Aliran Kubisme: Pengertian, Sejarah dan Jenis

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Aliran kubisme merupakan sebuah aliran seni rupa yang memiliki suatu kekhasan atau ciri khas yang membedakannya dengan seni rupa lainnya. Penjelasan lebih rinci mengenai pengertian, sejarah, jenis, ciri-ciri, tokoh dan juga karyanya akan dibahas kali ini.

Pengertian Aliran Kubisme

Kubisme merupakan sebuah aliran seni rupa yang terdiri dari lebih dari satu sudut pandang terhadap suatu objek maupun figur yang menjadi satu gambar dan memberikan hasil lukisan yang terfragmentasi dan juga terdeformasi.

Aliran seni rupa ini membagi sebuah gambar dengan cara penyederhanaan suatu objek yang menyerupai bentuk geometris. Pada sebuah lukisan potret bisa tersusun atas beberapa angle yang nantinya menghasilkan sebuah kejanggalan yang bersifat artistik.

Sejarah Aliran Kubisme

Pada tahun 1907, Picasso mulai menciptakan karyanya dengan menggunakan gaya kubisme ini di dalam karyanya yang berjudul “Demoiselles D’Avignon” yang disebut juga sebagai prototipe yang menjadi karya pra-kubisme.

Dalam karyanya, sudah tergambar bermacam –macam ciri dari aliran kubisme ini misalnya distori dengan radikal pada hidung, latar belakang yang terfragmentasi, serta posisi mata yang janggal dan tetap memberi kesan ekspresi yang artistik.

Melihat lukisan yang ada pada studio Picasso, membuat Georges Braque tertarik. Selain itu, ia juga memberikan tanggapan gaya yang dipakai oleh Picasso dengan melakukan eksplorasi atau inovasi dari gaya yang ada.

Aliran kubisme ini disebut kubisme bermula pada komentar yang diberikan oleh seorang kritikus yakni Louis Vauxcelles yang mengamati lukisan Georges Braque ketika lukisan tersebut dipamerkan pada tahun 1908 di Paris.

Kritikus itu memberikan deskripsi dengan bahwa lukisan Georges Braque menyederhanakan objek ke dalam bentuk geometris sehingga terlihat menjadi seperti bentuk kubus (cube / cubist) yang mana istilah tersebut mendapat perhatian oleh publik.

Meskipun karya-karya seniman aliran kubisme terinspirasi oleh Picasso, Picasso sendiripun pada mulanya terinspirasi oleh topeng di suku Afrika. Gaya dalam pembuatan topeng Afrika itu sangat tida natural dan penuh distrosi, akan tetapi tetap menciptakan citra manusia.

“Wajah tersusun atas mata, hidung, hingga mulut dan dapat didistribusi secara apapun juga yang sesuai dengan harapan kita,” kata Picasso. Yang mana, gambar apapun itu baik mulut, mata, maupun hidung yang kita inginkan, itulah cara pandang kubisme yang sangat penting.

Jenis Aliran Kubisme

Pada mulanya aliram kubisme ini dikembangkan dalam dua fase yang berbeda yakni kubisme analitik dan juga kubisme sintesis. Akan tetapi, hingga detik ini pun aliran kubisme masih diperbarui. Adapun beberapa jenis aliran kubisme menurut pendapat para ahli antara lain :

  • Kubisme Cezzanian (1908 – 1909)

Pada kubisme cezzanian ini merupakan fase awal dari aliran kubisme. Karya-karya yang diciptakan oleh cezanne menjadi sebuah inspirasi. Gambaran retrospektif kepada cezanne telah menjadi ilham bagi semua seniman dalam pengambilan sisi positif yang ada pada sebuah karya yang dibuatnya.

Salah satu perspektif itu ialah kebebasan yang menyebabkan sebuah karya tercipta lebih dinamis dan tidak hanya berpaku pada peniruan atau mengimitasi alam.

