Daftar isi
Analisis fundamental adalah istilah yang tidak asing dalam dunia saham. Pada kali ini kita akan membahas mengenai analisis fundamental mulai dari pengertian, manfaat, indikator hingga kelebihan dan kekurangannya.
Analisis fundamental adalah suatu teknik analisis saham yang berfokus kepada beberapa faktor seperti kinerja perusahaan, persaingan usaha, industri sampai keadaan ekonomi perusahaan baik itu ekonomi secara makro maupun mikro.
Analisis fundamental lebih menitikberatkan pada rasio financial serta kejadian-kejadian yang secara langsung ataupun tidak langsung di mana kejadian tersebut akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
Beberapa para ahli mengemukakan bahwa teknik analisis fundamental ini lebih cenderung digunakan saat membuat keputusaan seperti dalam memilih saham perusahaan mana yang akan dibeli untuk jangka panjang.
Hal ini tentunya berbeda dengan analisis teknikal yang banyak digunakan dalam trading saham jangka pendek di mana analisis fundamental digunakan oleh para investor saham dalam jangka waktu panjang yakni lebih dari satu tahun.
Dapat disimpulkan bahwa analisis fundamental adalah teknik atau cara analisis saham dengan melihat kinerja perusahaan secara keseluruhan yang nantinya untuk menentukan prospek kenaikan harga saham dalam jangka waktu panjang.
Analisis ini dilakukan dengan melakukan analisis pada laporan keuangan, kondisi ekonomi baik makro dan mikronya serta kondisi industri yang sejenis.
Dalam memilih investasi saham, analisis fundamental ini mempunyai beberapa manfaat diantaranya:
Adapun beberapa komponen atau indikator yang dapat dijadikan sebagai tumpuan untuk memperkuat analisis fundamental sebagai berikut:
Rasio utang dan ekuitas (debt equity ratio) merupakan rasio keuangan yang dapat menunjukkan persentase utang dan ekuitas suatu perusahaan. Dengan arti lain bahwa indikator ini lebih cenderung pada kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau melunasi utang-utangnya.
Perhitungan rasio utang dan ekuitas ini tentunya akan mempengaruhi pertumbuhan laba karena di dalam utang terdapat beban yang dibayar oleh perusahaan. Namun tolak ukur ini tidak berlaku untuk perusahaan berjenis asutansi atau perbankan.
Nilai laba bersih (net income) ini diperoleh dari total pendapatan yang telah dikurangi oleh beban penjualan, beban keuangan serta beban pajak.
Dalam laporan keuangan, komponen/indikator ini dinamakan laba periode berjalan yang dapat didistribusikan ke entitas induk. Untuk mengetahuinya, kita dapat melakukan perbandingan laba bersih agar melihat kinerja perusahaan dari kuartal per kuartal atau tahun ke tahun.
ROE adalah analisis yang dipakai oleh para investor yang menerapkan analisis fundamental saham untuk mengambil keputusan. Komponen ini sering diartikan sebagai rasio profitabilitas perusahaan.
Perhitungan ROE ini akan menunjukkan seberapa besar kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas perusahaannya. Dengan arti lain, REO ini akan mengatur segala pengembalian dari investor. Rumus menghitungnya yaitu laba bersih dibagi dengan ekuitas pemilik.
Apabila REO ini semakin meningkat dari tahun ke tahunnya, maka perusahaan tersebut dinyatakan sanggup dalam meningkatkan tingkat pengembalian ekuitas untuk menghasilkan laba bersih. hal ini tentunya akan menjadi kesenangan tersendiri bagi investor karena investasinya akan balik modal.
Rasio dividen (dividen payout ratio) adalah komponen yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase laba bersi yang akan dibagikan menjadi dividen.
Dividen itu sendiri adalah keuntungan yang akan diperoleh para investor saham. Biasanya keuntungan ini akan dibagian per semester atau per tahun. Rumus rasio dividen yaitu dividen dibagi dengan laba bersih.
Earning per Share (EPS) atau lebih dikenal dengan rasio laba per saham merupakan nilai yang digunakan untuk menentukan seberpa besar laba yang akan dihasilkan per lembar saham.
Rumus menghitungnya yaitu laba bersih dibagi dengan jumlah saham yang beredar. EPS ini akan naik seiring dengan laba bersih yang menaik, karena:
PER ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kondisi harga saham apakah telah murah atau masih mahal. Rumus menghitungnya yaitu harga saham dibagi dengan EPS.
Dengan kata lain, PER adalah perbandingan harga saham dengan laba bersih dari per sahamnya. Semakin tinggi PER, maka akan semakin mahal harga sahamnya begitupun sebaliknya.
PBM merupakan rasio yang membandingkan harga saham dengan nilai buku per saham. Analisa ini juga dipakai untuk menentukan harga saham tersebut apakah murah atau mahal. Rumusnya yaitu harga saham dibagi dengan nilai buku.
Adapun cara dalam melakukan analisis fundamental sebagai berikut:
Analisis siklus industri ini bertujuan untuk mengklasifikasikan perusahaan ke dalam siklus industrinya. Berikut beberapa tahap atau siklus industri tersebut yaitu:
Berikut kelebihan dari analisis fundamental:
Jika kita pelajari lebih lanjut, terdapat kekurangan dari analisis fundamental di antaranya yaitu: