Ekonomi

3 Teori Pertumbuhan Ekonomi Robert Sollow Beserta Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Robert Sollow lahir di Brooklyn pada tahun 1924 dan mendapatkan beasiswa ke Universitas Harvard ketika berusia enam belas tahun. Pada tahun 1942, Robert Solow meninggalkan Harvard untuk kemudian bergabung dengan Angkatan Darat AS.

Ia pernah terlibat dalam Perang Dunia II di Afrika Utara dan Sisilia. Kemudian, pada tahun 1945, ia kembali lagi ke Harvard. Sebagai seorang mahasiswa di Harvard, Robert Sollow pernah menjabat sebagai asisten peneliti di bawah bimbingan profesor dan ekonom Wassily Leontief.

Selama menjadi asisten peneliti, ia memberikan kontribusi di bidang ekonomi yakni pada metode analisis input-output. Kemudian metode analisis ini dikembangkan oleh Leontief. Kemudian ia pernah menjabat sebagai asisten profesor di MIT.

Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Presidential Medal of Freedom atas kontribusinya yang luar biasa terhadap teori dan praktik ekonomi. Robert Solow terkenal dengan karyanya mengenai teori pertumbuhan. Ia membantu mengembangkan model pertumbuhan Neo-Klasik Solow-Swan. Teori pertumbuhan Neo Klasik merupakan sebuah teori inovatif dalam bidang ekonomi.

Berikut ini teori pertumbuhan Neo Klasik menurut Robert Sollow.

1. Modal

Teori pertumbuhan neoklasik merupakan salah satu teori ekonomi yang menjabarkan bagaimana tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil dihasilkan dari perpaduan tiga kekuatan pendorong yakni tenaga kerja, modal, dan teknologi.

Teori ini dikemukakan oleh Robert Sollow dan Trevor Swan. Menurut Robbert Solow, dalam waktu yang panjang, keberadaan tabungan dapat menentukan modal dalam proses produksi. Artinya, dengan meningkatnya tabungan, maka akan membuat modal serta output yang dihasilkan semakin meningkat.

Di mana teori tersebut menjelaskan bahwa keseimbangan jangka pendek dihasilkan dari variasi total tenaga kerja dan modal dalam fungsi produksi. Keberadaan teori pertumbuhan neo klasik membantah bahwa keseimbangan sementara berbeda dengan keseimbangan jangka panjang. Di mana keseimbangan tersebut tidak membutuhkan salah satu dari ketiga faktor tersebut.

Teori pertumbuhan ini menjelaskan bahwa total modal dalam suatu perekonomian, dan bagaimana orang menggunakan modal tersebut, memiliki peranan yang penting untuk pertumbuhan ekonomi.

2. Teknologi

Robert Sollow mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan serangkaian aktivitas yang memiliki empat faktor utama yakni manusia, jumlah modal, teknologi modern serta hasil produksi. Menurut Biro Riset Ekonomi Nasional menyebutkan bahwa Robert Solow dan Trevor Swan adalah orang yang berperan dalam mengembangkan dan mengenalkan model pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang selama tahun 1956.

Untuk pertama kalinya model ini memperhatikan adanya peningkatan populasi eksogen dalam menentukan tingkat pertumbuhan. Namun, pada tahun 1957, Robert Sollow menggabungkan perubahan teknologi ke dalam model ini.

Teori tersebut juga mengatakan bahwa perubahan teknologi memiliki pengaruh yang besar bagi suatu perekonomian. Teknologi tidak dapat pisahkan dari adanya pertumbuhan ekonomi. Sebab, pertumbuhan ekonomi tidak akan berjalan tanpa adanya kemajuan teknologi. Oleh karena itu, teknologi dimasukkan ke dalam faktor utama pertumbuhan ekonomi.

3. Tenaga Kerja

Secara lebih lanjut, hubungan antara modal dan tenaga kerja dalam suatu perekonomian menentukan bagaimana hasil pertumbuhan ekonomi nantinya. Kinerja tenaga kerja dapat meningkat jika menggunakan teknologi dalam proses produksi. Selain itu, teknologi juga meningkatkan kemampuan hasil produksi dari tenaga kerja.

Oleh karena itu, fungsi produksi teori pertumbuhan neoklasik digunakan untuk mengukur pertumbuhan dan keseimbangan suatu perekonomian.

Fungsi tersebut adalah Y = AF (K, L).

Y= Menunjukkan produk domestik bruto (PDB) suatu perekonomian.
K= Mewakili bagian modalnya.
L= Menggambarkan jumlah tenaga kerja tidak terampil dalam suatu perekonomian.
A= Mewakili tingkat teknologi yang menentukan.

Namun, karena adanya hubungan antara tenaga kerja dan teknologi, fungsi produksi suatu perekonomian kerap kali ditulis ulang menjadi Y = F (K, AL).

PDB dipengaruhi oleh peningkatan salah satu input sehaingga dapat mencapai keseimbangan perekonomian. Namun, jika ketiga faktor dalam teori pertumbuhan neoklasik tidak semuanya sama, maka keuntungan dari tenaga kerja tidak terampil dan modal terhadap perekonomian akan berkurang.

Hasil yang semakin berkurang ini menyiratkan bahwa adanya peningkatan dari kedua input ini sehingga dapat mengakibatkan adanya penurunan hasil secara eksponensial. Sementara itu, peranan teknologi terhadap pertumbuhan serta hasil yang dihasilkan menjadi tidak terbatas.

Contoh Teori Pertumbuhan Neoklasik

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 yang kemudian diterbitkan dalam Tema Ekonomi oleh Dragoslava Sredojević, Slobodan Cvetanović, dan Gorica Bošković. Penelitian tersebut memiliki judul “Perubahan Teknologi dalam Teori Pertumbuhan Ekonomi: Pendekatan Neoklasik, Endogen, dan Evolusioner-Institusional”.

Di mana ketiga tokoh ini meneliti secara khusus adanya peran teknologi serta perannya dalam teori pertumbuhan neoklasik. Para peneliti menemukan adanya kesepakatan di antara berbagai perspektif ekonomi yang semuanya merujuk pada perubahan teknologi sebagai penggerak utama dari pertumbuhan ekonomi.

Misalnya, secara historis kelompok neoklasik telah menekan pada beberapa negara untuk melakukan investasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian menuju inovasi. Para pendukung teori endogen menekankan faktor-faktor seperti melimpahnya teknologi serta penelitian dan pengembangan sebagai katalis bagi inovasi dan pertumbuhan ekonomi.

Terakhir, ekonom evolusioner dan institusional mempertimbangkan lingkungan ekonomi dan sosial dalam model inovasi teknologi dan pertumbuhan ekonomi mereka. Dalam teori pertumbuhan neo klasik, pertumbuhan penduduk diartikan memiliki dampak positif dan negatif.

Oleh karena itu, untuk mendapatkan dampak positif, maka pertumbuhan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang produktif.