Tere Liye adalah nama pena bagi penulis yang bernama asli Darwis ini. Tere Liye sebenarnya berasal dari bahasa India, yang berarti “Untukmu”. Akan tetapi, karena nama yang terdengar asing ini membuat masyarakat awalnya mengira ia adalah penulis dari luar negeri.
Tere Liye lahir pada tanggal 21 Mei 1979 di Lahat, Sumatera Selatan sehingga saat ini sudah berusia 42 tahun. Ia lahir dari keluarga yang sederhana dengan pekerjaan orang tuanya, yaitu bertani. Ia juga menjadi anak keenam dari tujuh bersaudara dri pasangan Nursam dan Pasai. Tere Liye dan keluarganya tumbuh di daerah pedalaman Sumatera.
Ketika sudah memasuki usia sekolah dasar, Tere Liye menjadi murid di SD Negeri 2 Kikim Timur. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikannya ke sekolah menengah pertama, yaitu SMP Negeri 2 Kikim. Kemudian, ia menjalankan masa sekolah menengah atas di SMA Negeri 9 Bandar.
Lalu Tere Liye tidak memilih berkuliah di program studi sastra, justru ia menjadi mahasiswa jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Oleh sebab itu, ia juga memilih untuk bekerja sebagai akuntan di sebuah kantor sebagai pekerjaan utama sesuai dengan pendidikan yang ia tempuh.
Karya-karya dari Tere Liye sudah tidak dapat diragukan lagi. Hampir seluruh novelnya menjadi best seller bahkan beberapa novelnya juga diangkat untuk menjadi film layar lebar. Beberapa karya dari Tere Liye adalah sebagai berikut:
- Hafalan Shalat Delisa (2005) yang sudah diadaptasi ke layar lebar.
- Moga Bunda Disayang Allah (2006) yang sudah diadaptasi ke layar lebar.
- Kisah Sang Penandai (2006) yang sekarang berjudul Harga Sebuah Percaya.
- The Gogons: James Incredible Incidents (2006).
- Bidadari-Bidadari Surga (2008) yang sudah diadaptasi ke layar lebar dan sekarang berjudul Dia Adalah Kakakku.
- Sunset Bersama Rosie (2008) yang sekarang berjudul Sunset & Rosie.
- Burlian (2009) yang menjadi serial novel Anak-Anak Mamak dan sekarang berjudul Si Anak Spesial.
- Rembulan Tenggelam di Wajahmu (2009) yang sudah diadaptasi ke layar lebar.
- Pukat (2010) yang menjadi serial novel Anak-Anak Mamak dan sekarang berjudul Si Anak Spesial.
- Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2010).
- Eliana (2011) yang menjadi serial novel Anak-Anak Mamak dan sekarang berjudul Si Anak Pemberani.
- Ayahku (Bukan) Pembohong (2011) yang rencananya akan diadaptasi ke layar lebar.
- Berjuta Rasanya (2012).
- Sepotong Hati yang Baru (2012).
- Negeri Para Bedebah (2012).
- Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah (2012).
- Amelia (2013) yang menjadi serial novel Anak-Anak Mamak dan sekarang berjudul Si Anak Kuat.
- Negeri di Ujung Tanduk (2013) yang menjadi serial kedua novel Negeri Para Bedebah
- Bumi (2014) yang menjadi buku pertama serial Bumi.
- Rindu (2014).
- Dikatakan atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta (2014) yang menjadi kumpulan sajak pertama.
- Bulan (2015) yang menjadi buku kedua serial Bumi.
- Pulang (2015) yang menjadi buku pertama serial Pulang-Pergi.
- Matahari (2016) yang menjadi buku ketiga serial Bumi.
- Hujan (2016).
- Tentang Kamu (2016).
- #AboutLove (2016) yang merupakan kumpulan kutipan pertama.
- #AboutFriends (2017) yang merupakan kumpulan kutipan kedua.
- Bintang (2017) yang menjadi buku keempat serial Bumi.
- Ceros dan Batozar (2018) yang menjadi buku kelima serial Bumi.
- Komet (2018) yang menjadi buku keenam serial Bumi.
- Pergi (2018) yang menjadi buku kedua serial Pulang-Pergi.
- Harga Sebuah Percaya (2018).
- Dia Adalah Kakakku (2018).
