9 Tempat Wisata Indonesia yang Diakui UNESCO

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tempat wisata merupakan sebuah  objek yang difungsikan sebagai tempat rekreasi yang dapat didatangi oleh masyarakat umum.

Biasanya tempat tersebut memiliki pemandangan yang indah ataupun memiliki nilai-nilai sejarah. Dari sekian banyaknya tempat wisata di Indonesia beberapa diantaranya telah terdaftar sebagai situs warisan dunia UNESCO seperti berikut ini. 

1. Candi Borobudur

Tempat wisata yang berada di kota Magelang, Jawa Tengah ini sudah sangat terkenal bahkan hingga ke mancanegara. Bangunan mahakarya abad ke 9 ini telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia sejak tahun 1991. Monumen megah ini dibangun sebagai tempat peribadatan serta untuk memuliakan sang Buddha. 

Candi yang dibangun pada masa Dinasti Syailendra ini masih dijaga dan dirawat hingga saat ini. Keindahannya bisa kamu nikmati dengan membeli tiketnya dimulai dari pukul 06.00 sampai 17.00.

Harga tiket orang dewasa yakni 50.000 sedangkan untuk anak-anak 25.000. Selain menyuguhkan kemegahan arsitekturnya, candi Borobudur juga menghadirkan nilai-nilai sejarah. 

2. Candi Prambanan

Jika umat Budha di Indonesia  memiliki Candi Borobudur sebagai mahakarya, maka umat Hindu di Indonesia memiliki Candi Prambanan.

Masih merupakan peninggalan dari kerajaan Mataram Kuno Candi ini terletak di Yogyakarta, tepatnya di jalan Jl. Raya Solo – Yogyakarta No. 16, Kranggan, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman. Kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia ini masuk dalam daftar World Heritage UNESCO bersamaan dengan Candi Borobudur yakni pada tahun 1991. 

Alasan UNESCO meresmikan Candi Prambanan sebagai salah satu situs warisan dunia adalah karena monumen suci ini memenuhi dua dari sepuluh kriteria utama yakni mewakili mahakarya manusia pada masa lampau dan sebagai representasi dari bangunan luar biasa yang dapat dijadikan tahap penting dalam sejarah manusia.

Candi setinggi 47 meter ini memiliki bentuk yang ramping dan megah bahkan disebut sebagai candi terindah khususnya di Asia Tenggara. Situs yang dibuka untuk umum ini tak hanya menghadirkan kecantikan candi melainkan juga menyuguhkan sendratari Ramayana dan juga pentas tahunan musik jazz.

Tiket masuk candi Prambanan dibandrol dengan harga 30.000 rupiah dan anak-anak 10.000 rupiah mulai pukul 08.00 hingga sore setiap hari. 

3. Taman Nasional Komodo

Komodo adalah jenis biawak purba terbesar yang hanya dapat ditemukan di Indonesia yaitu di Nusa Tenggara Timur. Lokasinya yaitu diantara Pulau Flores dan Pulau Sumbawa di Kepulauan Indonesia Tengah.

Pulau-pulau yang menjadi habitat asli dari reptil sepanjang 3 meter ini adalah Pulau Komodo, Pulau Rinca, Gili Motang, Gili Dasami, Pulau Padar, dan Pulau Flores. 

Taman yang didirikan pada tahun 1980 ini sudah diakui di dunia dan UNESCO sejak tahun 1991. Alasannya adalah taman ini menjadi habitat asli satu-satunya bagi komodo serta hewan lainnya seperti tikus endemik pulau komodo yang diberi nama ilmiah Rattus rintjanus dan juga Rusa Timor. Wilayah perairannya juga menjadi rumah bagi berbagai terumbu karang yang indah dari berbagai jenis. 

Untuk mencapai Pulau Komodo bisa ditempuh menggunakan transportasi darat, laut, dan udara ke Labuan Bajo setelah itu menyebrangi lautan ke pulau Komodo selama 2 jam. Di sana akan ada pemandu atau disebut ranger yang akan menemani pengunjung. 

4. Situs Sangiran

Bagi kalian siswa dan siswi yang sudah mempelajari tentang manusia purba tentu sudah akrab dengan nama Sangiran. Salah satu kota di Jawa Tengah ini merupakan lokasi ditemukannya artefak dan fosil manusia purba pada tahun 1930.

Di sana ditemukan berbagai macam fosil yang diduga manusia pertama yakni  Pithecanthropus erectus, 60 buah fosil Meganthropus palaeojavanicus dan 100 buah fosil Homo erectus. Sebanyak 50 persen fosil Homo erectus ditemukan di sangiran oleh sebab itu museum ini menjadi situs manusia purba terlengkap dan paling penting di dunia. 

Alasan itu juga lah yang membuat Situs Sangiran di tetap sebagai salah satu warisan budaya dunia sejak tahun 1996. Museum ini dibuka mulai dari pukul 8 pagi hingga 4 sore dengan tiket masuk 10,000. Selain fosil manusia purba juga terdapat binatang purba dan audio visual yang menggambarkan kehidupan selama 2 juta sebelum masehi. 

5. Taman Nasional Ujung Kulon

Banten juga memiliki tempat wisata yang telah diakui oleh UNESCO yakni Taman Nasional Ujung Kulon. Taman Nasional yang dibangun pada 1980 ini resmi menjadi bagian dari World Heritage UNESCO sejak 1 Februari 1992.

Alasannya adalah Ujung Kulon merupakan rumah bagi hewan-hewan nyaris punah seperti badak bercula satu atau badak Jawa, owa Jawa, Surili dan Anjing hutan. 

