi

Kami dari tim afirmasi berpendapat bahwa mengurangi konsumsi daging merah memang bermanfaat bagi kesehatan. Hal ini disebabkan karena daging merah mengandung berbagai macam bahan kimia yang bersifat karsinogen atau penyebab munculnya kanker.

Berbagai hasil penelitian lain juga membuktikan bahwa dengan mengurangi tiga porsi daging merah setiap minggu dapat menurunkan resiko terkena penyakit kanker lambung, kanker usus, kanker payudara, diabetes tipe 2, stroke, dan serangan jantung.

Tim Oposisi

Kami dari tim oposisi berpendapat bahwa mengurangi konsumsi daging merah lantas tidak memberikan manfaat yang sangat signifikan bagi kesehatan. Hal ini juga berdasarkan pada beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli.

Mereka berpendapat bahwa hasil penelitian tersebut tidak didukung oleh bukti-bukti yang kuat sehingga tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk dijadikan sebuah argumen.

Oleh karena itu, mengurangi konsumsi daging merah bukan menjadi solusi yang tepat untuk menghindari resiko terkena berbagai penyakit seperti kanker, jantung, dan diabetes tipe 2.

Tim Netral

Kami dari tim netral berpendapat bahwa sesuatu yang dilakukan secara berlebihan tentu tidak akan memberikan dampak yang baik, termasuk dengan mengonsumsi daging merah.

Kami berpendapat jika mengonsumsi daging merah yang berlebihan bisa menjadi pemicu meningkatkan resiko penyakit kanker, jantung, ataupun diabetes tipe 2.

Namun, dengan mengurangi konsumsi daging merah tidak serta merta mengurangi resiko terkena penyakit kanker, jantung, atau diabetes tipe 2. Oleh sebab itu, sebaiknya kita tetap mengunsumsi daging merah namun sesuai dengan kebutuhan atau masih dalam batas wajar konsumsi harian.

Kesimpulan

Dari berbagai pendapat yang dikemukakan oleh tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral dapat disimpulkan bahwa mengonsumsi daging merah diperbolehkan, namun dengan batasan yang wajar, artinya tidak berlebihan diketahui jika daging merah mengandung berbagai macam zat kimia yang bersifat karsinogen.

fbWhatsappTwitterLinkedIn