Geografi

Antroposfer: Pengertian – Sejarah dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ilmu Geografi menjadi salah satu cabang ilmu yang selalu menarik untuk dipelajari. Mungkin sebagian orang mengira bahwa Geografi hanya membahas tentang bumi dan proses di dalamnya, tapi cabang ilmu ini mempunyai cakupan yang lebih luas seperti mempelajari hal yang berhubungan dengan manusia.

Salah satu cabang ilmu geografi adalah Antroposfer. Dari namanya, tak salah jika ada beberapa orang yang berpendapat bahwa cabang ilmu ini berhubungan dengan atmosfer bumi seperti litosfer, hidrosfer, dll. Antroposfer adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang manusia dan lingkungannya. Berikut adalah pembahasan lebih detail mengenai Antroposfer, dan aspek yang terlibat didalamnya.

Pengertian Antroposfer

Jika ditelaah dari suku kata, antroposfer berasal dari kata antrophos dan kata sphere. Kata antrophos berarti manusia dan sphere berarti lapisan. Sederhananya, Antroposfer adalah ilmu yang mempelajari tentang lapisan manusia yang hidup di permukaan bumi.

Beberapa ahli dan sumber juga mendefinisikan pengertian dari antroposfer. Berikut adalah pengertian antroposfer yang dirangkum dari beberapa sumber dan pendapat ahli:

  • Menurut Bagja Waluya, Antroposfer adalah serangkaian bentuk kajian terkait dengan masalah pertumbuhan penduduk yang biasanya terdiri dari tingkat kelahiran, kematian dan mobilitas yang terjadi di dalamnya, sehingga kondisi ini sangat mempengaruhi kualitas penduduk yang ada di suatu wilayah dan perwilayahan yang ada.
  • Menurut Encyclopedia Britannica (2015), Antroposfer adalah salah satu bidang kajian geografi yang membahas mengenai dinamika atau pergerakan manusia beserta permasalahannya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Antroposfer adalah ilmu yang membahas mengenai dinamika manusia beserta dengan potensi dan permasalahan masyarakatnya, seperti kualitas penduduk, sumber data penduduk, pertumbuhan penduduk, dll. Antroposfer berkaitan erat dengan ilmu demografi dimana demografi adalah cabang dari antroposfer.

Sejarah Antroposfer

Dalam sejarah perkembangan Antroposfer, ia juga dikenal dengan sebutan teknosfer. Teknosfer merupakan bagian dari lingkungan yang diciptakan dan dikembangkan oleh manusia yang dipergunakan untuk mendukung aktivitas dan lingkungan hidup manusia itu sendiri.

Istilah Antroposfer pertama kali digunakan oleh seorang ilmuwan Austria yaitu Eduard Suess. Istilah ini pertama kali digunakan pada abad -19. konsep teknosfer sendiri diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh ahli geologi Duke University, Peter Haff.

Aspek Antroposfer

Dalam mempelajari ilmu Antroposfer, ada beberapa aspek yang akan ditemui, salah satunya adalah Populasi penduduk. Penduduk didefinisikan sebagai sekelompok orang yang hidup dan bertempat tinggal serta berkembang di suatu wilayah pada waktu tertentu dimana mereka berhak untuk memutuskan apakah akan tinggal sementara atau menetap.

Populasi penduduk adalah jumlah keseluruhan penduduk yang tinggal di suatu daerah pada kurun waktu tertentu. Untuk mengetahui populasi penduduk, cara yang lazim digunakan adalah dengan melakukan sensus penduduk. Sensus penduduk adalah proses pendataan dan perhitungan penduduk di suatu negara dan wilayah tertentu dengan jangka waktu tertentu juga. Indonesia sudah melakukan sensus penduduk selama tujuh kali dengan jangka waktu rata-rata satu kali dalam sepuluh tahun.