  • Kubisme Analitik (1910 – 1912)

Kubisme analitik berkembang secara sistematis dan setiap karyanya didasarkan pada sebuah penelitian atau observasi objek yang mana terdapat latar belakang hingga eksplorasi berbagai macam sudut pandang.

Picasso dan Braque telah memberikan sebuah batasan terhadap subjek yang mereka gunakan pada genre potret yang masih tradisional dan tetap hidup. Tak hanya itu, mereka juga memberikan batasan palet mereka yang berpacu pada warna bumi dan mematikan warna abu-abu supaya kejelasan antar bentuk figur serta objek yang terfragmentasi dapat dikurangi.

  • Kubisme Sintesis (1912 – 1914)

Picasso dan Braque mulai mengenalkan beberapa unsur asing dalam sebuah komposisi yang mereka tuangkan pada tahun 1912. Picasso memberi tambahan wallpaper yang menyerupai sebuah anyaman di dalam karyanya dengan nama “Still Life with Chair-Canin”.

Braque juga menggunting dan menempelkan koran dalam kanvasnya, serta mengeksplorasi sebuah kolase. Yang mana inti dari fase ini dinamai dengan sintetis karena adanya penyusunan maupun penggabungan benda bukan cat di dalam sebuah lukisan.

  • Kubisme Kristal (1915 – 1922)

Fase kubisme kristal ini merupakan sebuah penyederhanaan berbagai macam fase yang ada sebelumnya. Pada kubisme kristal difokuskan pada sebuah bidang geometris yang berbentuk datar dan saling tumpang tindih.

Kubisme ini menjadi lebih ke arah abstrak formaolistik yang mana bentuknya nonrepresentatif geometris dan hampir mengendalikan atau mendominasi seluruh elemen dari sebuah karya seni.

Ciri – ciri Aliran Kubisme

Adapun ciri – ciri dari aliran kubisme antara lain :

  • Menurut bagaimana cara menggambar, sebuah objek asli yang diubah ke dalam suatu kombinasi dalam bidang – bidang yang berbentuk seperti segitiga, persegi, segi empat, hingga lingkaran, maupun bentuk lainnya.
  • Objek yang digambar tersebut seringkali menyerupai gambaran manusia ataupun seekor hewan. Tak hanya itu, terkadang objek juga menggambarkan suatu benda dengan latar di alam ataupun bangunan.
  • Sebuah karya kubisme biasanya menggunakan sebuah bentuk geometris.
  • Karya kubisme mempunyai paduan warna yang amat perspektif.

Tokoh dan Contoh Aliran Kubisme

Terdapat beberapa tokoh dengan karya aliran kubismenya masing-masing antara lain :

Picasso & Braque ini memiliki dua karya yang digolongkan ke dalam dua kategori yakni kubisme analitis dan juga kubisme sintesis. Karya kubisme analitisnya ini tercipta pada tahun 1912 yang mana menjadi titik awal sebuah kubisme. Karya keduanya, yakni kubisme sintesis dibuatnya hingga tahun 1915.

Picasso melukis karyanya yang berjudul “Potrait of Ambroise Vollar” pada tahun 1910. Karyanya kali ini memperlihatkan pewarnaan yang lebih datar, teratur, dan konsisten, namun tetap ambigu. Contohnya adalah figur manusia yang dibuatnya dengan bentuk geometris dan transparan dilukis menjadi bagian-bagian yang berbeda.

Akan tetapi, kubisme sintetis biasanya lebih variatif dan beraneka ragam. Tak hanya itu, karya ini biasanya menggabungkan beberapa macam gaya dan aneka bahasa rupa menjadi satu kesatuan.

Karya yang diciptakan oleh Braque dengan judul “Clarine” ini menyatukan gambar representasional yang menggunakan beberapa bentuk abstrak namun bentuk tersebut terlihat datar, sederhana, hingga nampak seperti tiga dimensi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn