Daftar isi
Biaya variabel sering dibahas dalam ilmu ekonomi, berikut pemaparan secara rincinya.
Biaya merupakan salah satu istilah ekonomi yang sangat erat kaitannya dalam kehidupan dan bahkan sering digunakan dalam keseharian berbagai lini kehidupan.
Biaya adalah suatu pengeluaran berupa pengorbanan secara ekonomi yang biasanya berupa uang yang digunakan untuk mendapatkan atau sebagai sarana tukar dengan barang atau jasa yang dibutuhkan. Dalam dunia ekonomi, secara lebih rinci biaya bahkan digolongkan dalam berbagai bentuk berdasarkan berbagai kategori.
Salah satu yang sering digunakan adalah biaya variabel. Biaya variabel adalah suatu biaya yang jumlahnya tidak tetap dan dapat selalu berubah bergantung pada volume kegiatan suatu perusahaan.
Dapat dikatakan bahkan biaya variabel ini berbanding lurus dengan volume kegiatan produksi suatu perusahaan. Misalnya, jika volume kegiatan bertambah maka biaya variabel akan meningkat. Begitu pula jika volume kegiatan menurun maka biaya variabel akan mengalami penurunan.
Biaya variabel dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu engineered variable cost dan discretionary variable cost. Engineered variable cost adalah biaya yang mencerminkan antara masukan dan keluaran berkaitan sangat erat, contohnya adalah biaya bahan baku.
Sedangkan discretionary variable cost adalah biaya yang tidak berhubungan nyata dengan kegiatan produksi namun berpengaruh pada penghasilan misalnya adalah biaya pemasaran.
Biaya variabel memiliki karakteristik yang menjadi ciri khasnya dan membedakan dengan biaya lainnya. Karakteristik biaya variabel adalah sebagai berikut:
Keberadaan biaya variabel memiliki berbagai fungsi yang berperan penting dalam kelangsungan suatu perusahaan. Berikut adalah fungsi biaya variabel:
Dengan pemahaman dan data mengenai biaya variabel, maka berikut adalah manfaat yang akan didapat :
Terdapat berbagai pengeluaran yang dapat digolongkan sebagai biaya variabel, namun biaya variabel ini biasanya berbeda-beda bergantung pada jenis perusahaan dan kebutuhan yang dipergunakan. Berikut beberapa contoh biaya yang dapat digolongkan sebagai biaya variabel :
Terdapat cara sederhana yang digunakan untuk menghitung biaya variabel, berikut cara menghitung tersebut :
Selain cara menghitung, berikut beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menghitung biaya variabel:
Biaya variabel = total jumlah output x biaya persatuan
Biaya total = biaya tetap + biaya variabel
Berikut contoh pembahasan mengenai soal yang berhubungan dengan penghitungan biaya variabel.
1. Dimisalkan pada perusahaan pembuat jendela kayu. Disebutkan bahan bakunya berupa kayu untuk satu jendela adalah Rp 150.000, kaca Rp 100.000 dan bahan perekat serta lainnya sebesar Rp 30.000. Sehingga biaya bahan baku untuk pembuatan persatuan jendela pada saat itu adalah Rp 280.000. maka untuk membuat jendela sebanyak 20 buah akan disebutkan biaya variabel sebesar Rp 5.600.000.
Jumlah tersebut didapatkan dari jumlah output (jendela yang akan diproduksi) dikalikan dengan harga atau biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat jendela persatuannya.
2. Perusahaan rumahan produsen risoles. Bahan baku untuk membuat sebuah risoles adalah Rp 3.000, dan perhari dapat membuat 150 risoles dengan bantuan 2 tenaga kerja yang dibayar Rp 100.000 perhari perorang. Ketika pesanan hari biasa, produsen akan mengeluarkan biaya Rp 650.000 {(150 buah x Rp 3.000) +(2 orang x Rp 100.000)}.
Maka ketika pesananĀ meningkat menjadi 300 buah pada hari itu, biaya variabel produsen pun akan meningkat karena penggunaan bahan bahu dan kebutuhan akan karyawan. Sehingga biaya variabel akan relevan dengan pengingkatan volume produksi yaitu dua kali lipat sehingga biaya variabel menjadi Rp 1.300.000.
Biaya variabel adalah suatu biaya yang dikeluarkan secara tetap dan berkala namun jumlahnya berubah dan tidak tetap bergantung pada volume kegiatan perusahaan. Jumlah total biaya variabel ini berbanding lurus dengan kegiatan produksi perusahaan.
Jika volume produksi meningkat maka biaya variabel pun akan meningkat dan sebaliknya jika kegiatan produksi menurun maka biaya variabel pun menurun. Contoh biaya variabel yang biasanya harus dikeluarkan perusahaan adalah biaya bahan baku, biaya mesin produksi, komisi penjualan, upah lembur dan upah tenaga kerja tambahan.
Pemahaman mengenai biaya variabel ini penting karena memiliki berbagai fungsi dan manfaat. Biaya variabel dapat memudahkan perusahaan dalam pengambilan keputusan jangka pendek, menentukan harga produk dan besaran laba yang diperoleh jangka pendek.