Perhitungan Antroposfer

Perhitungan Antroposfer tak hanya berdasarkan pada sensus penduduk saja. Ada beberapa unsur yang juga diperhitungkan dalam melakukan perhitungan Antroposfer, yaitu sebagai berikut:

  • Fertilitas (Angka kelahiran)
    Fertilitas merupakan tingkat kelahiran daalam suatu wilayah dan waktu tertentu. Umumnya, negara-negara berkembang seperti India dan Indonesia memiliki tingkat kelahiran yang tinggi disebabkan oleh jumlah perkawinan yang juga tinggi. Negara-negara maju biasanya memiliki fertilitas yang relatif rendah karena program pemerintah dan juga tingkat pendidikan yang sudah tinggi. Cara perhitungan fertilitas adalah dengan menghitung jumlah bati yang lahir dalam satu tahun, kemudian angka tersebut dibagi dengan jumlah penduduk secara keseluruhan, hasilnya dikalikan dengan 1000. Berdasarkan jumlahnya, fertilitas dikelompokkan menjadi tiga kelompok: kelompok tinggi dengan angka kelahirang lebih dari 30 bayi, kelompok sedang dengan angka kelahiran 20-30 bari dan kelompok rendah dengan angka kelahirang kurang dari 20 bayi.
  • Mortalitas (Angka kematian)
    Angka mortalitas adalah penyeimbang dari fertilitas. Di negara berkembang, disamping angka kelahiran yang tinggi, angka kematian juga tinggi. Hal ini disebabkan oleh harapan hidup yang rendah dikarenakan faktor kesehatan dan gaya hidup. Cara menghitung mortalitas adalah dengan menghitung jumlah kematian yang terdata lalu dikalikan dengan 1000.
  • Migrasi
    Migrasi berkaitan dengan tempat tinggal penduduk. Migrasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah yang lain. Daerah yang mereka jadikan tujuan migrasi akan mengalami pertambahan penduduk sebaliknya daerah yang mereka tinggalkan akan mengalami pengurangan penduduk. Migrasi ada yang bersifat tetap dan ada juga yang bersifat sementara.

Contoh Fenomena Antroposfer

Beberapa contoh dari Antroposfer adalah sebagai berikut:

  • Mobilitas penduduk secara vertikal
    Sedangkan mobilitas vertikal turun berarti berpindahnya status individu maupun kelompok dari tingkatan yang tinggi ke tingkatan yang lebih rendah. Misalnya karena kerugian dala usaha sehingga statusnya menjadi lebih rendah daripada biasanya.
  • Mobilitas penduduk secara horizontal
    Mobilitas horizontal ini berkaitan dengan seseorang yang mengubah status pekerjaannya tapi tidak menurunkan tingkatannya di dalam masyarakat. Contoh seorang tentara yang memutuskan untuk berhenti dan menjadi guru olahraga di SMA. Dalam hal ini pekerjaan seseorang berubah tapi kemungkinan status sosial dan nilai nya di masyarakat akan tetap sama.
  • Pendidikan
    Kualitas penduduk adalah taraf kehidupan yang berkaitan dengan cara dalam memenuhi kebutuhan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kulaitas hidu^p seseoorang adalah tingkat pendidikan. Secara teori, jika seseorang memiliki pendidikan yang tinggi, maka ia akan memiliki sumber daya dan kualitas hidup yang juga tinggi.
  • Kesehatan
    Kesehatan menjadi faktor lain dalam menentukan kualitas hidup penduduk. Jika tingkat kesehatan rendah, tentu akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusianya. Dan jika tingkat kesehatan tinggi, kualitas sumber daya manusia suatu wilayah juga akan bagus.

Kesimpulan Pembahasan

Antroposfer adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang manusia dan segala hubungannya, mulai dari kualitas, sumber daya, penduduk dan segala faktor yang terdapat di dalamnya. Sehingga antroposfer dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari lapisan manusia beserta segala dinamika yang terdapat didalamnya mulai dari pertumbuhan, kematian dan perpindahan.

Salah satu masalah yang sering muncul di negara-negara berkembang adalah pertumbuhan penduduk tidak disertai dengan peningkatan kualitas hidupnya baik dari faktor pendidikan, kesehatan ataupun pekerjaan. Sehingga tak jarang pertumbuhan penduduk yang tinggi mengakibatkan juga meningkatnya angka kriminalitas di suatu wilayah. Dalam hal ini peran pemerintah sangat diperlukan agar kondisi tak semakin memburuk.