Biografi Galileo Galilei, Ilmuwan Astronomi Pengamat Bumi

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info
Galileo Galilei

Saat mendengar nama Galileo Galilei kita tahu bahwa ia merupakan seorang ilmuwan di bidang astronomi. Namun, faktanya ia bukan hanya menjadi ilmuwan di bidang astronomi saja loh. Banyak karya-karya dan penemuannya di bidang lain. Selengkapnya akan dibahas sebagai berikut.

Kelahiran Galileo Galilei

Galileo Galilei merupakan ilmuwan yang dilahirkan pada tanggal 15 Februari di Pisa, Toscana. Ia lahir dari keluarga yang sederhana. Meskipun begitu, keluarganya sangat mencintai dunia pendidikan. Ayahnya, Vincenzo Galilei merupakan seorang ahli matematika dan musik. Sementara ibunya merupakan seorang guru. Saat ia lahir, bangsa Eropa saat itu sedang maraknya mengadopsi ilmu dari bangsa Yunani dan Bangsa Arab.  Sejak kecil ia sudah didik untuk mencintai ilmu pengetahuan.

Pendidikan Galileo Galilei

Sejak kecil, Galileo sudah dimasukkan ayahnya ke biara yang berada dekat Florence. Ayahnya berharap ia mempelajari ajaran-ajaran agama dengan baik. Di sana, ia tidak hanya mempelajari agama, tetapi juga diajarkan ilmu-ilmi dasar lain. Ketika usianya menginjak 17 tahun, Galile Galilei dimasukkan ke jurusan kedokteran oleh ayahnya. Sebab, ayahnya mempunyai pandangan bahwa ketika anaknya menjadi seorang dokter maka ia akan hidup dengan mapan. Tidak seperti dirinya yang hanya menjadi seorang ahli matematika.

Kemudian, ia pun dimasukkan ke Universitas Pisa dengan jurusan kedokteran. Namun, sebenarnya Galileo Galilei tidak mempunyai ketertarikan untuk menjadi mahasiswa kedokteran. Ia menganggap bahwa belajar kedokteran adalah sesuatu yang monoton dan membosankan. Ia justru merasa senang ketika mempelajari matematika terlebih lagi saat mengutak-atik rumusnya.

Meskipun begitu, ia tetap menjalankan pendidikannya menjadi mahasiswa kedokteran. Namun, di samping itu ia juga mempelajari apa yang disukainya yakni matematika dan astronomi. Ia belajar matematika melalui seorang guru yang bernama Cosimo de Midici yang merupakan seorang guru di istana Tuscan.

Penemuan dan Pemikiran Galileo Galilei

Alat Pengukur Nadi

Saat dirinya masih menjadi seorang mahasiswa kedokteran, Galileo Galilei mulai melakukan percobaan. Ia mengamati benda-benda yang ada di sekitarnya. Salah satunya yakni lampu yang bergoyang. Dari pengamatannya, ia mengambil kesimpulan bahwa waktu yang dibutuhkan pada sebuah benda untuk bergerak adalah sama atau tetap. Bahkan sekalipun lampu itu bergeral dengan cepat, waktu yang di butuhkan akan tetap sama. Dari konsep ini ia berhasil membuat alat pengukur denyut nadi.

Keseimbangan Hidrostatis

Kesibukan melakukan pengamatan, membuat kuliah yang dijalankannya terbengkalai. Ia pun memutuskan untuk keluar dari kedokteran dan kembali ke Florence, tempat ia mendapatkan pendidikan pertama. Di sana, ia mulai fokus merintis karirnya menjadi seorang penulis ilmiah. Karya yang ditulisnya mendapatkan apresiasi dan berhasil membuat ia mendapatkan tawaran pekerjaan menjadi dosen di Universitasnya dahulu. Tak lama kemudian, ia pun diangkat menjadi guru besar Matematika di sana.

Selain mengajar, ia juga sibuk melakukan penelitian ilmiah. Ka meneliti dan mempelajari karya-karya dari ilmuwan lain seperti Archimedes dan Eucid. Ia sempat mengkritiki teori Archimedes tentang berat jenis. Kemudian, ia pun menciptakan teori keseimbangan hidrostatis, alat untuk mengukur berat jenis. Ia berhasil mematahkan teori Archimedes.

Permukaan Bumi dan Benda Angkasa

Galileo Galilei sering sekali melakukan pengamatan. Tidak hanya pada benda-benda di sekitarnya saja, ia pun melakukan pengamatan pada bulan, planet dan bumi. Saat itu ia melakukan pengamatan terhadap benda angkasa. Hasilnya ia menemukan fakta bahwa permukaan bulan dan planet-planet adalah tidak rata karena terdapat gunung dan lembah. Pengamatannya ini berhasil mematahkan teori Aristoteles yang mengatakan bahwa bulan dan planet adalah bola yang sempurna dan halus.

