Teori Bintang Kembar, Pengertian dan Proses Pembentuknya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Bintang Kembar ?

Bintang kembar diartikan sebagai dua bintang yang memiliki ukuran raksasa. Teori bintang kembar sering kali dikaitkan dengan proses pembentukan tata surya. Sebagai mana yang kita tahu, tata surya merupakan ruang yang sangat luas. Bahkan para ilmuwan belum bisa mengeksplore tata surya lebih luas lagi.

Ada berbagai macam teori yang membahas tentang pembentukan tata surya. Salah satu teori yang sudah dipublish yaitu teori bintang kembar. Menurut penuturan para astronom, di alam semesta sebenarnya terdapat bintang-bintang yang beredar pada sepanjang kabut pijar yang sangat besar. Ada pula gugusan bintang yang dikenal dengan nama cluster.

Secara umum teori bintang kembar sendiri menjelaskan tentang asal-usul tata surya dan keberadaaan dua bintang kembar raksasa. Kemudian, terjadi salah satu dari dua bintang kembar meledak dan menghasilkan puing-puing serta debu yang tersebar di langit. Sisa puing dan debu yang ada dilangit lama kelamaan membentuk planet.

Maka akan tersisa 1 Bintang raksasa yang kemudian akan menjadi matahari. Teori bintang kembar ini juga turut dikemukakan oleh 2 orang astronom. Yaitu Raymond Arthur Lyttleton dan Fred Hoyle. Kedua astronom tersebut masing-masing memiliki hipotesis dengan asumsi mirip yang menguatkan pendapat mereka.

Teori Lyttleton Tahun 1930 

Raymond Arthur Lyttleton merupakan orang yang pertama kali mengemukakan teori bintang kembar. Lyttleton adalah seorang astronom asal Inggris. Pada tahun 1930, Lyttleton menjelaskan bahwa pada mulanya tata surya berawal dari 2 bintang besar. Namun satu dari kedua bintang tersebut meledak dan menciptakan puing-puing serta debu di angkasa.

Beberapa orang berpendapat bahwa ledakan tersebut terjadi akibat adanya tabrakan antara bintang besar dengan meteor. Ledakan tersebut menghasilkan batuan, gas, debu, dan berbagai material lain yang saat ini melayang-layang di angkasa.

Material sisa ledakan akan mengelilingi bintang lain yang belum meledak. Lama kelamaan material sisa tersebut akan menyatu dan menghasilkan planet baru. Salah satu alasan utama Lyttleton mengemukakan teori ini yaitu mengacu pula pada hasil penelitian sebelumnya.

Di mana juga menyebutkan bahwa terdapat tata surya lain yang juga memiliki bintang kembar di dalamnya. Sehingga Raymond Arthur Lyttleton pun berpendapat bahwa alam tata surya yang kita huni awalnya berasal dari ledakan bintang kembar.

Teori Fred Hoyle Tahun 1956

Teori bintang kembar selanjutnya datang dari Fred Hoyle tahun 1956. Fred Hoyle juga mengatakan bahwa dulunya tata surya berasal dari 2 bintang raksasa yang berukuran sama dan berdekatan.

Salah satu bintang akhirnya meledak dan menyisakan serpihan kecil di angkasa. Sisa serpihan tersebut tertarik dan terperangkap oleh gaya gravitasi bintang yang tidak meledak. Sehingga serpihan itu mulai mengelilingi bintang yang tidak meledak tersebut dalam sebuah orbit.

Alasan utama Fred Hoyle mengemukakan teori tentang pembentukan tata surya yaitu karena terdapat penelitian sebelumnya yang mengemukakan bahwa bintang kembar juga dimiliki oleh tata surya lain. Oleh karena itu, Fred Hoyle memberikan pendapat juga bahwa pembentukan tata surya kita diawali dengan adanya proses ledakan bintang kembar. Teori Fred Hoyle berawal dari ledakan bintang kembar yang menghasilkan serpihan kecil dan debu yang bertebaran di angkasa.

Namun, serpihan debu tersebut terjebak dalam gaya gravitasi yang matahari miliki. Akan tetapi gaya gravitasi tersebut tidak terlalu kuat untuk menarik serpihan dan debu masuk ke dalam matahari.

Lama-kelamaan serpihan tersebut membentuk jalur yang saat ini kita kenal sebagai sabuk asteroid. Di mana sabuk asteroid tersebut memisahkan antara planet luar dan planet dalam. Lalu debu-debu yang bertebaran akan berkumpul menjadi satu dan membentuk planet-planet.

Kontroversi Teori Bintang Kembar

Tidak semua hasil penemuan astronom bisa dibuktikan kebenarannya. Setiap hasil penelitian pasti akan mengalami suatu kendala. Begitu pula yang dialami oleh Lyttleton dengan teori bintang kembarnya.

Berdasarkan teori Lyttleton menjelaskan proses pembentukan tata surya dari terjadinya ledakan bintang kembar yang juga mendapat pertentangan para ahli. Para ahli mengatakan jika teori ini terlalu sederhana. Sehingga banyak yang tidak mendukung teori dari Lyttleton. Selain itu, tidak adanya landasan kuat yang ada pada teori ini.

Ditambah, teori bintang kembar yang mengacu pada penelitian sebelumnya. Para astronom mengatakan bahwa penelitian sebelumnya juga belum sempurna dan belum memiliki bukti konkret. Pada umumnya, teori ini memang belum bisa diterima oleh sebagian peneliti. Namun tidak sedikit pula yang mendukung teori ini.

Kelebihan Teori Bintang Kembar

Adapun kelebihan yang mendukung teori ini yaitu :

  • Teori ini didukung oleh beberapa ahli astronomi.
  • Ditemukan adanya bintang kembar atau bintang ganda dengan nama lain bintang ekor yang menimbulkan spekulasi bahwa dimungkinkan adanya bintang kembar jutaan tahun yang lalu.

Kekurangan Teori Bintang Kembar

Adapun kekurangan yang menjadi hambatan teori ini yaitu :

  • Fenomena bintang kembar yang ditemukan oleh para ahli astronomi ini ternyata memiliki ukuran yang tidak sebesar matahari. Namun hanya sebesar planet terbesar.
  • Ukuran bintang besar belum bisa diketahui keakuratannya.
  • Momentum sudut yang telah terhitung dengan matematis tidak memungkinkan terbentuknya tata surya meskipun dari tumbukan dua bintang raksasa.
fbWhatsappTwitterLinkedIn