Tempat ini juga memiliki hutan hujan tropis serta lanskap alam lainnya seperti hutan mangrove, pantai, hutan rawa air tawar, dan padang rumput yang masih terjaga keasriannya.

Di sana pengunjung bisa berkemah, snorkeling, penelusuran hutan, wildlife viewing, menyelam dan memancing dengan harga yang berbeda-beda. Untuk sampai ke Taman Nasional Ujung Kulon bisa menyewa kapal mulai dari harga 2.500.000 rupiah untuk maksimal 20 orang. 

6. Lanskap Kultur Suba

Lanskap Kultur Subak adalah sistem pengairan di Bali yang terdiri dari pedesaan dan sawah sawah bertajuk Jatiluwih dengan sistem subak, pura, dan candi menjadi satu.

Maknanya adalah manusia akan menjadi sempurna jika hidup berdampingan dengan Tuhan dan alam atau dikenal sebagai filosofi Tri Hita Karana dalam ajaran Hindu. Pemandangan alam ini meliputi 5 desa diantaranya adalah Gianyar, Bangli, Buleleng, Badung, dan Tabanan. 

Sistem Subak Bali ini tak hanya menghadirkan pemandangan yang indah melainkan sejarah yang panjang. Berdasarkan prasasti yang ditemukan yaitu Prasasti Raja Purana menggambarkan subak sudah ada sejak tahun 1072 Masehi. Air yang ditampung dalam Subak ini akan dibagi untuk Sawah, desa dan tempat ibadah.

Kegiatan tersebut merupakan representasi dari nilai demokrasi. Dengan begitu Subak Bali menjadi demokrasi paling tua di dunia. Maka tak salah jika UNESCO memasukkannya ke dalam daftar World Heritage pada tahun 2012 untuk merawat dan melindunginya. 

7. Taman Nasional Lorentz

Provinsi Papua menjadi rumah dari berbagai spesies flora dan fauna endemik Indonesia. Flora dan Fauna tersebut berada di Taman Nasional Florentz yang berlokasi di Timika, Wamena, Enarotali.

Area seluas 2.505.600 hektar ini dihuni oleh sembilan burung endemik, 45 spesies burung sebaran terbatas dan ribuan tumbuhan berbunga. Taman Nasional yang telah menjadi bagian dari warisan dunia pada tahun 2003 ini merupakan Taman Nasional terbesar se-Asia Tenggara. 

Kaya akan keanekaragaman tumbuhan dan satwanya menjadikan wilayah ini dijuluki sebagai taman sejuta pesona dengan maskotnya yakni burung cendrawasih, kasuari dan puyuh salju. Taman ini juga dihuni oleh suku asli Papua yakni Suku Nduga, Suku Dani, Suku Amungme, Suku Sempan, dan Suku Asmat. Untuk menikmati keindahan Taman Nasional Lorentz pengunjung hanya dikenai biaya tiket masuk 20.000. 

8. Tambang Batu Bara Ombilin

Tambang Batubara Ombilin yang berlokasi di Sawahlunto Sumatera Barat ini merupakan area penambangan pertama di Indonesia sekaligus di Asia Tenggara.

Orang yang menemukan area ini adalah seorang ahli Geologi Belanda yang bernama Willem Hendrik de Greeve pada tahun 1868. Setelah dilaporkan dan ditelusuri akhirnya lokasi penambangan mulai dibanung sejak 1883 hingga 1894. 

Arsitekturnya yang luar biasa dianggap memenuhi kriteria sebagai situs warisan dunia UNESCO. Kriteria lain yang dipenuhi oleh TBBO adalah mengandung nilai-nilai pertukaran yang berpengaruh dalam kehidupan manusia seperti nilai pertukaran informasi dan teknologi lokal dengan teknologi Eropa serta nilai kemanusiaan.

TBBO pun ditetapkan sebagai situs warisan dunia pada tahun 2019. Sayangnya destinasi wisata bersejarah ini telah ditutup dan masih dalam perencanaan akan dibuka kembali. 

9. Hutan Hujan Tropis Sumatera

Hutan seluas 2,5 juta hektar ini diresmikan sebagai salah satu situs warisan dunia pada tahun 2004 dalam sidang yang diselenggarakan di China.

Hutan hujan yang melintasi Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung ini mencakup tiga Taman Nasional. Ketiga Taman Nasional tersebut antara lain Gunung Leuser, Kerinci Seblat, dan Bukit Barisan Selatan.

Gunung Leuser diresmikan sebagai taman nasional karena didalamnya terdapat satwa yang dilindungi yakni Gajah Sumatera dan juga Orangutan Sumatera serta perairannya dihuni oleh berbagai spesies ikan air tawar besar. Taman nasional yang buka setiap saat ini hanya dibanderol harga 5.000 hingga 7.500 rupiah per pengunjung. 

Taman Nasional Kerinci Seblat masuk ke dalam daftar situs warisan dunia karena merupakan habitat asli dari bunga terbesar di dunia dan langka yakni Raflesia Arnoldi dan bunga tertinggi yaitu bunga bangkai.

Selain itu di taman nasional terbesar di Sumatera ini berjajar bukit serta danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara. Taman nasional ini dibuka untuk umum dan siapa saja bisa datang tanpa dipungut biaya. 

Taman Nasional yang ketiga adalah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan seluas 355.511 Ha. Didirikan pada tahun 1990 ini digunakan untuk wilayah konservasi dan perlindungan bagi badak, gajah, dan harimau Sumatera yang terancam punah. Destinasi wisata ini dibuka setiap hari mulai pukul 07.00-16.00 dengan harga tiket masuk sebesar 65.000. 

fbWhatsappTwitterLinkedIn