5 Tokoh Pendidikan Nasional Beserta Biografinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Di Indonesia ada beberapa tokoh pendidikan nasional yang berjasa dalam pendidikan di Indonesia, karena berkat perjuangannya rakyat Indonesia saat ini bisa bebas mengeyam pendidikan.

Berikut tokoh-tokoh pendidikan nasional, yaitu:

1. Ki Hadjar Dewantara

ki hajar dewantara

Ki Hadjar Dewatara atau yang dikenal dengan Raden Mas Soewardi Soejaningrat merupakan seorang bapak pendidikan nasional.

Beliau lahir di Pakualaman pada tanggal 2 Mei 1889, serta wafat di Yogyakarta pada tanggal 26 April 1959.

Beliau juga merupakan seseorang dari keluarga ternama di era kolonialisme sehingga dapat mengeyam bangku pendidikan.

Peran beliau dalam pendidikan nasional dengan membangun sekolah bernama National Onderwijs Institute Tamansiswa yang kemudian pada tanggal 3 Juli 1922 lebih dikenal dengan Taman Siswa.

Selain itu, pada era pasca kemerdekaan, beliau ditunjuk menjadi Menteri Pengajaran Indonesia dan dikenal dengan memiliki tiga semboyan.

Tiga semboyan tersebut, yaitu:

  • Ing Ngarsa Sung Tuladha : Di depan memberi contoh.
  • Ing Madya Mangun Karsa : Di tengah memberi semangat.
  • Tut Wuri Handayani : Di belakang memberi dorongan.

2. Raden Ajeng Kartini

RA Kartini

Raden Ajeng Kartini merupakan pahlawan nasional yang juga menjadi tokoh pendidikan nasional dan pelopor kebangkitan perempuan pribumi.

Beliau lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879 dan wafat pada tanggal 17 September 1904.

Beliau gemar menulis surat untuk teman-temannya yang berada di Belanda serta membaca semua buku termasuk surat kabar.

Hal tersebut membuat beliau menjadi tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa dan timbul keinginan untuk memajukan pendidikan d Indonesia.

Maka dari itu beliau memulai dengan mengumpulkan para wanita disekitarnya untuk diajarkan menulis dan ilmu pengetahuan lainnya.

Beliau juga berperan dalam mendirikan sekolah bernama Kartini School yang dikhususukan untuk perempuan.

3. Raden Dewi Sartika

Raden Dwi Sartika

Raden Dewi Sartika merupakan pahlawan pendidikan nasional yang memperjuangkan pendidikan bagi kaum perempuan. Beliau lahir di Cicalengka pada tanggal 4 Desember 1884.

Pada tanggal 16 Januari 1904, demi memajukan pendidikan Indonesia, beliau membuat sekolah di Pendopo, Bandung bernama Sekolah Isterio.

Pada tahun 1910, sekolah beliau berubah nama menjadi Sekolah Kaoetamaan Isteri dan mengalami relokasi ke jalan Ciguriang.

Pada tahun 1913 sekolah tersebut berkembang dan bertambah banyak di Jawa Barat.

Pada tahun 1929, sekolah tersebut akhirnya berganti nama menjadi sekolah Raden Dewi.

4. Hasyim Asy’ari

Hasyim Asy'ari

Hasyim Asy’ari atau lebih dikenal dengan Kyai Hasyim Ashari merupakan salah satu pendiri dari organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdatul Ulama atau NU.

Beliau lahir di Jombang, Jawa Timur pada tanggal 14 Februari 1871 dan wafat pada tanggal 21 Juli 1947.

Peran beliau sebagai pahlawan pendidikan nasional dengan berhasilnya mendirikan Pondok Pesantren Tebu Ireng di Jombang.

Dimana pondok pesantren tersebut menjadi pesantren terbesar dan bersejarah di Pulau Jawa pada abad 20.

Kemudian pada tahun 1926, beliau mencetuskan untuk berdirinya Nahdatul Ulama, dimana menjadi titik kebangkitan pada ulama.

5. Ahmad Dahlan

ahmad dahlan

Ahmad Dahlan atau yang lebih dikenal dengan Kyai Dahlan merupakan seorang ulama dan khatib yang termuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta yang sekaligus menjadi teman dari Hasyim Asy’ari.

Beliau lahir di Yogyakarta pada tanggal 1 Agustus 1868 dan wafat pada tanggal 23 Februari 1923.

Peran beliau sebagai salah satu tokoh pendidikan nasional dengan mendirikan organisasi dengan tujuan untuk melaksanakan cita-cita pembaruan Islam di Indonesia.

Organisasi tersebut dinamakan Muhammadiyah yang didirikan pada tahun 1912, dimana pembaruan tersebut berupa cara berfikir dan beramal sesuai dengan ajaran agama Islam.

fbWhatsappTwitterLinkedIn