Ia juga melalukan pengamatan pada benda angkasa lain seperti planet saturnus. Berdasarkan pengamatannya, ia menemukan bahwa saturnus merupakan planet yang dikelilingi oleh cincin raksasa. Begitupun dengan Yupiter yang dikelilingi oleh satelit lain. Sebab, ketertarikannya pada bidang astronomi, ia memutuskan untuk bergabung dengan Accademia dei Lincei. Di sana ia melakukan pengamatan dan mempelajari mengenai bintik matahari. Ia menjadi orang pertama yang mengamati bintik matahari.

Teleskop

Untuk membantu eksperimen dan pengamatannya pada bidang astronomi, Galileo Galilei membuat teleskop atau lebih tepatnya menyempurnakan teleskop yang telah ada. Ia berhasil menyempurnakan teleskop yang bisa melakukan pembesaran sebanyak 3 kali lalu kemudian ia mengembangkannya menjadi 32 kali.

Akhirnya, pada tahun 1609, ia mendemonstrasikan teleskop hasil buatannya. Teleskop ini dinilai berhasil dan bisa bermanfaat bagi dunia pelayaran yang dimanfaatkan oleh para pedagang. Sayangnya,

Karya Galileo Galilei

Saat ia kembali ke Florence, ia mulai merintis karirnya menjadi seorang penulis ilmiah. Galileo Galilei berhasil menerbitkan karyanya pada tahun 1586 mengenai Neraca Hidrostatik. Kemudian tiga tahun setelah itu ia juga kembali menerbitkan tulisannya mengenai pusat gaya berat benda. Pada tahun 1522, Galileo Galilei juga menulis Saggiatore yang kemudian diterbitkan satu tahun kemudian.

Selain itu, ia juga berhasil menemukan alat ukur pengetahuan yakni Thermometer. Thermometer temuannya kni terdiri dari gelombang udara yang dapat membesar dan mengecil karena perubahan pada tempratur yang dapat menyebabkan lebel air menjadi naik turun. Meskipun, alat ini tidak memiliki keakuratan namun alat ini menjadi salah satu dasar berkembangnya alat-alat canggih.

Fakta Menarik Galileo Galilei

  • Ilmuwan Kritis
    Galileo Galilei kerap kali mengkritisi beberapa teori dari ilmuwan lain. Meskipun begitu, ia tidak pernah mengajak berdebat mereka karena berbeda pandangan. Ia pernah mematahkan teori Aristoteles dan Archimedes. Ia mempunyai prinsip mengenai pentingnya senauh kebenaran dan tanggung jawab dalam penelitian yang dilakukan. Ia menegaskan bahwa eksperimen, pengamatan serta perhitungan uang cermat sangat penting dilakukan sebelum mengambil kesimpulan atas suatu fenomena.
  • Dihukum oleh Gereja
    Galileo Galilei pernah membuat geger Eropa karena hasil pengamatannya yang mengatakan bahwa bumi bukanlah pusat dari tata surya. Menurutnya,  yang menjadi pusat tata surya adalah matahari dan planet-planet lain termasuk bumi berputar mengelilingi matahari. Tentu hal ini menimbulkan reaksi negatif dari ilmuwan lain karena selama ini mereka percaya pada teori Aristoteles yang menyatakan bumi itu merupakan pusat tata surya. Sebenarnya, teori yang diajukan oleh Galileo Galilei sudah dicetuskan lebih dulu oleh Copernicus. Copernicus menjadi ilmuwan yang dianggap menyesatkan dan mendapatkan hukuman dipenggal oleh gereja. Saat itu, pihak gereja sudah mengeluarkan maklumat untuk tidak mendukung Copernicus. Maka dari itu, Galileo Galilei diminta untuk mencabut pernyataannya atau ia akan bernasib sama dengan Copernicus. Meskipun diancam, Galileo Galilei tidak serta merta menurutinya. Ia tetap kukuh dengan teori matahari sentrisnya yang menyatakan bahwa matahari itu pusat tata surya. Akibatnya, Galileo Galilei mendapatkan hukuman berupa pengasingan dan menjadi tahanan rumah. Selama diasingkan ia terus membuktikan kebenaran teorinya dan menapik hal yang selama ini menjadi pegangan yakni teori Aristoteles. Sampai akhirnya, pada tahun 1992, ia dinyatakan tidak bersalah setelah Paus Yohanes Paulus II memberikan keputusan resminya.
  • Menemukan Satelit
    Kepiawaiannya pada bidang astronomi tidak diragukan lagi. Pada tanggal 7 Januari 1610, ia berhasil menemukan satelit alamk yakni Jupiter, Kalisto dan Europa. Kemudian, ia juga berhasil menemukan Ganimede. Ia berpandangan bHwa bulan tersebut muncul dan menghilang karena pergerakan terhadap Jupiter. Dari hal tersebut, ia menarik kesimpulan bahwa keempat benda itu mengorbit pada planet.

Wafatnya Galileo Galilei

Pada tanggal 8 Januari 1642, Galileo Galilei menghembuskan nafas terakhinya di Arcetri, Italia. Ia meninggal dalam usia 78 tahun dan dalam buta dan menderita demam. Saat detik terakhirnya,ia hanya ditemani oleh seorang muridnya yang bernama Vincenzo Viviani. Kemudian, jasadnya di makamkan di Florence.

fbWhatsappTwitterLinkedIn