Ekonomi

Biaya Variabel: Pengertian – Rumus dan Contoh Soal

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Biaya variabel sering dibahas dalam ilmu ekonomi, berikut pemaparan secara rincinya.

Apa itu Biaya Variabel?

Biaya merupakan salah satu istilah ekonomi yang sangat erat kaitannya dalam kehidupan dan bahkan sering digunakan dalam keseharian berbagai lini kehidupan.

Biaya adalah suatu pengeluaran berupa pengorbanan secara ekonomi yang biasanya berupa uang yang digunakan untuk mendapatkan atau sebagai sarana tukar dengan barang atau jasa yang dibutuhkan. Dalam dunia ekonomi, secara lebih rinci biaya bahkan digolongkan dalam berbagai bentuk berdasarkan berbagai kategori.

Salah satu yang sering digunakan adalah biaya variabel. Biaya variabel adalah suatu biaya yang jumlahnya tidak tetap dan dapat selalu berubah bergantung pada volume kegiatan suatu perusahaan.

Dapat dikatakan bahkan biaya variabel ini berbanding lurus dengan volume kegiatan produksi suatu perusahaan. Misalnya, jika volume kegiatan bertambah maka biaya variabel akan meningkat. Begitu pula jika volume kegiatan menurun maka biaya variabel akan mengalami penurunan.

Biaya variabel dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu engineered variable cost dan discretionary variable cost. Engineered variable cost adalah biaya yang mencerminkan antara masukan dan keluaran berkaitan sangat erat, contohnya adalah biaya bahan baku.

Sedangkan discretionary variable cost adalah biaya yang tidak berhubungan nyata dengan kegiatan produksi namun berpengaruh pada penghasilan misalnya adalah biaya pemasaran.

Karakteristik Biaya Variabel

Biaya variabel memiliki karakteristik yang menjadi ciri khasnya dan membedakan dengan biaya lainnya. Karakteristik biaya variabel adalah sebagai berikut:

  • Bersifat tidak tetap.
  • Perubahan jumlah biaya varibel bergantung dan berbanding lurus dengan volume kegiatan produksi.
  • Biaya persatuan akan relatif tetap meskipun volume kegiatan berubah.

Fungsi Biaya Variabel

Keberadaan biaya variabel memiliki berbagai fungsi yang berperan penting dalam kelangsungan suatu perusahaan. Berikut adalah fungsi biaya variabel:

  • Membantu dan memudahkan perusahaan dalam mengendalikan biaya operasional perusahaan. Melalui laporan keuangan laba dan rugi perusahaan dapat membedakan antara biaya tetap dan biaya variabel, sehingga dapat fokus pada perencanaan biaya.
  • Berfungsi sebagai aspek pembantu untuk menganalisis dan pengambilan keputusan jangka pendek yang berhubungan dengan operasional perusahaan.
  • Berfungsi sebagai faktor perencana yang menentukan jumlah laba jangka pendek.
  • Membantu menilai efektivitas dalam kegiatan produksi.

Manfaat Biaya Variabel

Dengan pemahaman dan data mengenai biaya variabel, maka berikut adalah manfaat yang akan didapat :

  • Menentukan harga minimal dari suatu jasa atau barang yang diproduksi, sehingga dapat mendatangkan laba jika dijual ke masyarakat.
  • Menentukan besaran laba atau keuntungan yang akan didapatkan dalam jangka pendek.
  • Menentukan besaran biaya tambahan yang mungkin akan dibebankan pada konsumen jika terjadi penambahan kesepakatan.

Contoh Biaya Variabel

Terdapat berbagai pengeluaran yang dapat digolongkan sebagai biaya variabel, namun biaya variabel ini biasanya berbeda-beda bergantung pada jenis perusahaan dan kebutuhan yang dipergunakan. Berikut beberapa contoh biaya yang dapat digolongkan sebagai biaya variabel :