- Sunset & Rosie (2018).
- Si Anak Kuat (2018).
- Si Anak Spesial (2018).
- Si Anak Pintar (2018).
- Si Anak Pemberani (2018).
- Si Anak Cahaya (2018).
- Si Anak badai (2018).
- Si Anak Badai (2019).
- #AboutLife (2019) yang merupakan kumpulan kutipan ketiga.
- Sungguh Kau Boleh Pergi (2019) yang menjadi kumpulan sajak kedua.
- Komet Minor (2019) yang menjadi buku ketujuh serial Bumi.
- Selena (2020) yang menjadi buku kedelapan serial Bumi.
- Nebula (2020) yang menjadi buku kesembilan serial Bumi.
- Selamat tinggal (2020).
- The Gogons 2: Dito & Prison of Love (2020).
- Pulang-Pergi (2021) yang menjadi buku ketiga serial Pulang-Pergi.
- Si Anak Pelangi (2021).
- Lumpu (2021) yang menjadi buku kesepuluh serial Bumi.
- Si Putih (2021) yang menjadi buku kesebelas serial Bumi.
- Janji (2021).
- Toko: Si Kelinci Bertopi, Suku Penunggang Layang-Layang, Malam yang Menegangkan. Apel Emas (2021) yang merupakan buku anak-anak bergambar yang berjudul.
Terdapat beberapa fakta menarik dari Tere Liye. Pertama, ia tidak lahir dari keluarga yang memiliki kemampuan di bidang sastra atau hal-hal terkait seni lainnya. Oleh sebab itu, Tere Liye mempelajari sendiri cara untuk menulis tanpa melalui bimbingan atau pelatihan khusus.
Fakta kedua, saat ini Tere Liye atau Darwis sudah mempunyai istri yang bernama Riski Amelia dan sudah dianugerahi dua orang anak yang mereka beri nama Abdullah Pasai dan Faizah Azkia.
Kemudian, fakta ketiga dari Tere Liye yaitu dirinya mengaku bahwa tidak ingin menjadi orang yang terkenal. Ia hanya ingin karya-karya Tere Liye yang dikenal masyarakat, bukan sosok Tere Liye itu. Alasan itu juga yang menyebabkan kehidupan pribadinya hampir tidak pernah dijadikan konsumsi publik.
Fakta menarik selanjutnya adalah nama Tere Liye berasal dari bahasa India yang berarti “Untukmu”. Kata tersebut dijadikan sebagai nama pena karena terinspirasi dari lagu India yang dinyanyikan oleh Lata Mangeshkar dan Roop Kumar Rathod dalam sebuah duet yang muncul pada film Veer-Zara.
Fakta terakhir yang belum lama ini ramai diperbincangkan adalah kritikan Tere Liye yang cukup keras memprotes pendapatnya terkait beredarnya buku bajakan. Ia menekankan bahwa pembelian buku bajakan yang beredar dengan harga murah merupakan tindakan yang buruk sebab ada cara lain yang lebih murah, tetapi tetap mendukung penulis, seperti meminjam ke teman atau ipusnas.
Demikianlah perjalanan masa kecil, pendidikan, karya-karya, serta berbagai fakta menarik dari Tere Liye. Pria yang memiliki nama asli Darwis ini adalah seorang penulis yang lahir di Lahat, Sumatera Selatan dari keluarga yang sederhana. Sementara nama Tere Liye ia ambil dari bahasa India yang berarti “Untukmu”.
Tere Liye sudah menghasilkan berbagai novel yang sering kali menjadi best seller bahkan menjadi film. Beberapa novelnya yang terkenal, yaitu Hafalan Shalat Delisa, Moga Bunda Disayang Allah, Bidadari-Bidadari Surga, serta serial novel Bumi, serial novel Pulang-Pergi, juga serial novel Anak Nusantara.
Beberapa fakta menarik dari Tere Liye, yaitu keluarganya tidak memiliki latar belakang seni. Ia juga mengaku tidak ingin menjadi terkenal sehingga tidak banyak meneritakan hal-hal pribadinya. Selain itu, nama Tere Liye diambil dari judul lagu dari film India Veer-Zara. Terakhir, Tere Liye memberi kritik yang tajam terhadap orang-orang yang membuat dan membeli buku bajakan.