Biografi Robert Koch, Ilmuwan Ahli Mikrobiologi

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info
Robert Koch

Selama ini kita tahu bahwa munculnya penyakit itu pasti ada sebabnya. Namun, pernahkah kalian memikirkan siapa sih yang menemukan penyebab itu? Dia adalah Robert Koch, seorang ilmuwan yang menjadi salah satu pendiri mikrobiologi. Lalu, bagaimana perjalanan hidupnya hingga menemukan penyebab berbagai penyakit?

Kelahiran Robert Koch

Robert Heinrich Hermann Koch merupakan ilmuwan yang lahir pada tanggal 11 desember 1843 di Clausthal, Jerman. Ia merupakan anak dari Herman Koch dan Mathilde Julie Henriette Biewand. Ayahnya merupakan seorang insinyur pertambangan.  Sejak kecil, dia memiliki tingjat intelektual yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan kepandaian membaca koran pada usianya ke lima tahun. Padahal, saat itu tak ada yang mengajarinya membaca.

Pendidikan Robert Koch

Pada tahun 1848, sebelum memasuki sekolah formal, Robert Koch belajar sendiri cara membaca dan menulis. Ia belajar membaca dan menulis dari buku-buku yang berada di perpustakaan milik ayahnya. Pada tahun 1862 Robert Koch berhasil menyelesaikan pendidikan di sekolah tinggi dengan pencapaian nilai tinggi di mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan matematika.

Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Gottingen untuk belajar ilmu alam. Setelah menjalani dua semester, ia memutuskan untuk mengubah fokus pendidikannya menjadi obat-obatan karena ingin menjadi dokter. Saat ia menginjak semester, dosennya meminta ia terlibat dalam proyek penelitiannya mengenai struktur saraf uterus.

Kemudian, saat semester enam ia mulai melakukan penelitian dan belajar mengenai sekresi asam suksinat. Di universitas inilah,  ia mendapatkan banyak pelajaran dari para profesor handal salah satunya Jacob Henle. Jacob Henle ialah seorang ahli anatomi terkemuka dan pendukung teori penyakit.

Ia memberikan pemahaman mengenai bakteri kepada Robert Koch. Pelajaran yang didapatkannya inilah yang kemudian mempengaruhi kecakapannya di bidang ilmiah. Pada tahun 1865, setelah lulus dan mendapatkan gelar medisnya, Robert Koch bekerja sebagai asisten rumah sakit. Namun, sebelum itu ia memutuskan untuk menikah dengan Emma Adolfinw Josephine Fraatz dan dikaruniakan3 satu orang anak. Pada tahun 1870, ia pernah menjadi petugas layanan medis dalam perang Perancis-Rusia. Selama dua tahun bekerja, ia mulai aktif melakukan penelitian.

Penemuan dan Pemikiran Robert Koch

Anthrax

Robert Koch memulai karir ilmiahnya dengan meneliti bakteri anthrax di distrik Wollestein. Ia memulai melakukan penelitian terkait bakteri itu di laboratorium yang merangkap menjadi rumahnya. Bakteri Anthrax ditemukan oleh Bayer dan Davaine pada tahun 1849.

Bakteri ini pernah diidentifikasi oleh Pollender di tahun 1855. Robert Koch melakukan penelitian mengenai bakteri ini dengan perantara tikus. Hasilnya ia mampu memperkuat argumen ilmuwan yang sebelumnya pernah melakukan penelitian ini.  Dari penelitian itu dapat diketahui bahwa penyakit tersebut dapat menular melalui darah hewan yang sebelumnya pernah menderita anthrax.

Kultur murni

Robert Koch mulai melakukan penelitian mengenai mikroorganisme di laboratorium yang terhubung ke ruang pemeriksaan pasien. Penelitian awalnya berhasil menghasilkan kontribusi pada bidang mikrobiologi karena lewat penelitian ini dia mengembangkan bagaimana teknik bakteri yang tumbuh. Robert Koch menggunakan media irisan kentang untuk melakukan upaya tumbuh bakteri. Ia mengamati koloni3 individu identik yakni sel murni.

Hasil dari penelitian yang dilakukannya adalah irisan kentang merupakan bukan media yang cocok untung semua organisme. Lalu untuk mengatasi hal itu, ia menggunakan alternatif lain yakni nutrisi dengan gelatin. Namun, gelatin sama saja dengan irisan kentang. Sama-sama tidak cocok untuk pertumbuhan bakteri karena tidak solid pada suhu 37 derajat Celcius (suhu ideal untuk pertumbuhan sebagian besar patogen manusia. Maka dari itu, Robert Koch melakukan isolasi kultur murni karena inipolisakarida tetap solid pada 37 derajat celcius dan tidak terdegredasi oleh sebagian besar bakteri.

Kolera

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Robert Koch adalah kolera. Penelitian ini dimulai di Mesir denhan harapan bisa mengisolasi agen penyebab penyakit tersebut. Sayangnya, Robert Koch tidak berhasil menyelesaikan penelitian tersebut sebelum epidemi di Mesir berakhir. Kemudian dirinya pergi ke India untuk melanjutkan pendidikannya. Saat berada di India, ia mampu menentukan penyebab penyakit koleran dan berhasil mengisolasi vibrio cholera.