  • Bahan Baku
    Contoh pertama adalah biaya bahan baku dimana bahan baku akan meningkat jika aktifitas atau volume kegiatan perusahaan bertambah. Jika ingin memproduksi lebih, perusahaan juga akan melakukan pengeluaran lebih pada bahan baku.
  • Upah Lembur Tenaga Kerja
    Ketika produksi meningkat tidak jarang perusahaan terpaksa membuat karyawannya lembur sehingga perusahaan akan melakukan pengeluaran pada upah lembur tenaga kerja.
  • Upah Tenaga Kerja Tambahan
    Untuk perusahaan yang datang pesanan musiman biasanya perusahaan akan mencari tenaga kerja tambahan ketika ramai pesanan. Hal ini juga menjadi salah satu biaya variabel yang harus dipikirkan.
  • Biaya Mesin Produksi
    Mesin produksi biasanya akan membutuhkan perawatan atau bahan bakar yang menunjang kinerja mesin seperti minyak atau oli.
  • Komisi Penjualan
    Dalam industri penjualan, distributor atau tangan pertama biasanya akan memberikan komisi pada pihak yang berhasil menjual produknya. Penjualan ini tentu tidak tetap, sehingga pengeluaran ini masuk pada biaya variabel.

Rumus Biaya Variabel

Terdapat cara sederhana yang digunakan untuk menghitung biaya variabel, berikut cara menghitung tersebut :

  • Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengelompokkan dan membedakan antara biaya variabel dan biaya tetap. Untuk dapat mengklasifikasikan dengan tepat, harus dimiliki pemahaman yang mendalam mengenai makna keduanya.
  • Menjumlahkan semua biaya yang termasuk dalam biaya variabel. Penjumlahan ini biasanya dihitung dalam suatu periode tertentu. Bisa perbulan, setiap 3 bulan, 6 bulan, setahun atau bahkan lebih dari itu.

Selain cara menghitung, berikut beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menghitung biaya variabel:

Biaya variabel = total jumlah output x biaya persatuan
Biaya total = biaya tetap + biaya variabel

Contoh Soal Biaya Variabel

Berikut contoh pembahasan mengenai soal yang berhubungan dengan penghitungan biaya variabel.

1. Dimisalkan pada perusahaan pembuat jendela kayu. Disebutkan bahan bakunya berupa kayu untuk satu jendela adalah Rp 150.000, kaca Rp 100.000 dan bahan perekat serta lainnya sebesar Rp 30.000. Sehingga biaya bahan baku untuk pembuatan persatuan jendela pada saat itu adalah Rp 280.000. maka untuk membuat jendela sebanyak 20 buah akan disebutkan biaya variabel sebesar Rp 5.600.000.

Jumlah tersebut didapatkan dari jumlah output (jendela yang akan diproduksi) dikalikan dengan harga atau biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat jendela persatuannya.

2. Perusahaan rumahan produsen risoles. Bahan baku untuk membuat sebuah risoles adalah Rp 3.000, dan perhari dapat membuat 150 risoles dengan bantuan 2 tenaga kerja yang dibayar Rp 100.000 perhari perorang. Ketika pesanan hari biasa, produsen akan mengeluarkan biaya Rp 650.000 {(150 buah x Rp 3.000) +(2 orang x Rp 100.000)}.

Maka ketika pesananĀ  meningkat menjadi 300 buah pada hari itu, biaya variabel produsen pun akan meningkat karena penggunaan bahan bahu dan kebutuhan akan karyawan. Sehingga biaya variabel akan relevan dengan pengingkatan volume produksi yaitu dua kali lipat sehingga biaya variabel menjadi Rp 1.300.000.

Kesimpulan Pembahasan

Biaya variabel adalah suatu biaya yang dikeluarkan secara tetap dan berkala namun jumlahnya berubah dan tidak tetap bergantung pada volume kegiatan perusahaan. Jumlah total biaya variabel ini berbanding lurus dengan kegiatan produksi perusahaan.

Jika volume produksi meningkat maka biaya variabel pun akan meningkat dan sebaliknya jika kegiatan produksi menurun maka biaya variabel pun menurun. Contoh biaya variabel yang biasanya harus dikeluarkan perusahaan adalah biaya bahan baku, biaya mesin produksi, komisi penjualan, upah lembur dan upah tenaga kerja tambahan.

Pemahaman mengenai biaya variabel ini penting karena memiliki berbagai fungsi dan manfaat. Biaya variabel dapat memudahkan perusahaan dalam pengambilan keputusan jangka pendek, menentukan harga produk dan besaran laba yang diperoleh jangka pendek.