Tuberkulosis

Ketika menjabat sebagai penasihat pemerintah pada tahun 1880, Robert Koch tertarik pada penelitian tuberkulosis. Saat itu, banyak yang meyakini bahwa tuberkulosis merupakan penyakit bawaan. Berbeda halnya dengan pandangan tersebut, Robert Koch justru meyakini bahwa tuberkulosis diakibatkan karena bakteri dan sifatnya menular.

Ia lalu melakukan percobaan pada penyakit tersebut menggunakan kelinci percobaan. Percobaan tersebut kemudian diuji oleh empat postulat. Pada tahun 1882, ia menerbitkan penemuan tersebut. Dirinya berhasil menemukan agen penyebab dari penyakit tuberkulosis yang dinamakan mycobacterium tuberculosis dan membuatnya tumbuh melambat.

Karya Robert Koch

Robert Koch seperti kebanyakan para ilmuwan lain yang membukukan hasil penemuannya. Ia menulis penelitiannya mengenai anthrax ke dalam sebuah jurnal. Tulisan tersebut berhasil membuat seorang profesr bernama Ferdinand Chon dan Cohnheim terkesan. Oleh karena itulah, ia dipekerjakan di kantor kesehatan kekasairan yang berada di Berlin pada tahun 1880.

Selain menerbitkan karyanya, ia juga membuat Postulat Koch pada tahun 1884. Postulat Koch ialah 4 kriteria yang dirumuskan  oleh Robert Koch dan di terbitkan pada tahun 1890. Postulat ini harus dipenuhi ketika akan menentukan sebab musabab antara penyakit dan parasit. Ketika menemukan agen penyebab anthrax, ia juga menerapkan postulat ini. Tidak hanya itu, ia juga menerapkannya ketika mencari sebab penyakit tuberkulosis.

Postulat Koch berkembang pada abad ke-19 berfungsi sebagai pedoman umum dalam mengidentifikasi patogen yang dapat diisolasikan dengan teknik tertentu. Meskipun begitu, pada masa Robert Koch penelitian mengenai sebab musabab penyakit tidak memenuhi semua kriteria postulat.

Baru pada akhir abad ke-19, penerapan postulat Koch ini mulai digalakkan. Sebab, pada masa itu virus belum bisa dilihat dan diisolasi dalam kultur. Sekarang, beberapa penyebab infektif diterima sebagai penyebab penyakit meskipun tidak memenuhi seluruh isi postulat. Maka dari itu, ketika melakukan diagnosis mikrobiologis, tidak mesti memenuhi semua isi postulat.

Adapun isi postulat Koch adalah sebagai berikut.

  • Organisme atau parasit harus ditemukan pada hewan yang sakit bukan yang sehat.
  • Organisme mesti diisolasi dari hewan yang sakit dan dikembangbiakkan dalam kultur murni
  • Organisme yang dikulturkan harus menyebabkan penyakit pada hewan yang sehat
  • Organisme harus diisolasi  ulang dari hewan yang dicobakan tersebut.

Fakta Menarik Robert Koch

  • Nobel Penghargaan
    Pada tahun 1905, Robert Koch berhasil memenangkan Nobel Penghargaan dalam bidang fisiologi atau kesehatan. Penghargaan ini didapatkan atas penemuannya mengenai sebab penyakit TBC. Selama hidupnya, Robert Koch mengabdikan diri pada bidang bakteriologi yang berguna untuk mempelajari berbagai jenis penyakit.
  • Keliling Dunia dan Melakukan Penelitian
    Robert Koch kerap melakukan perjalanan ke berbagai negara untuk mempelajari macam-macam penyakit yang ada. Ia pernah pergi ke Mesir hanya untuk mengidentifikasi wabah endemi pada saat itu yakni penyakit kolera. Kecintaannya pada bidang kesehatan, telah mengantarkan dia ke negara jajahan Belanda yakni Indonesia. Ia meneliti kasus penyakit malaria. Penelitiannya ini merupakan lanjutan dari penelitian Allard Van Der Scher.
  • Karir yang Meroket
    Perjalanan karir Robert Koch dimulai saat ia melakukan penelitian anthrax. Saat itu, dia menjadi terkenal karena berhasil menemukan penyebab penyakit anthrax dan penemuannya dipublikasi melalui sebuah jurnal. Robert Koch mulai diberi beberapa posisi strategis dan melakukan berbagai penelitian. Salah satunya ia dipekerjakan di kantor kesehatan kekaisaran, mendapatkan laboratorium yang bagus, dan mendapat gelar kehormatan di fakultas kedokteran serta menjadi pimpinan di Lembaga Penyakit-penyakit menular.

Wafatnya Robert Koch

Pada tanggal 9 april 1910, Robert Koch mengalami serangan jantung. Kemudian, 3 hari setelah memberikan ceramah mengenai tuberkulosis di Berlin Academy of Sciences, ia meninggal dunia pada tanggal 27 Mei 1910. Ia meninggal saat berusia 66 tahun.

Meskipun jasadnya sudah tak bernyawa, Robert Koch masih dikenang menjadi salah satu pendiri bidang ilmu bakteriologi. Sebuah institut pun berdiri dengan memakai namanya sebagai bentuk penghormatan atas karya-karyanya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn